5.

1.4K 214 131
                                    

"Bang! Abang KayZee! Yuhuuuu!"

"Berisik adek, jangan teriak-teriak. Udh malam ini"

Anak bungsu Naomi itu menampilkan cengirannya saja, kemudian melangkah menghampiri sosok yg sempat menegurnya.

"Udh beli jajannya?"

"Udh dong, bang. Eh tahu ga sih bang, tadi aku ketemu kakak cantik banget tahu di mini market. Udh cantik, lembut, baik lagi duh rasanya jadi pengen punya kakak cewek deh"

Sosok yg berada dihadapan Zia adalah KayZee, laki laki pertama alias kakak laki laki dari gadis itu. KayZee mengernyitkan dahinya.

"Kakak cantik? Siapa? Terus kamu ga diapa-apain, kan?" KayZee mengecek kondisi tubuh sang adik, memastikan jika adiknya itu baik baik saja.

"Apaan sih, bang. Aku gpp, kakak cantik tadi tuh rela kasih jajan kesukaan aku yg sebenarnya stoknya udh habis dan juga dia juga bayarin jajanan punya aku, ditambah dia juga kasih aku coklat."

"Coklat?"

"Iya coklat, ini coklatnya" Zia mengeluarkan 4 buah Coklat yg sempat diberi oleh Gracia alias kakak cantik.

"Hadeh, lain kali jangan ngerepotin orang. Gaenak dek, kan bisa nolak kalau memang sebenarnya bisa nolak. Jangan diulangi lagi ya, kalau sudah ga ada mending cari yg lain aja. Jangan rebut punya orang, oke?"

Zia merubah raut wajahnya sedikit sedih setelah mendengar penuturan KayZee kakaknya itu. "Tapi tadi kan, kakak cantiknya sendiri yg rela kasih ke, Zia. Ya emang sebenarnya Zia bisa nolak, tapi kan–.."

"Udh, udh. Gpp, tapi ingat lain kali jangan kayak gitu lagi ya. Udh gih, balik kamar sana"

Zia mengangguk, dengan langkah gontai ia meninggalkan KayZee yg masih terduduk di sofa ruang keluarga.

"Ini dimakan, kata kakak cantik tadi bisa buat mood jadi baik."

Zia kembali sejenak memberi 1 batang coklat yg ia miliki, kemudian berlari menuju lantai atas.

KayZee menatap heran coklat dihadapannya ini. Bukan, bukan masalah coklatnya, tetapi yg menjadi pertanyaan dibenak KayZee adalah. Siapa sosok kakak cantik yg disebutkan oleh adik perempuannya itu. Terlebih yg KayZee tahu, Zia memang menginginkan kakak perempuan tetapi semua itu tidak mungkin terjadi.

"Siapa ya?" Monolog Zee

Tidak ingin terus menerus memikirkan hal itu, KayZee mencoba kembali memfokuskan pikirannya kearah ponsel pintarnya. Tangannya bergerak menggeser sosial media miliknya, sampai beberapa saat terdengar suara pintu rumah terbuka.

"Baru pulang, lo?" Tanya KayZee kepada Christoper

"Iya, nih gue bawain martabak manis. Mommy kemana? Kok tumben lo sendiri disini"

"Thanks, Mommy ada dikamar lagi istirahat."

Christoper membulatkan mulutnya, mengambil tempat untuk duduk disamping saudaranya.

"Eh, Zee. Tahu ga sih?"

"Ga tahu, lo ga ng–.."

"Sabar napa sih, orang ngomong belum selesai juga. Bikin kesel aja lama lama"

KayZee tertawa ringan melihat ekspresi kesal Christoper.

"Iya iya, sorry. Lanjutin deh"

"Tadi gue ketemu cewek yg sempat papasan sama kita disekolah"

Kening KayZee berkerut. "Yg mana?" Cewek mana yg dimaksud oleh Christoper ini.

"Yaelah, baru 1 bulan lalu malah lupa. Dasar ya lo, ganteng doang. Otaknya lelet!"

Everlasting Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang