34. BUMI BULAT

32 6 0
                                    

"Sayang, teorinya sama dengan bumi itu bulat. Sebenarnya, mau ada tsunami separah apapun, definisi bumi tetap sama."

~ASKAR AL AZHAR SYAUQI~

Athifa: "Ke kamar? Aneh! Gak mau!"

Gus Azhar: "Kamu tidur di kamar saya."

Athifa: "Ya Allah 😭, jangan bikin aku over dong Gus! Ini udah pusing mikirin aku sakit, malah Gus bilang kayak gitu."

Gus Azhar: "Amanah dari orang tua."

Athifa: "Ehmm, bilang aja gak mau gitu Gus. Rawan fitnah dan masa iya aku tidur di kamar njenengan? Aku nggak mau juga ya lamaran kita bocor, masih rahasia."

Gus Azhar: "Hahahhaa, aman. Sudahlah nurut aja. Tenang, saya keluar kamu bebas mau ngapain aja di kamar saya."

Athiga: "Ya tahu, tapi takut."

Gus Azhar: "Boleh sama temen kamu."

Athifa: "Bukan takut itunya."

Gus Azhar: "Apa, sih? Takut apanya?"

Athifa: "Takut ada hantunya."

Gus Azhar: "Wkwk, bikin ngakak aja kamu. Seratus persen aman."

Athifa: "Tapi ... enggak-enggak aku belum siap!"

Gus Azhar: "Memangnya mau saya apakan? Apa perlu kita nikah siri dulu biar bisa saya temani, hmm?"

Athifa: "Allahu Akbar😑😑😑."

Gus Azhar: "Gapapa kalau kamu milih gitu."

Athifa: "Ngebet banget!"

Gus Azhar: "Ya emang iya."

Athifa: "Puasa Gus, puasa😭!"

Gus Azhar: "😅Nggak semangat, yang biasanya buatin kolak favorit masih sakit."

Athifa: "Astagfirullah! Emang tujuan puasa untuk makan kolak favorit?"

Gus Azhar: "Bukan tujuan, tapi bonus kebahgiaannnya."

Athifa: "Dahlah, pokoknya nggak mau."

Gus Azhar: "Gampang, kalau saya yang suruh kamu tidak mau, entar kalau Abah yang nyuruh pasti mau."

Athifa: "Kumenangisssssss😭😭. Singkirkan yang ada parfumnya ya Gus. Sprai wajib ganti."

Gus Azhar: "Iya-iya."

Athifa: "Tapi di kamar Gus dingin banget."

Gus Azhar: "Sini saya peluk."

Athifa: "Slewengan! Jangan kayak gitu tolong!"

Gus Azhar: "Hahaha, Astaghfirullahaladzim, maafin ya, benar-benar tidak pantas diucap. Selimut saya banyak, ambil aja semua di lemari."

Sengaja, ingin meledek Tuan Putri. Ya, ini salah, ini tidak baik. Stop Azhar, malu sama bangunan yang mengadu kepada Allah! Maka dari itu, memang sebaiknya saya ini segera menikah supaya minimal celometan saya terhadap Athifa tidak berpotensi dosa. Kabulkan Ya Allah!

"Assalamu'alaikum," sapa Athifa saat sudah sampai..

"Waalaikumsalam. Kamu di sini aja terus untuk pemulihan. Lemarinya uang di situ sudah saya kosongin, isi aja dengan pakaian kamu." Saya menunjuk ke arah timur.

"Kenapa harus di kamar Gus, sih? Di kamar Gus Yogi kan kosong, kamar tamu juga lima yang kosong. Kenapa aku tidak di situ saja?" ungkapnya.

"Saya cemburu. Lebih baik kamu tidur di tempat yang habis saya tempati daripada tempat yang habis ditempati orang lain."

 Basmalahnya Gus untuk Mbak Santri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang