Everlasting Love [END]

26.

Perseteruan Ashel dan Gracia tidak berakhir sampai disitu saja. 1 bulan semenjak kedatangan Ashel kedalam hidup KayZee dan juga Gracia, membuat Gracia selaku tunangan KayZee benar-benar geram. Bagaimana tidak? Ashel secara blak-blakan mengklaim jika KayZee sudah menjadikannya simpanan. Dan Gracia percaya begitu saja? Oh tentu tidak, Gracia sudah bekerja sama dengan detektif Zia.🗿

Gracia meminta bantuan kepada Zia untuk mengamati apa saja yg dilakukan oleh Ashel, seperti sekarang ini gadis pemilik nama lengkap Rashel Clara Della itu sedang bertamu kekediaman keluarga KayZee. Kesempatan Zia untuk membuat Ashel tidak betah berlama-lama disini, sebenarnya Zia sudah meminta Christoper yg notabene abang keduanya untuk mengusir sahabat dari abang yg pertama yaitu KayZee, Tetapi Christoper menolak, karena Christoper sadar jika masalah ini sampai ketelinga Naomi, tamat sudah riwayat Ashel. Dan juga memberikan ruang kepada Zia untuk memberi pelajaran kepada Ashel.

Naomi Mommy 3 anak itu tidak mengetahui apa yg terjadi antara KayZee dan Gracia. Naomi hanya tahu jika hubungan keduanya baik-baik saja, ditambah Ashel yg tiba-tiba datang seperti sekarang ini.

"Nak Ashel, apa kabar?" Tanya Naomi basa-basi

"Mom!! Bikinin nasi goreng, dong!" Teriak Zia menggelegar membuat Naomi menghela nafas.

Ashel yg hendak membuka mulutnya untuk menjawab seketika kembali mengatupkan mulutnya.

"Sebentar ya, nak Ashel. Anaknya lagi rewel"

Naomi segera menghampiri Zia yg tengah berada di dapur.

"Kenapa sih, dek? Kok teriak-teriak gitu, kan bisa minta baik-baik" Heran Naomi

"Hehe, maap ya, Mom. Zia laper nih, BM nasi goreng buatan Mommy deh, boleh ya buatin, Zia. Hehehe" Cicit Zia

"Yasudah, iya. Mommy buatin, sana kamu temenin kak Ashel gih. Sama sekalian bikinin minum ya"

Zia tersenyum licik, memang niat Zia adalah seperti ini. Dengan segera ia mengangguk lalu membuatkan Ashel teh hangat. Tetapi dibalik itu, teh hangat yg seharusnya menggunakan gula, Zia ganti menggunakan garam. 2 sendok garam, Zia tuangkan kedalam teh hangat itu yg nantinya ia suguhkan kepada Ashel.

"Mom, ini Zia kasih ke kak Ashel dulu, ya"

"Iya, gih kasih sana, sekalian temenin dulu, ya"

"Siap, Mom"

Senyuman licik diwajah Zia seketika kembali terbit, entah ada berapa cara yg Zia miliki untuk menyingkirkan Ashel dari kehidupan keluarganya terlebih lagi kehidupan KayZee abangnya.

"Permisi! Permisi!!"

"Astag– Eh, lo nga–.."

"Berisik, nih minum." Zia menyerahkan teh hangat yg sudah tercampur garam itu kepada Ashel.

"Gaada sama sekali sopan santunnya ya, lo. Sama yg lebih tua"

Zia terkekeh, lalu mendudukkan dirinya sedikit berjarak dengan Ashel. Karena Zia tidak sudi duduk bersebelahan dengan perempuan gatel seperti Ashel.

"Oh, gue ga sopan ya, kak? Maaf deh, tapi harusnya yg lebih tua juga harus lebih tau dong namanya sopan santun. Apa lagi tiba-tiba mengklaim jadi pacar abang, gue. Ups!"

"Heh! Dengar, ya. Gue emang pa–.."

"Sssttt!! Udh deh, kak Ashel tahu ga, sih?"

"Hmm?"

"Kak Ashel itu emang cantik, tapi sayang kelakuannya rusak. Cantik, cantik gini malah jadi pelakor, AHAHAHAHAHA!"

Ashel melotot tajam, ternyata Zia adik dari KayZee ini sekarang jauh berbeda ketimbang dulu.