Esok paginya Natan mengantar Flora kembali ke rumahnya dan selama itu juga Flora terdiam
Kepala Flora terus memutar semua yang terjadi tadi malam seperti sebuah film
Ia melihat dirinya yang kehilangan kontrolnya dan membuang semua harga dirinya
Flora pun mulai hari itu yakin bahwa Natan bukan orang yang seharusnya ia ganggu apalagi sejak ia merasakan penisnya
Bayangan penis Natan selalu membayangi Flora ia tak bisa melupakan penis yang menggempurnya semalaman itu
Besar, panjang, dan berurat membayangkannya saja dapat membuat vaginanya becek
Setelah selesai mengantar Flora, Natan langsung menuju ke rumah Gracie karena ia sudah berjanji untuk mengajarinya dan Natan juga sudah meminta izin ke bosnya jadi tak ada masalah
Sesampainya di rumah Gracie ia pun disambut oleh ibunda dari Gracie yang langsung mempersilahkannya masuk karena Gracie sudah menunggunya
"hai kak" sapa Gracie yang menggunakan kaus crop top putih polos dan legging pendek hitam tersenyum ke arah Natan
"hai" balas Natan tersenyum dan mengelus kepala Gracie
"mau minta ajarin apa" tanya Natan seraya duduk di kursi sebelah Gracie
"ekonomi kak" jawab Gracie tersenyum menunjukkan gigi kelincinya
"bo-" ucap Natan terpotong karena mama Gracie tiba-tiba masuk
"grace, mama mau ada urusan dulu ya kamu di rumah sama kak Natan gapapa kan" tanya mama Gracie
"iya, gapapa kok" jawab Gracie mengangguk
"titip grace ya Natan" ucap mama Gracie tersenyum
"iya tante" ucap Natan mengangguk
Mama Gracie pun kembali keluar dan bersiap untuk pergi
"mau langsung belajar" tanya Natan
"iya kak biar cepet selesai tugas aku" jawab Gracie mengangguk dan tersenyum lebar menunjukkan gigi kelincinya
Natan mengajarkan Gracie dengan sabar membahas kembali setiap materi yang kurang Gracie kuasai
"ngerti ga" tanya Natan menatap Gracie
"emm...ngerti kak" jawab Gracie mengangguk paham
"yaudah, coba kerjain tugasnya" ucap Natan tersenyum dan mengelus lembut kepala Gracie
Gracie pun mengerjakan tugasnya sementara Natan menonton dari samping mengoreksinya jika ada kesalahan
Saking fokusnya Gracie mengerjakan tugas tangannya tak sengaja menyenggol gelas yang berisi air mineral yang tumpah ke arah Natan
"YAHH!! maaf kak" ucap Gracie dengan nada bersalah dan mengambil tisu mengelap-ngelap celana Natan yang basah tepat di bagian selangkangannya
"fokus si fokus carg, cuma jangan sampe nyenggol gelas juga kali" keluh Natan seraya ia berdiri dari duduknya "gw lepas celana aja, gw pake boxer kok aman" lanjut Natan
Natan pun membuka celana jeansnya dan menyisakan boxer merahnya
"dah biarin celana gw sampe kering gausah lu lap-lap mana bisa kering di lap pake tisu" ucap Natan seraya kembali duduk di sebelah Gracie
"maaf ya kak" ucap Gracie dengan nada bersalahnya dan memasang wajah memelasnya yang menggemaskan menatap Natan
"lu mau gw maafin" tanya Natan menyeringai licik
"kak Natan marah beneran" jawab Gracie balik bertanya dengan nada gugup
"ya iyalah, nih lu liat gw coba udah kayak orang ga jelas atasan kemeja tapi bawahannya boxer" ucap Natan memutar kedua bola matanya malas
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSFORM (21+)
FanfictionBagaimana bisa seorang yang tadinya buruk rupa bisa berubah menjadi tampan dalam semalam, inilah kisah ajaib seorang pemuda beruntung Natan Baswara