____✏️📚❣️HAPPY READING ❣️📚✏️____
❣️
♥️
💘
*•*•*•*
"Dexlon"
"Daxler"
"Derxlan"
"Rexander"
Derick mengusap peluh keringat yang membasahi wajahnya,Pria itu terus melangkah menyusuri jalanan yang sepi.
"Kemana anak-anak nakal itu mengajak adiknya bermain?"gumam Derick dengan ekspresi kesal.
Bagaimana tidak kesal, setelah drama sad keluarga mereka pagi tadi, mereka memutuskan untuk ke kebun memetik buah-buahan yang sudah matang namun dia malah ditinggalkan oleh keempat putra nakalnya.
Derick terus berjalan dengan ekspresi kesalnya, wajahnya yang putih bersih sudah memerah karna terkena sinar matahari.
Derick terus melangkah dengan napas sedikit terengah-engah. Jalanan menuju kebun itu memang tidak terlalu jauh, tapi panas matahari yang semakin terik membuat tubuhnya cepat lelah. Namun, kekesalannya lebih besar daripada rasa lelahnya.
Setelah berjalan beberapa saat, suara-suara samar terdengar dari kejauhan. Derick mempercepat langkahnya, mendekati sumber suara tersebut. Semakin dekat, suara itu semakin jelas: cekcok khas anak-anak yang sedang berselisih.
Di depan mata Derick, tampak keempat putranya sedang berkumpul di dekat semak-semak strawberry yang buahnya terlihat ranum dan merah menggoda. Namun, bukan kebersamaan yang hangat yang dia temukan, melainkan pertengkaran kecil di antara mereka.
Dexlon, si sulung yang terkenal keras kepala, terlihat tengah bersitegang dengan Derxlan, sementara Daxler berdiri di tengah mereka, mencoba memisahkan. Di sisi lain, Rexander, si bungsu yang masih terlalu polos untuk mengerti, hanya berdiri di belakang mereka dengan tatapan bingung, sesekali menjulurkan tangannya untuk mengambil strawberry yang terjatuh.
"Ini untuk Rex! Bukan untuk kalian berdua makan sendiri!" seru Derxlan dengan nada tinggi, mencoba mempertahankan sekeranjang strawberry yang diperebutkan.
"Tapi aku yang pertama kali menemukannya!" sahut Dexlon, tak kalah sengit.
Daxler, yang biasanya paling sabar, akhirnya berteriak, "Sudah cukup! Kalian hanya membuat semuanya lebih rumit. Lihat, Rex malah kebingungan!"
Derick berdiri tak jauh dari mereka, menggelengkan kepala. "Hei!" suaranya menggelegar, membuat keempat anaknya menoleh serempak. Wajah-wajah mereka tiba-tiba dipenuhi rasa bersalah.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Derick dengan nada tegas, namun terlihat jelas dia menahan tawa di balik kekesalannya. "Kalian memetik strawberry atau bertengkar di kebun?"
Keempat anaknya langsung terdiam. Dexlon dan Derxlan melepas keranjang strawberry yang mereka perebutkan, sementara Rexander memandang ayahnya dengan mata besar, masih memegang satu buah strawberry di tangannya.
"Kami... hanya ingin memetik untuk Adek, Daddy," jawab Daxler dengan nada pelan, mencoba menjelaskan situasi.
Derick menghela napas panjang, lalu menghampiri mereka. "Kalian tahu, strawberry itu tidak akan enak kalau dimakan dengan pertengkaran. Kalau kalian ingin memetiknya, lakukan bersama-sama. Untuk Adek, atau untuk siapa pun. Jangan bertengkar hanya karena buah kecil."
Keempat putranya mengangguk, merasa malu. Derick lalu tersenyum kecil, merangkul mereka satu per satu. "Ayo, kita selesaikan memetik ini bersama-sama. Nanti kita bisa makan bersama di rumah."
![](https://img.wattpad.com/cover/372142427-288-k853654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Rays Of love
AcakMenceritakan kisah tentang seorang pria berusia 35 tahun yang sangat menginginkan anak dari pernikahannya namun harapannya harus kandas karna sang istri menolak mentah-mentah untuk melahirkan seorang anak demi menjaga penampilan tubuhnya. Hingga sua...