Esok siangnya Natan terbangun dari tidurnya dan posisi mereka masih sama tidak berubah sama sekali
Natan melihat jam tangannya dan ternyata sudah hampir jam sebelas siang dan ketika ia melihat ke arah Adel yang masih terlelap dengan kepalanya diletakkan di dadanya penisnya kembali ereksi apalagi melihat kondisi Adel yang masih polos tanpa busana
"masih jam-jam morning sex kan ini" gumam Natan tersenyum licik
Ia pun meludahi telapak tangannya dan mengusapkannya ke penisnya ia lakukan beberapa kali sampai ia merasa penisnya basah lalu perlahan-lahan ia masukkan penisnya ke vagina Adel
Sedikit sulit memang karena posisi Adel membuat gerakannya jadi sedikit terbatas namun akhirnya ia tetap berhasil memasukan penisnya ke dalam vagina Adel
"enghhhhhh" lenguh Natan merasakan kehangatan vagina Adel yang menjepit batang penisnya
"eunghhh" lenguh Adel seraya membuka matanya perlahan karena merasakan ada sesuatu yang memasuki vaginanya sedikit mengganggu tidurnya
Ia pun menatap Natan dengan tatapan sayunya dan berkata "shhhh...lu ngapain kak" dengan nada khas bangun tidurnya dan desisan seraya bangkit dari tidurnya merasakan penis Natan masuk sepenuhnya
"morning sex" ucap Natan tersenyum menggenggam kedua tangan Adel
"anjinghhhh....ahhhh....emphhhh" keluh Adel disertai desahan lalu menggigit sedikit bibir bawahnya karena walaupun ia mengeluh pinggulnya tetap bergerak menikmati penis Natan
Adel pun lalu mencium bibir Natan sebentar lalu kembali ke posisinya bermain diatas Natan
"ahhhh....terushhh del" desah Natan seraya kedua tangannya memainkan payudara Adel
Adel pun terus menggoyangkan pinggulnya sambil memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya sesekali desahan keluar dari mulutnya
Gerakan Adel pun semakin lama semakin cepat dan desahan tak henti-hentinya keluar dari mulut mereka berdua memenuhi seisi ruangan
"ahhhh....mau keluarhhhh....eumhhhhh" desah Adel lalu mencium bibir Natan
Natan pun membalas ciuman Adel dan mereka berciuman sambil memejamkan mata mereka dan Natan pun menahan pantat Adel dan mengambil alih
Ia menggenjot Adel naik turun dengan cepat dan tubuh mereka berdua di siang ini sudah dipenuhi oleh peluh
"emphhhhhh" desah keduanya tertahan oleh ciuman mereka
CROT
"AHHHHH...." desah panjang keduanya sama-sama melepaskan tautan mereka dan Adel memeluk Natan disertai tubuhnya yang bergetar karena orgasme
Ia pun merasakan lagi untuk kesekian kalinya rasa hangat yang memenuhi perutnya setelah orgasme pun mereka berdua kembali berciuman sebentar
Setelah olahraga pagi mereka pun beristirahat sejenak lalu membersihkan diri dan bersiap untuk check out
Mereka menuju parkiran dengan menggunakan topi yang menutupi mata mereka dan menggunakan masker yang menutupi wajah mereka lalu memasuki mobil dan langsung melaju keluar dari hotel
"bangsat lu kak ah nyiksa gw lu" keluh Adel
"tapi enak kan" kekeh Natan
"iy-iya sih" ucap Adel malu-malu dengan wajah memerah
Natan pun hanya tersenyum tipis dan mereka terus melanjutkan perjalanan kembali ke rumah Adel
***
Beberapa hari pun sudah terlewati dan hari ini adalah hari show terakhir sekaligus meeting terakhir sebelum akhirnya semua bisa berlibur
