28

1.7K 55 0
                                    

Malam harinya pukul setengah tujuh mereka semua bersiap berangkat menuju ke tempat mereka akan makan malam di daerah Denpasar

Mereka akan mengendarai motor kesana karena setelah sore tadi mereka sempat berunding sepertinya lebih asik menggunakan motor daripada elf untuk bepergian kesana kemari walaupun ada juga yang menyarankan untuk menyewa mobil namun sepertinya justru lebih boros karena mereka sudah menyewa elf jadi lebih baik motor saja

Mereka menyewa sebanyak tujuh motor dan ada satu yang harus bonceng tiga dan yang mendapat jatah bonceng tiga adalah Bagas, Dimas dan Rian

"yeuu enak lu ga triceng anjir" keluh Dimas kepada Natan

"wo iyalah jelas, makannya patungan jangan setengah doang" kekeh Natan

"tai, mana ada setengah" ucap Dimas terkekeh dan menendang pantat Natan

"Natan" panggil Cesi dari arah belakang Natan

Natan pun membalikan badannya dan melihat Cesi yang menggandeng tangan Sheryl menuju ke arahnya

"kenapa ces" tanya Natan saat Cesi dan Sheryl sampai di hadapannya

"Sheryl sama lu ya" jawab Cesi tersenyum melirik Sheryl yang masih memasang penampilan dinginnya seperti biasa

"iya udah boleh" setuju Natan mengangguk sementara tanpa terlihat oleh siapapun karena suasana penerangan di depan villa sedikit remang-remang wajah Sheryl sudah memerah

"oke kalo gitu gw balik ke dalem dulu ya liat kak Gebi, titip Sheryl ya" ucap Cesi lalu langsung berlari ke dalam meninggalkan Sheryl dengan Natan

"gw Natan" ucap Natan memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya karena sedari tadi Natan hanya belum berkenalan dengan Sheryl yang memang relatif banyak diam

"Sheryl" balas Sheryl menjabat tangan Natan tanpa senyum di wajahnya

"dingin banget ya Bali malem-malem" ucap Dimas menahan tawanya saat melihat ekspresi dingin yang Sheryl tunjukkan ketika berkenalan dengan Natan

"orang tolol diemin aja" ucap Natan kepada Sheryl meledek Dimas dan Dimas pun hanya terkekeh kecil

"eh tan, nanti pulangnya sekalian beli ya" ucap Bagas yang baru tiba di hadapan mereka bertiga bersama dengan Rian dan Ikbal

"iya, tadi gw udah cek-cek ada deket sini sekalian jalan pulang aja" ucap Natan mengangguk

Mereka pun mengobrol sambil menunggu yang lain bersiap-siap di dalam sementara Sheryl hanya diam mendengar pembicaraan mereka dan sesekali ia tertawa kecil saat ada hal-hal lucu yang terlontar dari mulut yang lain

Setelah yang lain keluar dari villa mereka pun menaiki motornya dan berangkat beriringan menuju ke tujuan mereka

Natan mendapat motor Honda ADV jadi sangat nyaman untuk digunakan sambik menikmati suasana malam hari di Bali

"lu emang irit ngomong gitu ya orangnya" tanya Natan kepada Sheryl

"engga juga, cuma karena masih baru aja" jawab Sheryl "jadi masih rada awkward" tambahnya

Natan pun hanya ber 'oh' ria seraya menganggukkan kepalanya

"kenapa emangnya" tanya Sheryl

"gapapa, kirain gw lu sakit perut jadi banyak diem" jawab Natan terkekeh kecil dan Sheryl pun ikut terkekeh

"nah gitu dong ketawa kan enak diliatnya" ucap Natan tersenyum tipis

"daritadi juga gw sering kok ketawa, lu aja ga liat" ucap Sheryl

"pengen banget emang gw liatin" ucap Natan tersenyum miring menggoda Sheryl

Sheryl pun kehabisan kata-kata dan menundukkan kepalanya menutupi wajahnya yang memerah

"nah kan di- BANGSAT LU DIMAS GOBLOK" baru Natan ingin kembali menggoda Sheryl lagi harus teralihkan karena Dimas bertiga yang berada di depannya tiba-tiba mengerem mendadak menbuat Natan terkejut dan langsung mengumpat ke arah Dimas

"MOBIL TUH GAJELAS" teriak Dimas dari depan dan menunjuk ke arah mobil yang sudah melewati mereka tadi asal nyelonong saja membuat Dimas terkejut dan mengerem mendadak

"sorry ya, tolol tuh mobil" ucap Natan memutar kepalanya ke arah Sheryl "lu gapapa kan" lanjutnya bertanya

"gapapa" jawab Sheryl tersenyum dan mengangguk kecil "kaget doang dikit" tambahnya menggunakan jarinya memberikan gestur (🤏)

Natan pun mengangguk dan kembali menjalankan motornya dan bersamaan dengan itu ia merasakan tangan Sheryl memegangi bajunya

"kalo cara pegangan lu begitu mah yang ada robek baju gw nanti kalo ada apa-apa" kekeh Natan "pegangan tuh begini" lanjutnya seraya menuntun tangan Sheryl agar melingkar di perutnya

"ini meluk ga sih namanya" ucap Sheryl dengan nada malu-malu dan wajah yang memerah

"emm....bisa dibilanh begitu, cuma kan ini biar lu ga jatoh aja sama biar kalo ada kejadian kayak tadi lu ga kebentur badan gw" ucap Natan setelah berpikir sebentar

"modus" ucap Sheryl terkekeh kecil

"dikit" kekeh Natan

Obrolan mereka sepanjang jalan pun semakin lancar dan banyak juga candaan-candaan yang terlontar membuat perjalanan mereka tidak boring

Sesampainya di tempat makan mereka pun langsung memarkirkan motor mereka dan berjalan masuk bersama-sama

Natan pun duduk bersebelahan dengan Sheryl di sebelah kanannya dan Vonny di sebelah kirinya, mereka masing-masing pun memesan dan setelah makanan mereka sampai mereka semua menyantapnya sambil sesekali bercanda-canda dan bertukar cerita

Bahkan Vonny, Sheryl dan Gebi yang tergolong orang luar bisa perlahan-lahan masuk ke obrolan yang lain

"eh gais besok kemana nih enaknya" tanya Cheryl

"muter-muter Seminyak aja dulu" jawab Rian memberi saran

"yang lain gimana" tanya Cheryl

"boleh" jawab semuanya kompak

"NATAN!" panggil seorang pria yang baru masuk ke resto tersebut melambaikan tangannya ke arah Natan

Natan pun melihat pria itu dan tersenyum lalu berdiri dari duduknya dan menghampiri pria tersebut "oy der, apa kabar lu" ucap Natan seraya menjabat tangan pria yang bernama Deren itu

"baik gw, lu apa kabar" balas Deren tersenyum

"baik...baik, liburan lu" tanya Natan

"iya nih sama bonyok gw" jawab Deren mengangguk "lu sendiri" lanjutnya bertanya

"nih sama temen-temen SMA gw" jawab Natan diangguki oleh Deren

"eh by the way tawaran lu yang waktu itu menarik tuh, nanti deh kalo emang lu udah fix dan jelas gw invest pasti" ucap Deren membahas soal rencana masa depan Natan yang akan membuka sebuah bisnis

"nanti kita kabar-kabaran deh ya" ucap Natan

"iya iya boleh, yaudah lu balik sana ga enak gw ama temen-temen lu" ucap Deren menepuk bahu Natan

"iya, salam buat bonyok lu ya" ucap Natan mengangguk kecil dan kembali ke tempatnya

"siapa tan" tanya Ikbal yang duduk diseberang Naran

"temen kampus gw" jawab Natan

"ohh, yang lu bilang pengusaha waktu itu" ucap Ikbal

"iya" ucap Natan mengangguk

Mereka pun lalu lanjut menyantap makanan mereka dan mengobrol

To Be Continued



TRANSFORM (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang