Bab 40

174 27 10
                                    

Junkyu menekan sandi pada pintu apartemennya dan langsung terbuka. Yeona yang sedang memegang vakum lantai hanya bisa memandang heran ke arah Junkyu yang masuk tergesa. Wajahnya serius seperti menahan sesuatu.

"Kamu pul—" Yeona tidak bisa berucap lagi karena Junkyu langsung menghampirinya dan membungkam bibirnya dengan lembut. Yeona menarik kepalanya untuk memberi jarak pada Junkyu, serta mematikan mesin vakum yang sedang dipegangnya.

"Ada apa, Kyu? Ini masih siang dan kamu tiba-tiba pulang seperti ini?" Yeona tahu pasti ada sesuatu terjadi pada suaminya.

"Aku menginginkanmu sekarang Yeona. Aku tidak tahan," lirihnya Junkyu seduktif. Matanya merah, sayu dan bibirnya sedikit terbuka.

Yeona tidak mau membuat suaminya menunggu dan semakin badmood. Yeona bergerak melepas vakum dan ganti menjadi melingkari leher Junkyu. Yeona memajukan bibirnya untuk lebih dulu mencium dan memberikan lumatan lembut pada bibir Junkyu yang sudah siap dengan serangannya.

Tangan Junkyu bergerak di dalam kaos yang Yeona pakai. Memijat lembut dua benda sintal yang berada di dalam kaos tadi. Junkyu membawa Yeona bergerak mundur untuk duduk di sofa lembut karena hanya itu benda yang aman untuk Yeona berpijak dan letaknya pun lebih dekat daripada kamar yang perlu langkah kaki.

"Kyu, aku perlu nafas," ucap Yeona yang akhirnya menjeda ciuman mereka sekedar untuk menarik nafas panjang dan dalam.

Begitu juga yang dilakukan Junkyu pun sama.  Namun tidak lama, Junkyu menciumi leher Yeona dengan tangan yang sibuk membuka kancing kemejanya sendiri. Iris Junkyu menggelap, ia sudah tidak memikirkan apapun lagi selain wanitanya. Pakaian Yeona pun sudah ditanggalkan dan di lempar asal.

Sebelum melakukan penyatuan, Junkyu lebih dulu mengecup dan mengusap perut Yeona dengan lembut.

Yeona sudah meremas ujung sofa, takut kalau Junkyu yang dalam keadaan seperti ini, akan bergerak secara brutal dan membuatnya nyeri sesudahnya. Tapi, ternyata dugaan Yeona salah.

Justru Junkyu bergerak lembut dan teratur. Junkyu tidak membiarkan dirinya luput untuk memandangi wajah sang istri. Dengan senyum penuh misteri yang tersungging di wajah Junkyu, Yeona hanya bisa bertanya-tanya dalam hati. Apa yang sedang terjadi pada suaminya? Tangan Yeona bergerak untuk mengusap pipi Junkyu yang agak memerah.

Pagutan kembali dilayangkan pada Junkyu seiring dengan gerakan pinggul yang semakin cepat, tanda jika dirinya akan mencapai klimaksnya. Yeona pasrah, menerima segala tumpahan seluruh emosional Junkyu pada dirinya. Hingga akhirnya lenguhan panjang terdengar dari bibir Junkyu dengan cengkeraman kuat pada sisi sofa.

Junkyu kembali mencium kening Yeona lembut. "Maaf aku keluar duluan," ucapnya.

Yeona terkekeh, "it's oke."

Setelah mereka sudah sama-sama berpakaian, Junkyu lebih memilih merebahkan kepalanya di paha Yeona. Dan yang dilakukan Yeona adalah mengusap lembut kepala suaminya yang sepertinya sedang mengalami beban berat. Hanya dengan ini Yeona bisa membantu mengurangi beban berat itu.

"Aku akan mengundurkan diri dari perusahaan," ucap Junkyu.

Usapan Yeona terhenti karena agak terkejut. Namun, ia kembali melanjutkan dan mendengarkan suaminya.

"Ibu terus memaksaku untuk menceraikan mu. Aku tidak mau. Lalu meminta ku memilih antara dirimu dan perusahaan. Aku memilih mu. Sebelumnya aku memang sudah berencana untuk mengundurkan diri sejak lama. Hanya saja waktu itu ada saja kendalanya. Aku terlalu tertekan berada di bawah naungan ibu. Aku ingin mandiri dan aku sudah menjalani beberapa test di perusahaan lain. Terbebani dengan masa lalu, dengan titel ku sebagai anak haram. Yang pantas memegang kuasa tertinggi adalah Doyoung, bukan aku. Aku mencoba tidak peduli dengan bisikan orang-orang tentang siapa aku. Ketika aku menyadari, mungkin aku tidak apa-apa dengan hal itu, tetapi perasaan mu dan anak kita nanti seperti apa? Pasti akan sedih dan malu karena tahu aku hanya seorang anak haram." Junkyu buru-buru menghapus air matanya yang hampir lolos dari pelupuknya.

Save Our Marriage // 💎 Kim Junkyu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang