Bab 24 «×××××»

115 9 6
                                    

[POV Author/Orang ketiga]
___________________________________________

.
.
.
.
.

**†**

Elzette mempersilahkan Baron meminum tehnya, pamannya mengisap tehnya sebentar lalu kembali berucap.

Baron mengambil sesuatu dari bungkusan kotak kecil yang dari tadi berada di atas meja tamu.

" Nak, aku juga ingin memberikan ini padamu. "

" Ini.... "

Elzette termangu.

Sebenarnya benda apa itu? Dirinya kebingungan, benda itu jelas terlihat seperti sebuah kunci yang terbuat dari tembaga kuat berwarna kuning campur silver dengan ornamen batu-batu permata kecil di bagian-bagiannya.

Kunci yang mewah.

Elzette masih terdiam memperhatikan hingga Baron berucap.

" Ini kunci utama mansion rumah mendiang Marquis, milik ayahmu nak. "

" Ehhh? Benarkah? Maaf paman aku tidak mengetahuinya. Tunggu, tapi bagaimana benda ini bisa ada pada paman? "

Elzette seketika terkejut, ternyata itu kunci mansion rumahnya sendiri.

Tapi jelas memang dirinya tak tau karena selama ini Elzette asli tinggal di bagian mansion yang berbeda. Lalu sekarang yang menghuni tubuhnya bukanlah dirinya yang asli.

Ya Elzette yang sekarang yaitu Ardelia, meski dirinya belum mengerti semua kondisi Elzette tapi secara garis besar ia mengingat sebagian hal tentang masa kecil Elzette di mansion nya lewat novel.

Tapi bukankah seharusnya sekarang kunci itu adalah milik suksesor Marquis yaitu Tuan Muda Marquis yaitu saudara laki-laki tirinya dengan ibu tirinya setelah kepergian mendiang Marquis?

Apa yang terjadi? Dan lagipula dirinya sudah mendapatkan hak warisnya yaitu 3/4 harta Marquis.

" Aku akan menceritakan semua yang terjadi, nak. "

Baron mulai bercerita bahwa seminggu yang lalu, Baron mendapat kabar kalau Elzette mengalami hal menyedihkan itu.

Begitu Nyonya Marquis atau Marchioness mendengarnya beliau memiliki rencana untuk mengambil hak waris Elzette ke pengadilan.

Lalu tentang 1/4 harta yang Marchioness dan Putranya dapatkan dari hak waris Marquis ternyata sudah mereka gunakan untuk berfoya-foya.

Akhirnya harta mereka habis, dan mereka ingin mengambil hak waris Elzette untuk diri mereka sendiri karena menganggap pewaris sah atau Elzette sudah tiada.

Tapi begitu fakta terungkap bahwa Elzette ternyata masih hidup, pengadilan menolaknya dan mengambil hak mereka dalam membina rumah Marquis.

Jadi sekarang mereka sudah pergi meninggalkan mansion, karena diusir oleh pihak hukum Pengadilan.

Karena Elzette sedang tidak bisa ditemui saat itu, pihak Pengadilan memutuskan untuk memberikannya kepada Baron Ghio sebagai perantara.

Hal ini juga sudah diketahui oleh Duke Marscy, tapi Duke meminta Baron untuk menyerahkannya sendiri pada Elzette hari ini.

Duke juga yang meminta agar Baron baru bisa menemui Elzette hari ini mengingat kondisi pemulihannya beberapa hari terakhir.

" Mereka berbuat begitu? Aku tidak menyangka bahwa mereka berniat buruk untuk mengambil sesuatu yang bukan hak mereka.... "

wanita bersurai silver itu tertegun, tapi dirinya bersyukur bahwa mansion yang menjadi hak Elzette tidak jatuh ke tangan yang bukan pemiliknya.

" Nak, tidak usah dipikirkan. Sekarang terimalah kunci ini... Kau adalah pemilik Mansion Marquis mulai hari ini. Semua hal yang ada di dalamnya menjadi hak sah milikmu. "

The Duke Got Me Pregnant [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang