Waktu belajar mengajar telah berakhir, Gracia yg baru saja selesai membereskan buku-buku miliknya pun menoleh, setelah Chika temannya memanggil.
"Gre, Gracia!"
"Kenapa?"
"Tuh, dicariin, tuh!" Chika memberi kode lewat dagunya yg tertuju kearah pintu kelas.
Didepan pintu kelas keduanya sudah terdapat seseorang yg berdiri tegak disana. Gracia sedikit terkejut, untuk apa lagi laki laki ini datang menghampirinya.
"Lo ada hubungan apa sih, sama kak Zee? Lo pacaran ya?"
"Heh, sembarang! Mana ada, aku ga ada hubungan apa apa sama kak Zee"
"Lah terus itu ngapain orangnya nungguin didepan kelas?" Tanya Chika heran
Gracia mengedihkan bahunya. "Ya, aku mana tahu, Chik. Mungkin lagi nunggu orang kali"
Chika menoleh kearah kanan dan kiri yg kini didalam kelasnya tersisa hanya mereka berdua. "Heh! Disini cuma sisa kita berdua aja, ya– OHHH MY GOSHH!! Pasti kak Zee nungguin gue, nih!!"
Chika buru buru bangkit dari bangkunya kemudian melangkah menghampiri seseorang yg tidak lain adalah KayZee. Sementara Gracia hanya menggelengkan kepala saja melihat tingkah temannya itu.
"Hai, kak!" Sapa Chika
"Eh- hai, Chik!" Sapa balik Zee
"Nyari siapa? Pasti nyari ak–.."
"Ngga, lagi nunggu Gracia aja"
Chika secara tiba-tiba melengkungkan bibirnya, belum sempat ia berkata sejelas jelasnya, lebih dulu dipotong oleh laki-laki tampan dihadapannya ini.
"Em– Gracia ada didalam, kak. Masuk aja, aku permisi dulu ya"
KayZee mengangguk, sedangkan Chika dengan berat hati melangkah pergi dari sana. Kepedaan yg malah berbuah pahit untuknya, kini Chika benar benar percaya, atas dugaannya tentang Gracia yg memiliki hubungan dengan kakak kelasnya itu.
Selepas kepergian Chika, KayZee melangkah masuk kedalam kelas yg dimana kini hanya tersisa Gracia saja.
"Gracia"
"Kenapa, kak? Ada masalah lagi? Atau mau kasih hukuman tambahan?"
KayZee terkekeh kemudian menggeleng. "Gue ga sejahat itu, lo kok belum pulang?"
"Baru mau telfon supir, buat jemput"
KayZee membulatkan mulutnya diselingi anggukan kecil. "Bareng gue aja, gue antar dengan selamat sam–.."
"Ga perlu, terima kasih, kak"
Gracia langsung bangkit dari duduknya kemudian melangkah keluar dari kelas, meninggalkan KayZee yg tersenyum tipis.
"Gracia! Tunggu!"
KayZee cepat cepat berlari menyusul Gracia yg sudah hampir sampai depan gerbang sekolah. "Tunggu sebentar! Gue beneran mau antar lo pulang"
"Tapi aku ga mau, kak. Udh deh, kak Zee pulang aja"
"Aku lagi males marah-marah, kak. Jadi stop, aku capek mau pulang"
"Nah, maka dari itu, mending bareng gue, biar lo cepet-cepet pulang. Kalau nunggu supir lo jemput, kelamaan. Yg ada lo makin capek berdiri disini"
"Udh ayo–" KayZee menarik pelan tangan Gracia.
"Ihh!! Lepasin, aku teriak nih ya–!" Ancaman Gracia tidak digubris sama sekali oleh KayZee. "TOLONG!! AKU MA–..."
"Sssttt! Berisik, bisa ga sih gausa berisik?" KayZee melepas pegangan tangannya, kontak mata keduanya saling bertemu satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting Love [END]
RomantizmSeorang gadis cupu dan lugu yg dipertemukan dengan laki laki tampan di sekolahnya, entah apa yg terjadi didalam hidup gadis ini kedepannya. Bahagia atau malah sebaliknya? Fiction not Real!! Stop carrying a real life!! 👌🏻 Start : Kamis, 1 Agustus...