Bab 6

273 34 9
                                    

Haruto mengajak Yeona makan siang bersama. Tentu saja dengan Karin dan Jeongwoo juga. Jeongwoo rela datang ke divisi lain hanya untuk menemui Karina.

"Yeona, kenapa dari tadi kamu diam aja? Kamu sakit?" Haruto dengan refleks meletakkan punggung tangannya ke kening Yeona.

"Nggak kok. Aku sebenarnya masih kenyang," kilah Yeona.

"Makan aja yang banyak Yeon, aku yang traktir," ucap Jeongwoo.

Haruto dan Karina saling melirik dan bersorak senang bersamaan. "Uuww! Jeong Jeong."

Jeongwoo yang malu pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepala saja. "eiy,,, tidak masalah."

Yeona juga ikut tersenyum, meskipun rasanya sulit sekali menutupi rasa sedihnya. Perihal Junkyu yang dia tolak begitu saja. Padahal, Yeona ingin sekali memeluk suaminya.

Haruto memberikan daging diatas mangkok nasi Yeona. Dan memberikan segelas air putih untuknya.

"Minumlah, sepertinya tenggorokanmu kering." Haruto tersenyum manis menunggu Yeona melakukan apa yang diucapkan Haruto.

Yeona merasa tidak enak, ia pun langsung menyesap air minum yang diberikan Ruto. Lanjut dengan menyumpit nasi beserta daging pemberian Ruto. Sesampainya di mulut, Yeona merasa heran karena rasanya sangat nikmat. Entah karena perutnya yang lapar atau yang memberikannya adalah Haruto. Jadi, makanan yang biasanya dimakan menjadi lebih nikmat.

"Gimana?" tanya Ruto.

"Enak banget. Wah ... Aku sepertinya harus makan banyak," ucap Yeona sambil menyuapkan nasi lagi ke mulutnya.

Haruto tertawa senang melihat Yeona makan begitu lahap. Padahal sebelumnya Yeona nampak tidak bersemangat sama sekali.

"Pelan-pelan saja, nanti tersedak," ujar Ruto lagi.

Karina dan Jeongwoo hanya bisa saling melirik dan tersenyum diam-diam melihat pasangan di hadapan mereka sedang bermesraan.

"Tadi kamu dipanggil Pak Junkyu untuk apa? Apa ada masalah?" Haruto penasaran.

Ternyata tidak hanya Haruto yang penasaran, melainkan Karina dan Jeongwoo. Pasalnya selama ini yang mereka tahu, Junkyu jarang sekali memanggil karyawannya untuk masuk ke dalam ruangannya. Bahkan Junhee pun tidak pernah. Biasanya hanya Haruto saja yang sering bolak-balik ke dalam ruangan Junkyu.

"Nggak ada apa-apa. Jun— maksudnya Pak Junkyu manggil hanya—uhm—" Yeona bingung setengah hidup. Bagaimana ia harus menjelaskan dengan teman-temannya. Ia sendiri lupa untuk menyiapkan alasan apa.

Semua mata masih menunggu jawaban Yeona. Terutama Haruto yang masih menunggunya menjawabnya. Yeona seketika linglung dan menjatuhkan sumpit.

"Astaga!"

Haruto langsung mengambilnya di lantai dan berjalan ke arah lain. Tidak lama balik lagi membawa sumpit baru yang masih bersih.

"Sudah-sudah, ayo makan," ucap Haruto pada kedua temannya yang lain. Sepertinya Haruto tahu kalau Yeona tidak nyaman dengan pertanyaan tadi. "Lanjutkan makan mu Yeona." Ruto kembali duduk dan kembali makan.

"Makasih," ucap Yeona pelan.

Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan dan mengubah topik lain. Jeongwoo yang malu-malu berusaha bicara dengan Karina.

"Uhm, malam ini kamu sibuk?"

Karina menunjuk dirinya sendiri. Jeongwoo pun mengangguk sambil menahan senyum salah tingkah.

"Tidak. Kenapa?" tanya Karina.

"Mau nonton denganku?"

Haruto tersenyum mendengar sahabatnya sedang pendekatan. Lalu, Haruto menoleh ke Yeona, berharap kalau Yeona juga bereaksi sama. Namun, kenyatannya Yeona melamun menatap mangkok nasinya.

Save Our Marriage // 💎 Kim Junkyu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang