The Duke Got Me Pregnant [Transmigrasi]

Bab 15 [Takdir ini... ]

Voteee jangan lupaaaa🥺⭐✨
___________________________________________
[Flashback] Masa lalu.
___________________________________________

.
.
.
.
.

**†**

[Kamar/Ruangan Putra Mahkota]

Pria bersurai pirang itu berucap. Melihat pria paruh baya di hadapannya itu justru melihatnya dengan tajam.

Harger balik menatap pria paruh baya itu dan mengulang kata-katanya.

" Tidak ada. Sebaiknya paman segera mengatakannya. Jangan membuang-buang waktuku. "

Pria paruh baya yang masih duduk dengan posisi santai itu tersenyum smirk.

" Baiklah. Aku akan segera mengumumkan pendaftaran Putri Mahkota. Sesuai kesepakatan kita dan kau hanya akan duduk diam. Jangan ikut campur. "

" Memangnya apa yang paman takutkan sampai menekankannya seperti itu? "

" Hoho. Hanya mengantisipasi. Aku tidak mau kau berulah nanti, sekarang pergilah. "

" Huh. Terserah paman. Buang-buang waktuku saja. "

Harger berjalan pelan.

Mungkin ada niat tersembunyi pamannya. Ia harus membicarakan hal itu dengan para bangsawan di pihaknya.

.
.
.
.
.

Beberapa hari kemudian. Datanglah surat ke kediaman Duke Marscy yang ditujukan kepada Duchess Marscy yaitu Elzette.

Arie segera membawanya kepada Elzette.

Elzette yang tengah sibuk dengan tugas-tugas baru sebagai Duchess, ia masih belajar giat di atas meja ruangannya. Banyak dokumen yang masih harus ia pelajari.

Selama beberapa hari ini ia sangat menyibukkan diri mempelajari segala hal, mulai dari tata krama sebagai Duchess, cara mengatur kediaman dan menjadi istri yang ideal.

Hubungannya dengan Arzius menjadi lebih dekat secara perlahan. Bahkan Arzius lebih santai berbicara padanya.

Arie masuk ke ruangan.

" Nyonya! Ada surat yang datang dari Kekaisaran. "

" Hmm? Ya? "

" Coba Nyonya lihat, ada cap stempel Kekaisaran disana. "

Arie menaruh surat itu ke tangan Elzette, ia terkejut. Ini pertama kalinya ia mendapatkan surat sebagai Duchess, dan berasal dari Kekaisaran.