PENYESALAN PUTRA VALKYRIE

1.2K 53 4
                                    

____✏️📚❣️HAPPY READING ❣️📚✏️____

                                  ❣️

                                  ♥️

                                  💘

*•*•*•*



Tok...tok...tok...




"Tuan muda, waktunya sarapan."






Cklek...






"Waktunya sarapan Tuan muda,Tuan Lex sudah menunggu di bawah bersama yang lainnya."Ujar Lucas dengan ekspresi datar.

"Ray akan segera turun,uncle."

"Hm, itu lebih baik."Lucas segera berlalu pergi dari kamar Ray setelah mengatakan hal tersebut.

Sementara itu,Ray hanya bisa terdiam dan menyorot sendu punggung tegak sang pengasuh yang menghilang di balik tembok.

"Uncle berubah, dia seperti tidak menyukai kehadiran Ray.Semua ini karna Ace,Ace membuat Uncle Lucian dan Uncle Lucas membenci Ray."Lirih Ray pelan.

Ray berdiri lama di depan pintu setelah Lucas meninggalkannya. Dia merasa semakin terasing, terkurung dalam perasaannya sendiri, diabaikan oleh orang-orang yang dulu begitu peduli padanya. Hatinya berat dengan kebencian yang tak terucapkan, bukan hanya kepada Lex, tetapi juga kepada dirinya sendiri karena tak mampu membebaskan diri dari rasa sakit itu.

Ray berjalan perlahan menuju ruang makan, setiap langkahnya disertai dengan kenangan pahit yang kembali mengusik hatinya. Sesampainya di sana, dia melihat Lex sedang duduk di ujung meja, wajahnya menunjukkan kelelahan yang mendalam. Mel berada di sampingnya, mencoba tersenyum lembut ketika menyadari kehadiran Ray, namun senyum itu hanya mengundang rasa sakit yang lebih dalam di hati Ray.

"Ray, duduklah," ujar Lex dengan nada yang lembut namun tegas, mencoba untuk mendekati adiknya sekali lagi.

Ray mengabaikan undangan itu sejenak, matanya tak ingin menatap Lex. Dia teringat bagaimana Lex, Acenya yang selalu dia kagumi, berubah menjadi sosok yang menghancurkan segalanya. Lex adalah dalang di balik kecelakaan pesawat yang menewaskan Derick, Daddy mereka, dan membuat Rex hilang tak tentu rimbanya. Meskipun Lex berusaha bersikap baik, Ray tak bisa menghapus bayangan pengkhianatan itu dari benaknya.

“Ray, kami hanya ingin semuanya kembali seperti dulu,” ujar Mel pelan, dengan nada penuh harap.

Namun bagi Ray, kata-kata itu terdengar hampa. Mereka tak tahu betapa besar luka yang dia rasakan. Len dan Mex, yang dulu begitu dekat dengannya, sekarang hanya menjadi bagian dari masa lalu yang kelam. Ray masih ingat bagaimana mereka, dengan rencana jahatnya, hampir membunuh Daddy dan Rex. Meskipun kini Len dan Mex sering kali menunjukkan penyesalan, bagi Ray, penyesalan mereka sudah terlambat.

“Aku tidak bisa mempercayai kalian lagi…” bisik Ray pelan, suaranya hampir tenggelam dalam keheningan ruangan.

Mel, yang duduk tak jauh darinya, menundukkan kepalanya dalam-dalam, merasa tertusuk oleh kata-kata adiknya. Dia benar-benar ingin mendekati Ray, ingin kembali seperti dulu, sebelum semua tragedi itu terjadi. Tapi jarak di antara mereka seakan semakin jauh setiap hari. Mel bisa merasakan dinginnya sikap Ray, dan meskipun dia terus mencoba, ada tembok tak kasat mata yang memisahkan mereka.

Lex, di sisi lain, tetap berusaha menjaga ketenangan, meskipun di dalam hatinya dia terluka. Dia tahu bahwa dialah alasan utama Ray membenci keluarganya. Dialah yang menyebabkan kecelakaan itu, yang menyebabkan kematian Daddy mereka.

Daddy's Rays Of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang