Suatu hari di kantor CEI, matahari pagi baru saja muncul di cakrawala. Jam setengah 7 pagi yang damai. Pengunjung dan pegawai kantor Baru saja datang dengan wajah cerahnya. Habis mandi subuh atau emang gak jauh dari air wudhu. Tiba tiba...
KRIIIIIIING
Suara alarm kebakaran memecah keheningan kantor. Mengejutkan semua orang yang baru aja tiba di gedung koala 1 CEI Jakarta. Semua orang gak kenal posisi, panik. Mereka berbondong-bondong lari keluar dari gedung.
Di lantai 12, Eru dan Renata yang terkejut langsung keluar dari ruangan kerja mereka dan berlari menuju lift. Di depan lift,
"Eru! Pas kebakaran kita gak boleh pakai lift" ucap Renata memperingatkan eru yang sudah memencet tombol lift dihadapannya. Pintu terbuka namun eru terlibat perdebatan kecil dengan Renata Disana,
"Tapi kak, kalau pakai tangga darurat lama"
"Eru!!! Tetep gak boleh" ucap Renata yang bersikukuh di sana, "lift bisa aja rusak dan didalam lift oksigennya terbatas tau!"
"Tapi kak kita gak bakal lama di lift kok" bantah eru
"Eru! Udah! Dengerin kakak. Ayo ikut kakak" balas Renata yang langsung menggandeng tangan eru dan menariknya dari sana. Mereka berdua pun menuruni tangga darurat menuju lantai 1
Tiba tiba, terdengar suara gemuruh yang berasal dari lantai diatas mereka. Disusul serpihan plafon yang mulai berjatuhan dan gempa kecil. Eru semakin panik dan ketakutan. Renata pun segera menenangkannya di sana. Setelah eru sedikit tenang, mereka segera menuruni anak tangga darurat dengan langkah cepat.
Suara alarm kebakaran yang daritadi berbunyi gak berhenti berhenti berganti kemudian menjadi suara sirine super keras.
Disisi lain, semua pegawai dan pengunjung CEI sudah berkumpul di halaman terbuka tepatnya di depan gedung koala. Mereka terbelalak melihat sebuah gedung terbakar dengan hebatnya tepat di sebelah gedung koala. Setengah gedung tersebut sudah miring dan menabrak gedung koala 1. Terlihat suasana di gedung itu penuh kepanikan dan pemandangan yang mengerikan. Suara teriakan terdengar dari beberapa lantai yang terlalap api di gedung tersebut. Orang orang berlarian keluar dair gedung yang terbakar. Semua satpam Kantor CEI dikerahkan untuk membantu proses evakuasi di gedung yang mengalami kebakaran itu. Suara alarm kebakaran milik Coco Edukasi Indonesia tak henti-hentinya berseru menambah suasana mencekam. Asap hitam membumbung tinggi ke langit dengan ketebalannya yang membuat setiap sorot mata tertegun. Ledakan pun sering terjadi dari lantai yang terbakar. Mengakibatkan beberapa puing terbang dan melayang lalu mendarat di halaman depan gedung itu. Sebagiannya pun ada yang terbang sampai ke halaman kantor CEI. Mobil mobil ambulance berdatangan. Mereka dipanggil dari beberapa Rumah sakit yang tersebar di sekitar lokasi. Namun, tak terlihat mobil pahlawan merah yang biasanya selalu muncul pertama jika ada bencana kebakaran.
Jalan raya depan kantor CEI macet parah karena beberapa kendaraan berhenti untuk berbagai alasan. Ada yang berhenti karena ingin melihat kebakaran tersebut, ada juga yang berhenti karena takut menabrak orang orang yang tengah menyelamatkan diri sampai berlarian ke jalan raya. Perang klakson dimulai...
![](https://img.wattpad.com/cover/375273450-288-k336968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKARTA 39
Science FictionSelamat membaca kisah para pegawai sebuah badan lembaga independen pengembangan dan inovasi pendidikan Indonesia bernama Coco Edukasi yang berlatar di Jakarta pada tahun 2039 keatas. Kisah mereka gak cuma berasal dari 1 karakter. Ada banyak karakter...