BAGIAN 23

8.4K 119 10
                                    

"With You" 'JACKSON TAYLOR'

Tap vote ama komen 'semangat' ya soalnya harapan aku disitu aja ko💋

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Bisa disaksikan saat ini kalau kedua insan berbeda spesies itu masih saja bergerumul panas di kasur yang sudah tampak tak beraturan lagi.

Leher seorang Helen saja sudah begitu keram dan kaku akibat dia yang terus menerus menopang beban berat tubuhnya dari bawah. Juga rasa haus dan terlebih-lebih rasa sakit di sekujur tubuhnya, yang tak bisa lagi diucapkan dengan serangkaian kalimat kiasan saja.

Namun lihatlah tanpa melewatkan detik per setengah detikpun pria jelmaan Iblis itu masih semangat untuk menyentakkan rudalnya tak henti-henti atau tanpa merasa lelah sedikitpun

"Ahh~ Good damn!" desah pria itu lagi sedikit meninggi karena kenikmatan yang tak berhenti dihasilkan dari lubang itu.

Perkataan pria itu saja mungkin sudah tertanam di kepalanya dan terulang untuk ke 9999999999× nya.

Tak sedikitpun pria itu merasa tak puas akan ini, tanpa berniat akan berhenti Jack kembali menangkup wajah wanita cantiknya itu, mengulum bibirnya yang sudah membengkak dengan penuh keliaran.

"Hggg.. We can stop? I'm tired" keluh Helen sudah tak tahan. Mau sebenarnya juga, sudah sedari tadi Helen meminta pada pria itu untuk berhenti.

"Haa.. Shit! Damn!, kau sangat nikmat, aku tak bisa berhenti setelah kau memancingku duluan, Baby~" Ujar Jack dengan tatapan buas akan nafsu yang membara. Gerakannya tak terhenti, ia masih menggerakkan tubuhnya maju dan mundur dalam ritme sangat cepat, sembari menikmati sensasi yang dihasilkan dari dalam sana.

Tahu hal saja bahwa tidak ada yang bisa dilakukan oleh Helen selain menunggu hingga pria itu sedikit merasa puas, walau pastinya itu tidaklah mungkin. hal itulah yang membuat Helen hanya bisa menghela nafas lelah berkali-kali lelah.

Matanya tiba-tiba saja menyipit dikarenakan cahaya mentari yang perlahan mulai menampakkan wujud indahnya. Ruangan yang semulanya gelap tak diteringai sinar apapun, kini perlahan mulai diterangi akan sinarnya.

Melihat matahari terbit sangatlah menyejukkan mata bagi siapa saja yang melihatnya.

Hanya saja, kekesalan didiri Helen perlahan meluap di saat kesabarannya yang di ujung batas garis khatulistiwa semakin diuji.

Dia yang jarang-jarang mendapat momen menakjubkan seperti ini, kini harus menelan ludah asin karena tak bisa sedikitpun menikmatinya dengan tenang dan damai walau hanya sesaat. Dan itu semua karena ulah pria nafsuan yang terus menjulurkan lidahnya keluar menikmati lubang surga terenak yang tak berhenti menyesap batangnya semakin masuk ke dalam.

GAIRAH TUAN JACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang