"Iksan?" Junkyu mengucapkannya pelan sembari menyetir mobil setelah mengantar Yoshi ke bandara. "Tempat siapa?" Pertanyaan yang diajukannya tidak kunjung mendapatkan jawaban.
Sesampainya di kantor, semua karyawan menatapnya prihatin. Namun ia hanya melontarkan senyum simpul kepada siapapun yang menyapanya.
"Pak Junkyu!" Haruto menahan pintu lift supaya Junkyu bisa ikut naik.
"Terimakasih, Ruto-nim."
Pintu lift menutup dan hanya ada mereka berdua di dalam lift.
"Saya turut prihatin atas musibah yang terjadi, Pak," ujar Haruto.
"Uhm - makasih ya." Junkyu menanggapi sekenanya.
"Uhm ... Soal Yeona ...."
Junkyu menatap Haruto. "Aku sudah mendapatkan informasi. Katanya mereka di Iksan."
Mata Haruto membulat wajahnya agak terkejut. "Iksan? Itu seperti kampung halaman Jeongwoo."
Pintu lift terbuka, Junkyu melangkah keluar diikuti oleh Haruto di belakangnya. "Kamu dan Jeongwoo ke ruangan saya secepatnya."
Langkah Haruto terhenti dan menuruti perintah yang baru saja diberikan Junkyu padanya. Ia pun segera menghubungi Jeongwoo melalui ponsel pintarnya.
Junkyu melihat ada beberapa dokumen yang berbaris rapi diatas meja. Ia harus segera menyelesaikan pekerjaan sebelum mencari keberadaan Yeona. Untuk kasus ibunya, Junkyu sudah meminta Doyoung untuk menjaganya.
15 menit kemudian pintu kantor pun diketuk, menghadirkan 2 orang pria jangkung Haruto dan Jeongwoo. Keduanya tersenyum dan duduk di kursi yang sudah di tunjuk Junkyu.
"Rumah mu di Iksan?" Junkyu bertanya pada Jeongwoo tanpa basa-basi.
"Tidak. Rumah ku di map—" kalimatnya terhenti saat tangan Haruto menepuk pahanya.
"Maksudnya kampung halaman mu," bisik Haruto.
Jeongwoo baru paham dan mengangguk. "Aah, iya saya dari Iksan."
Junkyu mengangguk. Melihat dua pria konyol di depannya memang suatu hiburan dikala penat melanda. Ada saja tingkah mereka berdua. Mungkin karena mereka seumuran.
"Begini, bagaimana kalau sepulang kerja, kita ke Iksan?" tawar Junkyu.
Wajah Jeongwoo agak kaget, "eoh, tapi malam ini saya ada kencan dengan Karina," jawabannya.
Haruto kembali menepuk pahanya sembari menahan senyum.
"Saya kasih bonus, kalau kamu undur waktu kencanmu dengan Karina. Bagaimana?"
"Baik, bonusnya—ah ... Maksudnya kencannya saya batalkan saja. Bonus lebih penting. Ah, uhm maksudnya urusan Pak Junkyu lebih penting." Jeongwoo melipat bibirnya ke dalam karena malu dan salah tingkah. Sedangkan Haruto mati-matian menahan tawa ulah sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Our Marriage // 💎 Kim Junkyu ✅
FanficPublish : 9 Maret 2024 Finish : 9 September 2024 So Yeona hanya seorang perempuan yang mencintai suaminya, Junkyu. Pria yang pernah menjadi cinta pertama dan mungkin menjadi cinta terakhir baginya. Kehadiran Junkyu membuat Yeona mengerti akan warna...