"oke guys gitu aja ya, enjoy liburan semuanya selamat malam" ucap Fritz tersenyum kepada semuanya dan berdiri lalu meninggalkan ruangan
Natan bersama yang lain pun juga semua ikut keluar dari ruangan
"Natan" panggil Gracia
Natan pun berhenti dan berbalik melihat ke arah Gracia yang memanggilnya
"kenapa ci" balas Natan
"kamu pulang sama siapa" tanya Gracia
"sendiri lah mau sama siapa lagi" jawab Natan terkekeh
"nebeng dongg" ucap Gracia tersenyum
"naik motor gw ci" ucap Natan "emang gapapa" lanjut Natan bertanya
"ya gapapa lah" jawab Gracia
"yaudah" ucap Natan mengangguk
"oke, aku rapih-rapih dulu ya" ucap Gracia "JANGAN DITINGGAL!!" lanjutnya lalu berjalan menuju tempat ia menaruh barang-barangnya
"siapa juga yang mau ninggalin" gumam Natan menggelengkan kepalanya pelan lalu memakai jaket dan sepatunya
"si Gracia kenapa tan" tanya Shani
"mau nebeng" jawab Natan sambil memakai sepatunya
"ohh, kamu liburan kemana tan" angguk Shani lalu bertanya
"ke Bali mau healing" kekeh Natan "kalo cici kemana? Jogja?" lanjut Natan bertanya
"mungkin, tapi bisa jadi aku di Jakarta aja sih" jawab Shani tersenyum dan duduk disebelah Natan
"kapan-kapan mampir dong ke unit aku, masa tetanggan tapi ga pernah mampir" ucap Shani
"boleh, nanti ya kapan-kapan ci" ucap Natan mengangguk
"kamu tuh kalo ngobrol emang biasa eye contact gini ya" tanya Shani
"iya, itu tuh namanya menghargai lawan bicara ci" jawab Natan tersenyum
Memang Natan adalah orang yang selalu melakukan eye contact saat mengobrol dengan siapapun bahkan ia jarang sekali mengobrol sambil melakukan hal lain seperti sambil bermain smartphone contohnya karena itu akan menimbulkan kesan tidak menghargai sang lawan bicara
Ketika Natan sedang mengobrol dengan Shani tiba-tiba ada yang menggelendot di punggungnya dan meletakkan kepalanya di bahu Natan
"kenapa chel" ucap Natan seraya mengelus-elus kepala Michie yang bergelendot ke dirinya
"kak Natan tadi aku denger liburan ke Bali ya" tanya Michie dengan nada manja dan mata terpejam menikmati elusan Natan di kepalanya
"iya" jawab Natan
"ketemu dong kita nanti disana, aku juga sama keluargaku ke Bali" ucap Michie dengan nada bersemangat
"bisa jadi ketemu atau mau janjian juga boleh nanti chat aja" ucap Natan
"kamu deket banget ya tan sama adek-adek" ucap Shani terkekeh kecil sambil menutupi mulutnya
"yah begitulah ci" kekeh Natan
"ayo tan" ucap Gracia yang sudah selesai
"duluan ya" pamit Natan kepada Shani dan Michie
"hati-hati kak" ucap Michie
"hati-hati ya tan" ucap Shani
Gracia pun juga berpamitan dan mereka berdua lalu berlenggang pergi dari kantor
***
"adek-adek lu mana emang ci" tanya Natan di perjalanan
"keluar semua ikut acara sama mami papi" jawab Gracia
"nanti temenin ya tan" ucap Gracia tiba-tiba
"temenin apaan" tanya Natan bingung
"temenin di rumah, aku takut sendirian kalo di rumah" jawab Gracia
"boleh" ucap Natan mengangguk
"asiik, makasih ya nanti kita beli makan deh aku traktir" ucap Gracia dengan nada bersemangat dan tiba-tiba memeluk Natan erat
Natan pun dapat merasakan payudara besar Gracia menempel ke punggungnya
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSFORM (21+)
FanfictionBagaimana bisa seorang yang tadinya buruk rupa bisa berubah menjadi tampan dalam semalam, inilah kisah ajaib seorang pemuda beruntung Natan Baswara