Yeona akan kembali ke Seoul dijemput Junkyu setelah keadaan membaik. Ibu Kim sudah pulang ke rumah, Doyoung juga sudah jauh lebih sehat dan ceria. Bahkan hubungan Doyoung dan ibu Kim pun membaik.
"Aku pamit ya, Bu," ucap Junkyu dan Yeona bersamaan kepada Yeol.
"Iya, hati-hati di sana ya. Jaga kesehatan dan sampaikan salam ibu untuk Somi. Maaf tidak bisa menjenguknya. Kalian harus baik-baik di sana ya."
"Aku janji akan menjaga Yeona dengan baik. Ibu juga disini harus nurut apa yang dibilang dokter kemarin ya. Makan sedikit tapi sering, terus minum obat jangan sampai telat dan jangan banyak bergerak ke sana kemari. Panggil Junghwan jika Ibu butuh sesuatu." Junkyu memeluk ibu mertuanya dengan sayang.
"Kamu ini cerewetnya melebihi suamiku." Yeol menepuk punggung Junkyu dengan gemas.
Yeona hanya bisa tersenyum melihat pemandangan kasih sayang yang ada dihadapannya. Junghwan berada di sisi lain, matanya merah dan berkaca-kaca.
"Kamu bisa menjaga ibu kan, Hwanie-yaa?" Goda Yeona sembari mengusap lembut rambut Junghwan yang mulai panjang.
Kepalanya mengangguk seperti anak kecil, "aku akan menjaga Ibu. Kakak juga harus sehat disana. Sering-sering kasih kabar ya." Junghwan memeluk Yeona erat dan menangis di dalam pelukannya. Yeona ikut menangis tetapi tidak sesenggukan seperti adiknya.
Setelah berpamitan, Yeona dan Junkyu pun akhirnya berangkat. Di dalam perjalan, Junkyu tidak pernah melepaskan tangan Yeona dari genggamannya. Kecuali jika sedang menarik tuas rem tangan.
"Lelah? Kalau lelah tidur saja." Junkyu menoleh ke Yeona yang bersandar ke kursi yang sudah setengah diturunkan.
"Tidak apa-apa, Kyu. Aku masih kuat kok."
Namun yang terjadi adalah Yeona terlelap tidak lama setelah mengatakannya. Membuat Junkyu terkekeh merasa gemas pada istrinya.
Hampir 2 jam mereka melakukan perjalan. Junkyu memutuskan untuk berhenti di rest area untuk istirahat sebentar dan makan siang. Saat mobil berhenti, Yeona pun terbangun dari tidur lelapnya.
"Sudah sampai?" tanyanya celingukan.
"Rest area. Aku harus istirahat dulu sebentar. Mau makan apa?" Junkyu sedikit membungkuk untuk mengusap perut Yeona. "Ajun mau makan apa, hmm?" Dengan suara imut yang lucu sekali.
"Tolong jangan begitu di tempat lain. Cukup denganku saja, ya Kyu!"
"Lho, memangnya kenapa?" Junkyu masih mengusap perut Yeona.
"Kamu nggak boleh gemas-gemas di luar sana. Cukup denganku saja. Aku nggak mau kalau ada perempuan lain yang suka sama kamu." Yeona cemberut.
Junkyu menarik bibirnya, dicemburui seperti itu rasanya senang sekali.
"Kamu cemburu? Aku suka kamu posesif begini ke aku." Junkyu mengusap lembut pipi Yeona.
"Siapa yang cemburu. Aku nggak cemburu, aku cuma ingetin aja ke kamu." Yeona membuang wajahnya ke samping.
Junkyu terkekeh dan langsung memberikan kecupan singkat pada bibir Yeona. "Iya aku akan inget terus kok. Sekarang kita turun terus kita makan. Aku laper, aku yakin kamu jauh lebih laper dari aku. Karena sekarang yang perlu dikasih makan bukan hanya perut mu, tapi ada anak kita."
Yeona mengangguk lalu turun dari mobil. Disusul oleh Junkyu dari pintu yang lain. Mereka berdua bergandengan tangan menuju tempat makan. Pilihan Yeona tertuju pada permen gula kapas warna warni yang menggugah selera.
"Kyu, aku mau itu. Lucu deh seperti gambar koala. Eoh, seperti liontin yang ku pakai." Yeona meraba Kalung pemberian Junkyu yang melingkar di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Our Marriage // 💎 Kim Junkyu ✅
Fiksi PenggemarPublish : 9 Maret 2024 Finish : 9 September 2024 So Yeona hanya seorang perempuan yang mencintai suaminya, Junkyu. Pria yang pernah menjadi cinta pertama dan mungkin menjadi cinta terakhir baginya. Kehadiran Junkyu membuat Yeona mengerti akan warna...