Bab 8 🔞🔞🔞

5.4K 51 0
                                    

SELAMAT MEMBACA~


Setelah mendapat telepon dari mei mei, (name) segera bersiap-siap walaupun sangat lelah.

Setelah selesai, (name) pun turun ke lobi apartemennya untuk menaiki taksi yang tadi dia pesan. Dia terlalu malas dan lelah untuk menyetir mobilnya.

Setengah jam perjalanan, (name) pun sampai di hotel dan bertanya kepada resepsionis lalu (name) diberikan sebuah kartu untuk bisa masuk ke dalam kamar hotel tujuannya.

Setelah mendapat informasi mengenai lokasi kamarnya, (name) pun berjalan menuju lift dan memencet lantai 10.

Sesampainya di lantai 10, dia berjalan sambil mencari kamar nomor 1036 sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh resepsionis.

(Name) sampai di kamar tujuannya lalu menempelkan kartu tersebut pada pintu lalu masuk ke dalam.

"Mei." Panggil (name) yang berjalan masuk sambil mencari mei mei di sana.

Karena tidak ada jawaban, (name) pun mencoba masuk ke salah satu kamar sambil tetap memanggil mei mei.

"Mei?" Panggil (name) kembali yang berjalan masuk ke dalam kamar dan menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar tersebut.

"Kalo kamu cari mei mei, dia gak ada. Udah aku suruh pulang." Kata toji yang berdiri di depan pintu kamar tersebut. (Name) yang kaget langsung membalikkan badannya.

"Loh, kok ada om di sini?" Tanya (name) heran.

"Emangnya kenapa? Aku gak boleh ada di sini?" Tanya toji yang mengunci pintu kamar tersebut dan mencabut kuncinya.

Lalu dia berjalan menuju sofa yang ada di kamar tersebut dan mendudukinya sambil meminum wine yang sudah toji tuangkan tadi saat menunggu (name).

"Bukan itu. Maksud saya, kenapa om bisa ada di kamar yang ditempatin sama temen saya?" Tanya (name).

"Oh itu, kan kamu yang suruh mei mei buat menggoda saya kan?" Tanya toji.

"Hah? Maksudnya?" Tanya (name).

"Gak usah pura-pura bodoh, sayang. Tadi temen kamu ngegoda aku katanya disuruh kamu. Cuman aku gak tergoda sama dia meskipun aku akui dia cantik dan menarik. Jadi, aku suruh aja dia buat pancing kamu ke sini dan dia setuju karena aku juga kasih dia rolls royce." Kata toji lalu meminum kembali winenya.

"HAH? Jadi, dia tadi bohong cuman buat mancing saya dateng ke sini?" Tanya (name).

"Iya." Kata toji.

"Sialan emang lo, mei. Bisa-bisanya lo ngejual gue. Ah, harusnya gue udah duga ini karena lo lebih mentingin uang. Bego emang gue mau aja ketipu lagi. Harusnya kemaren gue nolak keras banget sama ide gila lo ini. Bangke emang lo, mei." Batin (name).

"Kenapa diem? Berarti bener kan kamu nyuruh temen kamu buat ngegoda aku?" Tanya toji.

"Enggak, saya gak pernah nyuruh dia berbuat sesuatu." Kata (name).

"Aku gak percaya, coba buktiin." Kata toji.

"Yah, saya gak bisa buktiin apa-apa. Ngapain juga saya nyuruh temen saya sendiri buat ngegoda om? Lagian itu terserah om mau percaya sama saya atau enggak." Kata (name).

"(Name), kalo kita lagi berdua gini jangan pake 'saya' pake 'aku'. Soalnya kayak sama atasan aja kamu ngomongnya." Kata toji.

"Ya suka-suka saya dong, ribet banget. Udah ah, saya mau pulang." Kata (name) yang kemudian berjalan menuju pintu tetapi tidak terbuka karena terkunci.

"Ngapain pulang? Kita kan nginep di sini." Kata toji.

"Dih, om aja sendiri yang nginep, saya enggak mau. Buka pintunya, om." Kata (name).

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang