21

1.9K 62 1
                                    

Adel dan Natan pun saat ini sudah jalan menuju ke rumah Azizi

Mereka terus berbincang-bincang sepanjang perjalanan sambil ditemani playlist musik Natan

DOR

Suara keras tiba-tiba mengusik mereka yang sedang menikmati nusik sambil menunggu lampu merah dan Natan juga Adel dapat merasakan benturan cukup keras dari bagian belakang mobil

Orang-orang yang berada di trotoar dan pengendara lain pun ada yang mengusap wajahnya ada juga yang memegang kepalanya menatap khawatir kepada mobil Natan

"anjir, mobil mahal cuk ditabrak" bisik salah satu pengendara kepada orang yang diboncengnya

"marah nih pasti" balas orang yang di bonceng

Natan pun melirik spionnya lalu ingin turun dari mobilnya namun ditahan oleh Adel "jangan marah-marah ya kak" ucap Adel agar Natan tidak emosi

Natan pun mengangguk kecil dan kemudian langsung turun dari mobil membanting pintunya keras

Adel pun juga buru-buru turun dari mobil takut Natan emosi karena ia pun tahu pasalnya mobil ini baru saja selesai di percantik

"woah mampus nih bapak-bapak" ucap salah satu pejalan kaki saat melihat Natan turun

Bahkan beberapa dari mereka ada yang meminggirkan motornya dan menyalakan kamera para pejalan kaki pun juga melakukan hal yang sama mereka seakan ingin nengabadikan keseruan yang akan terjadi

Beberapa pengendara dan pejalan kaki juga ada yang menghampiri bapak-bapak berjaket ojek online yang masih berada di tanah untuk mengecek kondisinya

Namun hal yang para orang-orang tunggu tidak terjadi

"bapak gapapa" tanya Natan sambil berjongkok di depan bapak tersebut

Orang-orang disekitar pun terkejut karena Natan bahkan tidak melihat kondisi mobilnya sana sekali walaupun ya memang hanya ada penyok kecil dan sedikit lecet namun biasanya anak-anak muda seperti Natan yang mengendarai mobil mahal pasti punya tempramen yang buruk

Namun hal itu sama sekali tidak mereka temukan di Natan, Natan justru lebih peduli kepada orang yang menabrak mobilnya

"gapapa nak, maaf ya saya tadi hilang fokus mungkin karena ngantuk" ucap bapak tersebut sambil mengecek kondisinya yang hanya ada sedikit luka

"lain kali hati-hati pak, kalo ngantuk minggir istirahat atau pulang sekalian" ucap Natan mengingatkan

"orderan saya masih sedikit nak, soalnya saya tadi telat keluarnya" ucap bapak tersebut tersenyum pahit

Natan pun mengeluarkan dompetnya menutupinya dengan tubuhnya agar para perekam tidak dapat merekam berapa nominal yang Natan keluarkan dari dompetnya

Mereka semua hanya melihat Natan mengeluarkan lembaran berwarna merah lalu langsung melipatnya dan langsung menarik tangan bapak tersebut dan menaruh uangnya di telapak tangan bapak tersebut

Mereka yang lain benar-benar tidak bisa menebak berapa nominal yang Natan berikan

"buat keluarga bapak sekalian beli obat kalo ada luka" ucap Natan tersenyum

Bapak tersebut pun tercengang dan menggengam tangan Natan sangat erat

VWOOOSH

Seperti terpaan angin Natan rasakan dan ketika ia melihat ke sekitarnya waktu seakan berhenti dan ketika ia kembali melihat ke bapak tadi barulah Natan tercengang karena tersadar

Bapak ini adalah sosok pria yang memberinya buku waktu itu

"kamu ga berubah" ucap bapak tersebut tersenyum tipis "selamat ya" tambahnya

TRANSFORM (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang