3.

1.5K 223 91
                                    

"Eh Gre, Cici lo kenapa sampai datang kesini?" Tanya Chika kepo

"Gpp, Chik. Cuma antar aku aja kok" Jawab Gracia

"Ck, mana mungkin sih. Pasti ada sesuatu nih, ya kan- ya kan?"

"Ngga ada, Chika. Udh deh bentar lagi mau mulai pelajarannya, jadi kamu siap–.."

"Gre, dipanggil tuh"

Gracia menoleh kearah teman sekelasnya yg menunjuk kearah pintu kelas. Chika juga mengikuti arah pandang Gracia yg disana sudah terdapat seorang laki laki tinggi dan tampan.

"Waduh, lo dicariin Kak Zee tuh, Gre."

Gracia meneguk susah salivanya, tubuhnya perlahan berkeringat. Mengapa kakak kelasnya yg tak sengaja dirinya tabrak kemarin mencarinya, apakah kakak kelasnya itu meminta ganti rugi atas ponsel yg rusak? Gracia tidak tahu harus bagaimana sekarang, ia bingung harus bertindak seperti apa.

"Gracia? Ada kah yg namanya Gracia disini?" Kata Zee menongolkan sedikit tubuhnya.

"S-saya kak" Gracia mengangkat tangannya sedikit tinggi pundak.

KayZee yg melihat salah satu siswi didalam kelas itu mengangkat tangannya, bisa ia pastikan dia adalah orang yg ia cari. KayZee meminta ijin kepada siswa-siswi didalam kelas tersebut untuk masuk sejenak.

"Ini dompet lo kan?" KayZee menyerahkan dompet berwarna coklat milik Gracia tanpa kurang sedikit pun.

Mata Gracia membelalak seketika tetapi ia mencoba untuk tidak terlalu terkejut. Kepalanya menunduk seketika. "T-terima kasih, kak"

"Sama-sama, lain kali jangan teledor lagi"

KayZee membungkuk sejenak mendekatkan diri kearah Gracia.

"Foto lo cantik" Bisiknya

Bak tersengat listrik bertegangan tinggi membuat tubuh Gracia menegang sempurna. Tanpa rasa bersalah, KayZee meninggalkan Gracia begitu saja dengan kondisi jantung yg berdegup kencang.

Chika yg sadar tindakan KayZee tadi kepada Gracia membuatnya iri.

"Gracia! Lo hutang penjelasan ke gue, gue ga mau tahu!"

Gracia tidak membalas pikirannya masih tertuju kepada bisikan yg sempat kakak kelasnya itu berikan. Entah itu pujian atau sekedar sarkas semata, Gracia tidak tahu.

Beberapa saat kemudian, jam pelajaran telah dimulai. Mata pelajaran Fisika yg kini sedang diajarkan oleh salah satu guru SMA Antariksa, membuat Gracia tidak fokus. Tidak fokus bukan karena pelajaran tersebut sulit atau apa, tetapi pikirannya yg kini bercabang memikirkan hal yg tidak seharusnya. Ia masih bertanya-tanya tentang apa maksud dari seorang KayZee Allegra Jayden membisikkan hal itu kepadanya.

"Gracia! Gracia!"

"Eh, i-iya, Bu? Kenapa?"

"Tolong perhatikan saya menjelaskan"

"Maaf, Bu" Gracia yg mendapat teguran itu merasa bersalah tidak memperhatikan guru mapel Fisika yg tengah mengajar sekarang.

"Saya ijin ke toilet ya, Bu"

"Silahkan!"

Chika yg melihat kepergian Gracia itu menatap dengan penuh tanya, tidak biasanya temannya itu seperti ini. Lebih dari yg Chika tahu, Gracia adalah anak yg aktif saat pelajaran belajar meskipun dengan penampilan yg terkesan cupu itu.

Chika masih mencoba memendam rasa penasarannya, mengapa bisa sosok Gracia temannya yg terkenal anti bersosialisasi malah berurusan dengan The Famous Boy-nya SMA Antariksa.

Everlasting Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang