46

1.9K 83 1
                                    

"AAAAAA!!!" jerit Shani dan tubuhnya terperanjat memeluk Natan erat-erat membenamkan wajahnya di dada Natan

Ya, Mereka saat ini menonton film horror dan Shani teriak ketakutan saat adegan jumpscare film tersebut tiba, bahkan sebelum saat intro film baru saja dimulai Shani pun sudah ketakutan namun ia sendiri yang kekeuh memilih ingin menonton film horror

Natan pun mengelus-elus lembut kepala Shani

"lucu ya, orang udah tau penakut tapi milih nonton film horror" kekeh Natan meledek Shani

"kan katanya bagus jadi aku penasaran" ucap Shani dengan suaranya yang teredam karena ia membenamkan wajahnya di dada Natan

Mereka pun akhirnya terus menonton walaupun Shani lebih sering menutupi wajahnya sendiri entah dengan telapak tangannya atau membenamkan wajahnya ke dada Natan

Film pun akhirnya selesai dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam sore

"gw pulang ya ci, makasih loh makanannya sama filmnya" ucap Natan tersenyum dan ingin beranjak dari sofa namun tangannya di tahan oleh Shani

Natan pun menatap Shani dengan tatapan bertanya-tanya

"t-temenin aku dong, disini aja ya aku takut" ucap Shani dengan tatapan memohon kepada Natan dan mengguncang tubuhnya pelan

"biasa juga sendiri ci, lagian masih jam segini setan mah masih pada stretching belum jam tugas mereka ini mah" ucap Natan terkekeh kecil

"tetep aja aku takut, kalo nanti malem aku di gangguin gimana" ucap Shani dengan nada ketakutan dan wajahnya menunjukkan ekspresi yang lucu dan menggemaskan

"sok-sokan nonton film horror sih" kekeh Natan seraya menggelengkan kepalanya pelan

"ya namanya orang pen-AAAAAAA" ucapan Shani terpotong karena ia tiba-tiba menjerit kencang dan memeluk Natan sangat erat dengan tubuh dan tangannya yang gemetar dapat Natan rasakan

Seluruh listrik di apartemen mereka tiba-tiba padam bukan hanya di unit Shani dan Shani memang takut dengan gelap

Natan bisa mengetahui bahwa bukan hanya tower mereka yang mengalami kepadaman listrik karena dari jendela Shani ia bisa melihat dengan samar bahwa lampu-lampu unit di tower lain yang terlihat dari unit Shani mulai menyalakan lampunya karena hari mulai menjelang gelap tiba-tiba kehilangan cahayanya secara tiba-tiba

DRTT...DRTT...DRTT

"APA ITU!!" jerit Shani seraya mempererat pelukannya

"handphone gw ci" ucap Natan tersenyum tipis seraya ia mengelus-elus punggung Shani dan mengangkat teleponnya

"halo"

"....."

"oke, terimakasih ya"

"....."

"iya, gapapa"

"...."

"sore"

Natan mendapatkan telepon dari pengelola bahwasannya ada masalah pada gardu listrik mereka yang menyebabkan padamnya kelistrikan di semua tower

"siapa tan" tanya Shani

"pengelola, katanya ada masalah di gardu jadi mati listrik" jawab Natan

Natan menyingkirkan tangan Shani yang memeluknya dan ia ingin berdiri namun ditahan lagi oleh Shani

"mau kemana" tanya Shani dengan suaranya yang bergetar "jangan tinggalin aku" lanjutnya

"ke kamar mandi ci, kebelet ini" jawab Natan terkekeh kecil seraya ia mengelus lembut punggung tangan Shani yang menahan tangannya sebentar lalu menyingkirkannya dan ia berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju kamar mandi

TRANSFORM (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang