15.

1.3K 227 242
                                    

Berbeda sekali dengan kondisi keluarga Naomi yg tampak begitu bahagia, keluarga Veranda dan juga Keenan malah terlihat kacau balau akibat dari keserakahan seorang Arshani Aretha Salendra. Perempuan yg berstatus putri pertama dari Keenan dan Veranda yg berusia 21 tahun itu kembali membuat kedua orang tuanya geram, semenjak kepergian Gracia adik kandungnya.

Shani bahkan berani secara terang-terangan melakukan hal tidak terduga dihadapan kedua orang tuanya. Seperti pagi ini, Shani kepergok oleh Keenan dan juga Veranda yg mengkorupsi uang perusahaan, sialnya perusahaan yg dikelola oleh Shani itu sampai mengalami kebangkrutan. Seolah tidak memiliki perasaan bersalah perempuan dewasa itu mentulikan telinganya dari amukan kedua orang tuanya.

"Shani, apa yg kamu lakukan, nak. Sampai perusahaan yg papi serahkan ke kamu bisa berada diposisi ini?" Tanya Keenan

Shani hanya diam, memfokuskan pandangannya kearah ponsel pintarnya yg sedang membeli barang-barang berharga fantastis di sebuah situs online.

"SHANI! Papi ini tanya sama kamu, tolong dijawab!" Veranda menyahuti dengan emosi. Ia sudah berada diambang batas muak dengan tingkah putri pertamanya ini, attitude yg dimiliki putri pertamanya ini sangat jauh berbeda dengan Gracia putri keduanya. Akibat terlalu dimanjakan oleh Veranda berakhir Shani menjadi seperti ini.

"Gausa berisik, Pi/Mi. Shani lagi asik beli-beli barang nih"

Perkataan Shani yg seolah tidak peduli dengan situasi dan kondisi sekarang, membuat emosi Veranda semakin meledak. Bahkan raut wajah wanita paruh baya itu sudah merah padam karena amarahnya.

Veranda langsung menyahut ponsel pintar milik putrinya tersebut kemudian membantingnya dengan keras.

Pyar!

Veranda tidak peduli ponsel milik putrinya ini rusak, ia sudah tidak peduli lagi apapun kedepannya yg terjadi kepada putri pertama ini.

"Mami apaa apaan sih? Ini hp Shani!"

Plak!

"Masih bisa kamu ngaku itu hp kamu, ya? Dengan membeli memakai uang yg Mami kasih, Hah! Kamu sudah benar benar kelewatan, Shan. Mami benar benar ga habis pikir sama kamu. Perusahaan yg dikasih Papi ke kamu, dipercayakan sepenuhnya sama kamu dengan gampangnya kamu korupsi gitu aja, dimana otak kamu, Shan. DIMANA!"

Shani yg tidak terima langsung bangkit dari posisinya, ia mendekat kearah Veranda. "Mami gausa sok ngajarin Shani deh. Shani lebih tahu seperti apa diri Shani, lebih baik Mami urus diri Mami sendiri"

Veranda murka, ia benar benar murka. Shani bisa menjadi sosok yg seperti ini tidak mungkin hanya karena dimanjakan saja, Veranda menduga jika putrinya ini salah memilih pergaulan.

"Mami kasih peringatan terakhir sama kamu ya, Shan. Sampai kamu berbuat macam macam lagi, dan Mami dengar dengan telinga Mami sendiri kamu terlibat secara langsung didalamnya. Mami bersumpah kamu bakal hidup dengan penuh penyesalan kedepannya. Camkan itu!"

"Untuk urusan perusahan yg kamu korupsi ini, Mami dan Papi tidak akan menanggung sepeser pun kerugiannya. Jika sampai media menyorot Mami atau Papi. Bisa Mami jamin, Mami bakal buat nama kamu semakin buruk dimata para klien kamu!"

Veranda memberi ultimatum yg bukan sekedar main-main, dirinya memang salah mendidik Shani. Tapi ia tidak ingin putrinya yg sudah salah jalan ini semakin terjerumus ke lubang hitam dunia.

"Mi/Pi! Ayolah perusahaan itu cuma perusahaan kacang, ga akan ngebuat kita seng–.."

Plak!

Kembali tamparan dilayangkan ke pipi Shani, tetapi kini bukan berasal dari Veranda, melainkan Keenan yg sudah sangat geram dengan kelakuan putri pertamanya.

Everlasting Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang