Bab 32

254 30 4
                                    

*Sori baru update ✌️

[]

Junkyu sudah mendengar semuanya dari Junghwan. Jadi, memang benar setelah ayah Yeona meninggal dunia, Yeona datang dan bilang pada Junghwan untuk berkemas. Kebetulan sang ibu yang sakit, ingin pulang dan tinggal di kampung halaman. Karena tinggal di Seoul membuat sang ibu depresi, mengingat mendiang suaminya.

Bukan hanya itu saja, Yeona juga sudah menyiapkan segalanya dibantu Junghwan. Ketika mereka di Jepang. Junghwan yang membereskan barang-barang sang kakak di apartemen. Yeona hanya mengintruksikan pada Junghwan jangan sampai meninggalkan jejak sekecil apapun.

"Maaf, Hyung...," ucap Junghwan dengan penuh penyesalan. Bibirnya terkatup terlihat seperti anak kecil.

Junkyu menepuk bahu Junghwan dengan begitu sayang. "Tidak apa-apa. Aku mengerti, tapi lain kali tolong katakan semuanya padaku. Aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kakakmu terluka, begitu pun dengan mu dan ibu."

Junghwan mengangguk patuh seperti anak kecil.

Tidak hanya itu, Junkyu juga bicara dengan Ibunya Yeona. Mertua dan menantu itu saling melepas rindu dengan obrolan ringannya. Yeol senang dan merasa tenang karena akhirnya Junkyu hadir di tengah mereka. Itu tandanya Junkyu bisa menjaga Yeona.

Haruto dan Jeongwoo tidur di kamar lain yang sudah dirapikan dan dibersihkan oleh Junghwan sebelumnya. Sedangkan Junkyu kembali ke kamar ingin menemani Yeona yang masih tertidur. Sempat pingsan, lalu bangun dan kembali tidur. Tetapi ia sempatkan untuk bersih-bersih dahulu.

Junkyu kini sudah mengganti pakaiannya dengan kaos putih yang ia bawa di tas. Masih memakai celana kerja, karena memang hanya itu yang ada. Wajahnya sudah sangat lelah dan rambutnya pun berantakan. Hari sudah sangat larut.

Baru saja ingin naik ke ranjang, tapi Junkyu mematung karena melihat Yeona sudah bangun dan kini menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru saja ingin naik ke ranjang, tapi Junkyu mematung karena melihat Yeona sudah bangun dan kini menatapnya. Tatapan yang sulit Junkyu artikan.

"Kamu bangun, Sayang? Masih jam 2 dinihari." Junkyu mendekat dan duduk di sisi ranjang dekat kaki Yeona.

Yeona sendiri bingung harus sedih atau senang. Semuanya campur aduk baik di dalam hati dan pikirannya. Teringat cerita sang ibu soal kisah Junkyu. Yang mungkin saja benar merupakan 'anak haram' Kim Somi dengan pria lain. Dan Yeona berharap semua itu hanya sebatas rumor.

"Ada apa, Sayang?" Junkyu ragu-ragu untuk menyentuh tubuh istrinya sendiri. Takut mendapatkan penolakan karena dirinya yang datang tiba-tiba.

Melihat kelelahan dan tirus yang tercetak jelas di wajah sang suami. Membuat Yeona tidak tega dan merasa keterlaluan. Seharusnya ia tidak meninggalkan Junkyu, jika tau sebenarnya seperti ini.

Yeona merentangkan kedua tangannya lalu tersenyum lembut. "Peluk aku, Kyu. Maaf lama menyambut mu," ucapnya lembut.

Junkyu mengerjap dua kali, terlihat jakunnya turun naik, matanya merah dan berkaca-kaca.  Junkyu masih diam saja, sampai akhirnya Yeona memberikan isyarat lagi untuk segera memeluknya.

Save Our Marriage // 💎 Kim Junkyu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang