Saat Ethan dan Elisa mendekati perbatasan Amerika-Meksiko, mereka merasakan pergeseran suasana dari tenangnya perjalanan pagi menuju area yang lebih sibuk dan resmi. Ethan memutuskan untuk menutup atap mobil sebelum tiba di pos pemeriksaan, mengurangi gangguan dari angin dan memastikan kenyamanan mereka.
Mobil Audi A5 Cabriolet mereka merayap mendekati jalur pemeriksaan. Di depan, terlihat pos pemeriksaan dengan petugas yang berdiri di belakang meja, beberapa mobil lain menunggu di antrian yang rapi. Ethan mengurangi kecepatan, menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sambil menyetel ulang posisi kursi untuk mendapatkan akses yang mudah ke tasnya.
Saat mereka mendekati pos pemeriksaan, petugas perbatasan yang berpakaian resmi dan berseragam terlihat berdiri dengan sikap profesional di samping meja. Ethan menurunkan jendela mobil, dan petugas mulai memeriksa dokumen mereka.
"Selamat pagi," kata Ethan dengan nada ramah. "Dokumen-dokumen kami untuk memasuki Meksiko."
Petugas menerima paspor mereka dan dokumen lain dengan hati-hati, memeriksa satu per satu. Elisa merasakan suasana yang cenderung tegang, tetapi mendapati kenyamanan dari kehadiran Ethan yang tenang di sampingnya.
Beberapa menit berlalu saat petugas memproses dokumen mereka. Elisa memperhatikan bagaimana Ethan berbicara dengan petugas, menjelaskan dengan singkat tujuan mereka dan memastikan semua dokumen berada di tempatnya. Petugas akhirnya mengembalikan dokumen mereka dengan anggukan, memberikan izin untuk melanjutkan perjalanan.
Dengan perasaan lega, Ethan kembali mengemudikan mobil, melintasi pos pemeriksaan dan memasuki jalan di sisi Meksiko. Jalanan berubah menjadi lebih berwarna dan ramai, memberi tanda bahwa mereka sudah berada di negara baru. Elisa menoleh ke arah Ethan dengan senyuman, merasa bersemangat untuk petualangan yang akan datang.
Mobil mereka melaju melewati lanskap yang berubah, meninggalkan pos pemeriksaan di belakang. Ethan melirik ke arah Elisa dengan senyum penuh kepuasan. "Kita sudah melewati bagian itu."
Elisa memandang ke luar jendela, menyaksikan pemandangan yang berubah dengan warna-warna baru dan suasana yang semakin eksotis. "Aku belum pernah ke Meksiko dengan mobil sebelumnya," ujarnya, suaranya penuh rasa antusiasme.
Ethan menoleh, sedikit terkejut. "Ini pertama kalinya?" tanyanya dengan nada penasaran.
Elisa mengangguk, senyum di wajahnya menandakan rasa ingin tahunya yang besar. "Ya, pertama kali."
Ethan tersenyum puas. "Bagus. Aku senang menjadi yang pertama."
Saat mobil Ethan mulai melambat dan memasuki kawasan yang lebih tenang, Elisa melihat sekeliling dengan rasa penasaran. Jalanan di sekeliling mereka dipenuhi dengan toko-toko kecil dan butik-butik, banyak di antaranya memiliki fasad yang sederhana dan tidak mencolok. Ethan memperlambat mobilnya dan berhenti di depan sebuah toko pakaian vintage kecil yang terletak di sudut jalan.
"Di mana kita?" tanya Elisa, menatap bingung ke arah toko yang tampak tenang dan tertutup.
Ethan tersenyum tipis. "Kita di wilayah Zona Cumbres," jawabnya sambil membuka pintu mobil. "Kita sampai. Aku hanya perlu beberapa menit untuk urusan di dalam toko ini. Ada Ash di belakang, dia akan mengajakmu berkeliling sebentar."
Ethan melangkah keluar dari mobil dan berjalan menuju toko yang tampak sepi dan tertutup. Sementara itu, Elisa menoleh ke arah kaca spion mobil, melihat beberapa mobil lain yang tampaknya baru tiba. Tanpa disadari, seseorang keluar dari salah satu mobil dan berlari mendekati Ethan, yang kini memasuki toko.
Elisa keluar dari mobil dan mengikuti Ash menuju sebuah butik kecil yang tampak menjanjikan. Butik tersebut memiliki etalase yang penuh dengan barang-barang unik dan menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Love (Indo Ver)
RomanceDark Series #1 - Friend to Lover - R21+ "Everything that's happened to her is a consequence of my actions. No words, not even the deepest apology, can express the depth of my regret. I wish I could undo it all, but I can't. All I can do is try to ma...