17.

1.2K 207 124
                                    

KayZee yg baru menyelesaikan kegiatan mandi, tak lupa segera berganti pakaian. Setelah selesai ia memutuskan untuk turun kebawah, tetapi sesaat setelah menutup pintu kamarnya ia teringat akan Gracia.

KayZee membelokkan langkah menuju kamar tamu yg sekarang digunakan oleh Gracia. Saat KayZee mengecek kamar tersebut ternyata kosong. KayZee berpikir jika gadis itu mungkin bersama adiknya yaitu Zia.

Ia akhirnya berpindah menuju kamar Zia yg ternyata adiknya itu tengah tertidur pulas, dengan posisi yg tidak beraturan. Bantal digunakan untuk kaki sedangkan kepalanya menggantung kebawah.

"Ini anak tidurnya udh kayak bocah kesurupan" Geram Zee

Ia akhirnya mendekat untuk membenarkan posisi tidur adiknya itu, KayZee menggeleng tak percaya dengan tingkah adiknya yg tengah tertidur bisa menjadi seperti ini. Setelahnya KayZee mengangkat pelan tubuh Zia untuk ia rubah posisi tidurnya.

Dirasa selesai, KayZee menarik selimut untuk menutupi setengah tubuh Zia agar gadis itu tidak terlalu kedinginan karena suhu AC yg mencapai 18°C.

Setelahnya KayZee pun memutuskan untuk keluar dari kamar sang adik, kembali mencari tujuan awalnya yaitu Gracia. Ia menuruni tangga dengan perlahan, matanya menangkap sosok Naomi yg tengah berada dimeja makan dengan fokus menatap layar laptopnya.

"Fokus banget, Mom" Kata Zee mengagetkan Naomi.

"Astaga! Bang, ish! Kamu tuh ya, suka banget ngagetin orang" Balas Naomi memukul pelan lengan putranya.

"Aduh! Iya, iya. Maaf, Mom. Lagian Mommy asik banget dilihat-lihat"

Naomi tersenyum. "Iya, syukur deh. Perusahaan yg Mommy kembangin sekarang udh lumayan narik banyak investor buat join, mungkin beberapa bulan lagi, Mommy bakal sibuk ngurus perusahaan ketimbang yg lainnya."

KayZee memeluk Naomi dari belakang, mengalungkan tangannya kearah leher Naomi. "Apapun yg ngebuat Mommy bahagia dan enjoy, Zee bakal selalu dukung. Zee berharap Mommy terus bahagia sampai dimana Zee bisa kasih cucu untuk Mommy nanti"

Naomi mengelus lembut punggung tangan putra pertamanya itu. "Makasih ya, bang. Mommy bakal terus berusaha buat bahagia, selepas kepergian Daddy kamu itu, mungkin itu masa terpuruk yg Mommy jalani. Tapi sekarang Mommy mencoba untuk bangkit dari keterpurukan itu"

"Love you, Mom"

"Love you too, My Son"

KayZee memeluk erat Naomi menyalurkan rasa sayang antara ibu dan anak. KayZee memang tidak memiliki sifat berbeda dengan Christoper maupun Zia. KayZee tidak bisa mengungkapkan sesuatu didepan banyak orang terlebih lagi mengungkapkan kasih sayang kepada Mommynya sendiri. Tetapi sekarang, KayZee mencoba melakukan hal itu.

"Btw, Gracia kemana ya, Mom?"

"Tadi kalau ga salah Mommy lihat di taman belakang deh, lagi duduk sendiri. Mommy ga berani usik ketenangan Gracia dulu. Emang kenapa?"

"Ya, gpp sih, Mom. Yaudah deh, kalau gitu"

KayZee akhirnya memutuskan untuk melangkah ke dapur, sementara Naomi kembali fokus melihat progres perusahaannya yg mulai berkembang pesat itu.

KayZee berinisiatif membuatkan Gracia susu hangat, tak lupa juga ia membuat teh untuk dirinya sendiri. Setelah selesai membuat kedua itu, ia segera menghampiri Gracia yg berada di taman belakang rumah.

Setibanya disana, KayZee tidak langsung menghampiri. Ia memandangi Gracia dari kejauhan dulu, ia melihat Gracia yg tengah menatap langit sore yg perlahan mulai menjadi gelap. KayZee tersenyum tipis, setelahnya ia bergerak menghampiri gadis itu.

"Gre"

Gracia menoleh. "Eh, kak. Kenapa?"

KayZee menggeleng, ia dengan cepat mengambil tempat duduk disamping Gracia.

Everlasting Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang