Pertemuan terakhir dengan Junkyu adalah saat sarapan pagi di rumah orang tuanya 2 hari lalu. Setelah itu Yeona dan Junkyu tidak ada lagi bertemu, baik di apartemen ataupun di kantor. Karena Junkyu ada perjalanan bisnis ke Jeju bersama Junghee. Tentu saja Junghee, karena Junghee selain pintar, cantik, wanita itu juga kepercayaan Nyonya Kim.
"Yeona, ikut aku!" Seru Haruto membawa tablet PC sembari berjalan terburu-buru.
"Mau kemana?" Yeona langsung berdiri dan mengikuti langkah Haruto di belakang.
"Ibu Kim dan kepala divisi memanggil kita. Ada laporan bahwa sistem produksi yang sedang kita teliti, tidak sesuai dengan yang di lapangan. Sepertinya ada yang tidak beres. Padahal di data ku semuanya sama," jelas Haruto agak panik.
Yeona menghela napas panjang, susah payah ia dan tim bekerja selama berbulan-bulan demi menghasilkan produk kosmetik yang tidak menimbulkan alergi. Malah ada saja yang tidak beres. Orang lab pun tiba-tiba diganti tanpa kejelasan.
Memasuki ruangan kepala divisi, hati Yeona langsung mencelus karena ada ibu mertuanya di sana sedang duduk bersama kepala divisi lainnya.
Tatapannya tentu saja sinis, ditambah lagi masalah baru yang ada. Sudah pasti Yeona tidak ada baiknya di hadapan ibu mertuanya.
Haruto dan Yeona membungkuk untuk memberi hormat pada kepala divisi yang ada. Lantas, mereka diminta langsung menjelaskan apaa yang sebenarnya terjadi pada tim produksi.
Akhirnya Haruto menyambungkan tablet PC pada layar monitor di depan, supaya memudahkannya dalam menjelaskan data-data yang ada. Selagi Haruto menjelaskan, Yeona sibuk mencari data yang rancu pada tabletnya yang lain.
Kurang lebih 5 jam Haruto dan Yeona berkutat dengan data, hingga melewatkan jam makan siang. Bahkan, Haruto dan Yeona pulang terakhir bersama tim nya sampai semua data hasilnya sama. Tidak ada rancu sama sekali.
"Ketemu, aku menemukan data yang lolos dari mata kita," ucap Yeona, membuat timnya menoleh dan bernapas lega.
"Ahh, akhirnya. Bagus Yeona-ssi. Cepat perbaiki dan lihat siapa yang menyusun data itu sebelumnya." Haruto langsung masuk ke dalam ruangannya untuk menyinkronkan semuanya ke dalam database perusahaan.
Yeona menjalankan perintah Haruto dan menoleh ke Karina. "Karina," cicit Yeona.
Karina menelan salivanya dengan suara nyaring. Semua tim menatap nya, Haruto menatap dari ruangannya yang pintunya terbuat dari kaca transparan. Pandangannya tajam seperti ingin menguliti Karina.
Karina buru-buru berdiri dan meminta maaf. "Maafkan aku, sumpah maafkan aku. Aku tidak sengaja, maafkan aku." Karina membungkuk ke semua orang termasuk Yeona. "Maafin aku, Yeona-ya. Maaf, hmm!"
Tidak ada kata yang bisa Yeona ucapkan lagi. Ia hanya bisa menghela napas panjang dan memijat tengkuknya yang terasa berat.
"Aku akan memperbaikinya," lanjut Karina lagi yang langsung duduk dan memperbaiki semuanya.
Sudah pukul 8 malam, Yeona belum makan sejak siang. Haruto juga nasibnya sama seperti Yeona. Tetapi, Yeona merasa badannya linu, matanya panas dan tenggorokannya agak perih.
"Yeona makan dulu." Haruto membawa 2 kotak spaghetti dan air jeruk untuk Yeona juga dirinya. Ternyata Haruto memesan makanan untuk seluruh tim yang lembur.
"Makasih, Ya." Yeona mengaduk spaghetti di depannya yang memakai saus bolognese. Ia mencoba mencicipi satu suapan. Tetapi, ternyata mulutnya pahit. Rasanya jadi tidak enak, menelan pun tenggorokannya jadi sakit.
Haruto yang duduk di depan kubikel Yeona pun, memperhatikan kalau kondisi Yeona dalam keadaan tidak baik. "Kamu sakit? Sepertinya kamu kelelahan."
"Iya, sepertinya gitu. Agak pening juga." Yeona memijat pelipisnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Our Marriage // 💎 Kim Junkyu ✅
Fiksi PenggemarPublish : 9 Maret 2024 Finish : 9 September 2024 So Yeona hanya seorang perempuan yang mencintai suaminya, Junkyu. Pria yang pernah menjadi cinta pertama dan mungkin menjadi cinta terakhir baginya. Kehadiran Junkyu membuat Yeona mengerti akan warna...