Part. 12

2.7K 152 4
                                    

Anyingaseo barudak....^^
Enjoy Reading.!!

Bught.!!

Satu pukulan Alvan layangkan pada pipi kiri Laksa, dan pada saat itu juga dia tersungkur ke lantai, dengan darah yang keluar dari sudut bibirnya.

Merasa tak terima Laksa menopang tubuhnya dan beranjak berdiri, menatap marah ke arah Alvan.

"Sialan lo !!"

Plakk...

Alvan menepis tangan Laksa ketika kepalan tangan itu hampir mengenai kembali wajahnya.

Bught.!!

Seettt.. Braktt.!!

Laksa terjatuh hinga beberapa centi menabrak meja yang berada di belakangnya, hingga meja makan di kantin itu berserakan bahkan kursinya pun ada yang sampai patah.

Menatap nyalang ke arah Laksa yang masih terbaring lemah di lantai, menunjuk dengan penuh emosi.

Hingga tatapan yang awalnya jijik mengarah kepada Alvan kini mereka menatap takut, seakan tak percaya dengan apa yang Alvan lakukan.

Anak cupu yang mereka cibir, wajah manis yang dulu mereka hina, tatapan sendu yang mereka kira itu hanyalah kebohongan semata. Alvan dengan segala kepribadiannya yang di cap sialan, rendahan, bahkan tatapan yang haus akan kasih sayang itu di pandang jijik karena kiranya itu hanyalah sebuah atensi untuk menacari sensasi agar mendapat pembelaan.

Kini menjadi seorang pemuda dengan rahang tegas, di sertai sorotan mata tajam, seakan menampilkan aura permusuhan dengan rasa sakit yang mendalam, atas kekecewaan yang selama ini selalu ia terima.

Tak ayal, karena aura permusuhan yang Alvan layangkan itu begitu kentara, hingga membuat mereka bungkam menahan takut, bahkan sebagian dari mereka tidak mampu bergerak dari tempatnya.

Untungnya meja tersebut masih kosong, hingga tidak ada korban yang terluka atas apa yang Alvan lakukan.

Menunjuk tapat ke depan wajah Laksa yang kini berada di bawahnya  "jangan pernah lo sentuh gua, bahkan secuil apapun" takan Alvan.

Laksa menyeka sudut bibirnya yang masih mengekuarkan darah, menatap penuh amarah "anak sialan seperti lo memang gak akan pernah jadi bener, selamanya akan tetap menjadi berengsek.!!"

"Ngaca diri bangsat.!! Bahkan lo lebih dari seekor bajingan hama.!!"

Merasa tak terima dengan ucapan Alvan, Laksa menggeram marah "sialan, abis lo sama-"

Bught.!!

Kreakkkt...

"Aaaaas....!!"

Laksa menjerit menahan sakit, ketika satu tendangan Alvan layangkan tepat di dadanya, di tambah suara patah tulang yang di sebabkan oleh Alvan ketika dengan santainya ia menginjak tangan Laksa begitu keras.

"Mau ngabisin gua lo bilang?" Alvan tersenyum remeh "mati lo sekrang juga.!!"

"ALVAN.!!"

Bught...

Brakk..!!

Alvan tersungkur kebelakang ketika satu pukulan tepat mengenai wajahnya, tapi itu tidak membuatnya jatuh, karena meja yang berada tepat di belakang Alvan mampu menahan bobot tubuhnya.

"Apa yang lo lakuin sialan.!!" Tekan Dion yang kini sudah berada di depan Alvan dengan penuh emosi.

Aura yang di keluarkannyapun tak ayal membuat semua siswa yang berada di tempat bergidik ngeri.

Alvandy ArrsyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang