Bab 11 [Drunk...]

117 6 3
                                    

[Flashback] Masa lalu.
___________________________________________

.
.
.
.
.

**†**

Sebentar lagi Pesta Penyambutan para gadis Debutante akan dimulai.

Elzette Varhoven, gadis itu masih duduk di tempatnya.

Merenungkan kesepakatan Kaisar tadi sambil duduk beristirahat di ruangan itu.

Ksatria yang diminta mengantarkannya ia suruh pergi saja. Karena akan lama jika harus menunggunya.

Netra merah ruby gadis itu nampak memudar.

Apa yang akan terjadi padanya setelah ia menerima kesepakatan itu? Bagaimana hidupnya akan berjalan? Apalagi ia tak tau sosok seperti apa Putra Mahkota itu. Yang jelas ia tak mau menikah dengan orang yang belum pernah ia temui.

Pikirannya menjadi kacau, ia harus melakukan sesuatu. Rasanya hatinya menjadi lebih berat.

Wahai Tuhan apa lagi yang engkau rencanakan untukku? Ya, ini takdirku. Aku pasti bisa mengubahnya.

Ia bangkit, berjalan menuju pintu.

Elzette berjalan pelan keluar ruangan, ia merasa tangannya lebih sakit.

Meski sudah diobati, rasanya perih. Mungkin sebentar lagi akan membengkak. Sudah ia pakaikan sarung tangan lagi. (Tangan/lengan kiri yang terluka)

Ia berjalan menunduk.

Ia hanyut dalam runtutan konflik batin di pikirannya, lama ia berjalan tanpa sadar sepasang kaki bersepatu berada di hadapannya.

" Lady? "

Sebuah suara bariton lembut. Elzette seketika mendongak begitu mendengar suara yang familiar. Matanya berbinar begitu melihat sosok itu.

" Yang Mulia... Duke? "

Elzette terdiam sejenak dan segera menunduk hormat, hendak memberi salam.

" Salam kepada/ "

Tapi Duke segera menghentikannya.

" Lady, sudah. Tidak perlu seformal itu. "

" Baik, yang Mulia. "

Pria berambut coklat diikat itu melihat dengan seksama gadis di depannya yang nampak lesu. Netra hijau nya mencoba menginisiasi apa yang terjadi.

Perlu diketahui bawa sejak tadi Arzius mencarinya, karena takut gadis itu akan mendapat bahaya, namun belum apa-apa gadis itu tiba-tiba saja keluar dari ruang tamu khusus Kekaisaran. Pasti sudah terjadi sesuatu.

" Lady? Apa anda baik-baik saja? "

" Umm....ya. Saya baik yang mulia. "

Arzius sedikit ragu, ia menatap ke area lengan kiri yang dari tadi Elzette pegang. Ia lanjut buka suara.

" Boleh saya bertanya sesuatu? "

" Ya, silahkan. "

" Mengapa Lady keluar dari ruang tamu? Apa ada orang penting yang bertemu dengan Lady? "

" Umm.... Itu... Tadi. Yang mulia Kaisar menemui saya. "

Arzius terkejut sedikit, kekhawatirannya benar. Pasti ada sesuatu.

" Apa? Untuk keperluan apa yang Mulia Kaisar menemui anda? "

" Ummm.... "

Elzette nampak ragu untuk menceritakannya, ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

The Duke Got Me Pregnant [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang