____✏️📚❣️HAPPY READING ❣️📚✏️____
❣️
♥️
💘
*•*•*•*
"Hufft..."Helaan nafas berat terdengar dari bibir pemuda tampan yang sedang berdiri di dekat jendela, tatapan yang terus menatap pemandangan kota yang indah di malam hari.
Ray, pemuda itu sudah berdiri di sana sejak dua jam yang lalu dan sampai saat ini belum ada niatan darinya untuk sekedar duduk mengistirahatkan kakinya yang terus berdiri sejak tadi.
Di dalam ruangan bernuansa putih yang luas dan memiliki furniture yang lengkap,Ray dapat memastikan bahwa ruangan ini adalah ruangan VVIP.Walaupun ruangan ini VVIP tidak membuat Ray merasa nyaman, justru malah sebaliknya membuat pemuda itu kesepian tanpa adanya sosok saudara ataupun teman yang menemaninya.
Setelah kejadian tadi siang,dimana Ray mengusir Dr.Erlan secara halus tidak ada seorang pun yang memasuki ruangannya baik itu Dokter ataupun Suster.
"Hufft..., ternyata seperti ini rasanya di asing kan saudara sendiri.Padahal ini belum cukup satu hari tapi aku sudah merasa sangat terluka di perlakukan seperti orang asing oleh saudara ku sendiri,lalu bagaimana dengan Rex yang selama bertahun-tahun tidak pernah dihiraukan kehadirannya oleh saudara dan Daddy nya sendiri."Gumam Ray pelan.
"Bagaimana keadaan mereka sekarang ini yah,aku jadi merindukan mereka padahal baru beberapa hari bersama dengan mereka."Ray memejamkan matanya, menghirup udara malam yang dingin.
"Andai waktu dapat diputar kembali,aku mungkin tidak akan terhasut oleh mereka hingga membenci kembaran dan Daddy ku sendiri seperti ini , sampai-sampai Daddy dan Rex harus pergi dari Rumah mereka sendiri."Ray membuka matanya dan mendongak menatap Kilauan sinar bintang yang bertebaran di langit yang gelap.
"Dimana pun kalian berada aku berharap kalian baik-baik saja."lirih Ray pelan.
"Tidak ada gunanya menyesali apa yang telah berlalu ."
Deg...
Tubuh Ray seketika membeku di tempatnya, jantungnya berdegup kencang disertai dengan keringat dingin yang mengucur deras membasahi wajahnya.
Suara itu,suara itu adalah milik pria yang membuatnya di rawat di RS ini."Bagaimana bisa dia masuk,kenapa aku tidak mendengar langkah kakinya??"batin Ray bertanya-tanya dalam hatinya.
"Terkejut hm?"
Tap...tap...tap...
Pria itu mendekati Ray dan mengelus rambutnya, membuat bulu kuduk Ray berdiri seketika.
"Masih ingat dengan ku,hm?"Pria asing itu membelai punggung Ray lalu dengan sekali sentakan berhasil membuat Ray berbalik kearah Pria asing itu.
Ray merasakan denyut jantungnya berdegup kencang, dan tubuhnya membeku saat pria asing itu mendekatinya dengan kehadiran yang tiba-tiba. Suara langkah kakinya yang tak terdengar membuatnya semakin terkejut, merasa ketakutan dengan kehadiran pria tersebut di tengah malam yang sunyi.
Dengan bulu kuduk yang merinding, Ray merasa gelisah saat pria asing itu mengelus rambutnya dengan lembut. Sensasi kengerian dan kecurigaan melingkupi pikirannya ketika pria itu tiba-tiba membuatnya berbalik dan menghadapinya.
"Masih ingat dengan ku, hm?" tanya pria asing itu kembali dengan suara yang menggema di ruangan yang sunyi. Ray merasakan getaran di tulang belakangnya, merinding saat pria itu membelai punggungnya dengan gerakan yang kasar dan tiba-tiba. Dengan tatapan tajam, Ray memandang pria asing itu, mencoba mencari jejak kenangan yang mungkin terkait dengan pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Rays Of love
RandomMenceritakan kisah tentang seorang pria berusia 35 tahun yang sangat menginginkan anak dari pernikahannya namun harapannya harus kandas karna sang istri menolak mentah-mentah untuk melahirkan seorang anak demi menjaga penampilan tubuhnya. Hingga sua...