KESEDIHAN RAYLEN

3.7K 237 2
                                    

____✏️📚❣️HAPPY READING ❣️📚✏️____

                                   ❣️

                                   ♥️

                                   💘

*•*•*•*

Dex menyeringai lebar ke arah Rex yang menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Derick.

"Berhenti menunjukkan ekspresi seperti itu Bang Dex,jangan membuat adik kecilku ini semakin takut padamu."Tegur Dax kepada Dex.

Derick tersenyum tipis mendengar perkataan putra keduanya yang mengklaim Rex sebagai adiknya sendiri.
"Cukup boy,jangan menangis lagi hm,nanti Daddy akan menghukum Abang Dex untuk mu."

Rex mengangguk pelan disertai dengan isakan kecil yang terdengar dari bibir mungilnya,membuat Dex semakin gencar untuk menakuti adiknya itu.

"Ingin bermain dengan Abang,hm?"tanya Dax dengan lembut namun dibalas gelengan oleh Rex membuatnya sedikit kecewa.

Rex mengeratkan pelukannya pada ceruk leher Derick seraya memejamkan matanya menikmati elusan tangan Derick pada punggungnya.

"Cih, cengeng."Cibir Dex membuat Derick dan kedua adiknya seketika melirik tajam ke arahnya.

"Kenapa, bukankah yang Dex katakan itu benar Dad."Ujar Dex dengan santai tanpa ekspresi bersalah sama sekali membuat Dax mengangkat tangannya.

"Sudah cukup, sekarang sudah larut malam waktunya tidur pergilah ke kamar kalian masing-masing."Lerai Derick membuat Der kembali menurunkan tangannya kemudian berlalu keluar dari kamar Dex setelah berpamitan pada kedua adik serta Daddy nya.

Derick melepaskan pelukan Rex kemudian mengajaknya keluar dari kamar Dex,namun ketika baru sampai di depan pintu kamar,Derick berbalik hendak menyampaikan sesuatu pada Dex akan tetapi tanpa sengaja tatapannya malah tertuju pada bungsu Triplets,Der yang sedang menatap Rex dengan sorot tatapan penuh kerinduan yang mendalam.

Melihat hal itu,Derick mengurungkan niatnya untuk menyampaikan sesuatu pada Dex,dia memilih mendekati putra ketiganya itu tanpa disadari oleh sang empunya."Der,"panggilan Derick membuat Der tersentak dan reflek menoleh ke arah Derick dengan wajah memerah, malu karena tertangkap basah sedang memperhatikan adik kecilnya.

"I,iya Dad."Der menundukkan kepalanya tidak berani menatap wajah tampan sang Daddy.

"Kenapa, apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan pada adikmu hm?"Tanya Derick dengan tatapan sendu nya yang membuat Der seketika mengangkat wajahnya dan membalas tatapan sang Daddy.

"Der hanya,hanya...."Der mengigit bibirnya dengan sesekali mencuri pandang pada pemuda yang berdiri di dekat pintu.

"Hanya??Boy, katakanlah jangan takut."Ujar Derick dengan nada lembut membuat Der semakin malu untuk menyampaikan keinginannya.

"Eugh...Der...,Der tidak ingin mengatakan apapun pada adek,Dad."Balas Der dengan cepat membuat Derick mengernyitkan keningnya bingung pada putranya yang sudah jelas sedang berbohong.Lihatlah, walaupun mulutnya berkata tidak tapi matanya terus menatap ke arah Rex yang berdiri tegang di dekat pintu.

Apa??tegang??Derick reflek menoleh ke arah Rex dan mendapati putra sulungnya sedang mencengkeram pipi bulat Rex.

"Dex,apa yang kamu lakukan??"Derick mendekati mereka dan segera menjauhkan Rex dari Dex.

"Dex lapar Dad."Balas Dex disertai dengan ekspresi nakalnya,membuat Rex semakin takut.

"Kalau lapar pergilah makan,jangan malah menganggu adik mu,boy."Ujar Derick dengan tenang.

Daddy's Rays Of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang