6.

1.4K 211 198
                                    

"Ge!! Gracia!! Ayo bangun!! Sekolah, Woy!!"

"Hoam..!"

Gracia membuka matanya perlahan-lahan setelah telinganya mendengar suara teriakan dari balik pintu kamarnya.

Matanya melirik sekilas kearah nakas, melihat jam mini yg berada disana yg kini sudah menunjukkan pukul 06.50

"Ge! Gracia!! GEGE!!!"

"IYA CICI! Gege udh bangun"

Gracia tahu jika sosok dibalik pintu yg kini tengah berteriak membangunkannya itu adalah Shani, Cici kesayangannya.

Gracia buru² bangkit dari tempat tidurnya. Waktu yg sangat mepet untuk ia berangkat ke sekolah.

"Astaga, kok bisa sih sampai ketiduran lelap banget gini. Ck, mana udh jam segini lagi" Gracia melengkungkan bibirnya, kakinya tetap melangkah masuk kedalam kamar mandi.

Selang beberapa saat akhirnya Gracia keluar dari kamar mandi, dengan cepat ia berganti seragam. Hari ini adalah hari senin, hari yg sangat dihindari oleh gadis lugu satu ini. Karena rasa malas yg kerap kali menyerang disaat ia hendak berangkat menuju sekolah.

Setelah berganti seragam, Gracia hanya mengenakan make up tipis. Ia tidak peduli dengan penampilannya saat ini, ia sudah berpikir terlambat sekali sebenarnya untuk datang hari ini. Rambut Twin-Tale yg biasa Gracia kenakan sebagai model untuk hari ini terpaksa ia tidak memakai model itu. Rambutnya ia gerai saja selayaknya bertemu Zia kemarin.

Dirasa semua sudah siap, Gracia menyabet tasnya lalu keluar dari kamar dengan berlari.

"Papi/Mami, Gege berangkat dulu ya" Gracia menyalimi tangan Keenan dan Veranda yg tengah duduk dimeja makan.

"Loh sarapan dulu, dek"

"Ga keburu, Mi. Udh ya Gege berangkat dulu"

Gracia berlari begitu saja meninggalkan kedua orang tuanya, sedangkan Shani yg baru saja masuk kedalam rumah setelah memanasi mobilnya, tidak sengaja berpapasan dengan adiknya itu.

"Makasih udh bangunin, Gege" Kata Gracia sembari memberi kecupan singkat kepada Shani

Shani terdiam melihat kelakuan adiknya ini, bisa bisanya berangkat sekolah di jam yg sudah mepet sekali seperti ini.

Sementara Gracia kini sudah berada dalam mobilnya, seperti biasa ia akan selalu diantar oleh supir yaitu Pak Anton.

"Pak, tolong agak cepet ya. Gege udh telat banget nih"

"Baik, Non!"

Pak Anton menambah sedikit kecepatan mobil yg ia kemudikan, selang 18 menit kemudian akhirnya mobil itu berhenti tepat didepan gerbang sekolah SMA Antariksa yg kini sudah tertutup rapat.

Gracia dengan cepat turun setelah mengucapkan terima kasih kepada Pak Anton.

"Pak, tolong bukain dong.." Mohon Gracia kepada Satpam penjaga gerbang

"Tidak bisa, dek. Ini sudah jam berapa, kamu malah baru saja datang, kalau saya buka gerbangnya yg ada saya kena marah" Tolak Satpam

"Pak, plis, plis. Saya terlambat cuma sekali, masa ga dikasih masuk"

"Tidak bisa, peraturan tetap peraturan"

Gracia berdecak malas, ini lah yg Gracia benci ketika ia datang terlambat. Tidak mungkin semudah itu lolos dari hukuman. Tidak lama setelah itu, datanglah seseorang yg mulai perlahan-lahan mendekat.

"Ada apa, pak?"

"Ah, kebetulan sekali ada mas Zee disini. Ini mas, mbak ini datang terlambat tapi maksa saya buat bukain gerbangnya"

Everlasting Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang