Cerita ini dibangun melalui berbagai inspirasi dan sumber. Salah satunya...
https://news.detik.com/berita/d-5117355/ma-koruptor-di-bawah-rp-50-juta-dapat-tidak-didenda
https://antikorupsi.org/id/article/mantan-mensos-bachtiar-chamsyah-tersangka-korupsi-pengadaan-mesin-jahit-dan-impor-sapi
Di pertengahan Tahun 2039 ini, Coco Edukasi Indonesia udah genap mempunyai bisnis penyangga sebanyak 84 cabang yang tersebar di wilayah aglomerasi dan Jabodetabek. 48 diantaranya bergerak di bidang Tekstil. Dan 48 cabang ini menjadi juara pertama kategori cabang bisnis penyangga penyumbang income terbanyak kepada CEI selama 4 tahun berturut-turut. Produk dari 48 cabang bisnis penyangga ini banyak yang sudah didagangkan di masyarakat bahkan sampai berhasil di impor hingga ke Amerika serikat. Nah, saat ini Zaskia sedang berusaha mengembangkan zona nyaman CEI nya dimana Zaskia akan membuat 1 tempat les menjahit di wilayah Jakarta timur. Penanggung jawab sudah ditunjuk oleh Zaskia, dia adalah Nona Yukata Olivia. Ets, pas nona Olivia ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam project pembuatan tempat les menjahit ini oleh Zaskia, banyak teman teman Zaskia yang menentang Zaskia
Pagi ini, matahari baru aja masuk ke ruang meeting melalui jendela jendela besarnya. Terlihat beberapa stakeholder CEI sedang duduk bersama dalam 1 meja bundar. Mereka sedang menunggu kehadiran Zaskia dan waktu meeting mereka.
Diantara mereka ada, Amanda Karra atau adik perempuan dari ayahnya Eru Karra. Eru karra memanggil nya Tante. Nona Amanda berkerja sebagai Komisaris CEI Jakarta untuk The Tailorsa
*The Tailorsa itu kaya nama perkumpulan dari cabang cabangnya bisnis penyangga CEI yang berjalan dalam 1 bidang yang sama yaitu Tekstil. The Tailorsa punya pemimpin, yaitu Nona Amanda. Dia yang merancang strategi pemasaran dan mengembangkan produktivitas di the Tailorsa selama ini. Merancang strategi aja, yang memutuskan apakah strategi nona Amanda dipake atau tidak ya Zaskia lagi. Sementara itu bisnis penyangga atau ekosistem bisnis penyangga CEI adalah ekosistem bisnis yang difungsikan sebagai cadangan income setelah bisnis utamanya CEI. Bisnis utama CEI sendiri bergerak di bidang pelayanan publik, percetakan buku, produksi peralatan/seragam sekolah, dan bimbingan belajar semua jenjang sekolah. Simplenya, kalau bisnis utama CEI mengalami penurunan income ya CEI bakal mengandalkan bisnis penyangga buat menutupi kekurangan income dari bisnis utamanya. Kasarnya, bisnis utama CEI adalah dompetnya dan bisnis penyangga adalah ATM nya....
“Nona Amanda, bener Bu Zaskia bakal mengangkat Nona Olivia buat jadi penanggung jawab project bulan ini?” Tanya seorang manager perempuan kepada Amanda, yang duduk disebelah Amanda.
Amanda tetap fokus mencatat sesuatu di atas buku catatannya, lalu dia berkata
“Mungkin... Kalau itu terjadi, kita liat aja”
“Kalau bener pasti akan jadi bom waktu non” kata manager perempuan tadi
Amanda sedikit terkejut. Dia pun berpaling ke manager perempuan itu yang kita sebut aja namanya, Lisa. Lalu dia berkata,
“Kok gitu?”
Lisa pun menjelaskan jika nona Olivia pernah tersandung kasus korupsi pengadaan sapi ternak di perusahaan tempat dia kerja dulu. Ya emang sih kejadian itu udah terjadi 5 tahun lalu. Tapi, ini masih bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalin hubungan dengan nona Olivia.
Nona Amanda jadi mikir-mikir lagi buat menyetujui rencana Zaskia. Yah, sebelum dia tahu ini... Dia srek srek aja sama keputusan Zaskia. Pas dah tahu track record nya nona Olivia, jadi gitu deh.
Tak lama kemudian, Zaskia membuka pintu ruang meeting dan segera masuk ke dalam ruang meeting seraya berkata,
“Hey guys, maaf telat. Tadi ada kolega bentar”
Zaskia langsung duduk di kursi kerjanya dan meeting pun dimulai. Zaskia membahas tentang masalah project terbarunya. Yaitu, rencana untuk membangun sebuah les privat menjahit. Zaskia mengatakan jika les privat ini akan melahirkan banyak sekali pekerja kompeten untuk bisnis tekstil nya. Selain itu, juga Zaskia dapat menggandakan lagi income dari bisnis penyangga sektor tekstil. Zaskia bukan lagi kena masalah ekonomi sampai-sampai dia harus nyari ladang duit lagi, tapi Zaskia emang gitu orangnya. Selagi ada kesempatan yang bisa mendatangkan duit, ya ambil sekarang, jangan nunggu miskin. Gila duit nih Zaskia.... Moneyphile...
Gara gara sifat Zaskia yang rakus banget soal income, CEI dapat income Rp. 18 milyar per tahun nya. Bahkan pada tahun kemaren aja, jumblahnya 20 milyar rupiah. Itu kalau dibilang melampaui target, ya pasti melampaui. Target income CEI selama ini gak neko-neko. Cuman 150 juta per tahun aja, udah dianggap target terpenuhi.
Diakhir pembahasan yang dipaparkan oleh Zaskia, Amanda bertanya kepada Zaskia.
“Maaf kak, kakak yakin tuh bakal milih Nona Olivia sebagai penanggung jawab project ini?” Tanya Amanda.
“Kalau iya, emangnya kenapa?” Tanya Zaskia balik. Amanda terkejut dan seketika itu juga dia kehilangan kata-katanya. Lisa berdiri dan membantu Amanda untuk menjawab,
“Begini kak. Saya menemukan catatan kepolisian pada track record milik Olivia. Dan itu gak terlalu baik buat project ini. Olivia pernah terjerat kasus korupsi di PT Indofood sukses mandiri, Bogor pada tahun 2034 dengan alasan pengadaan sapi ternak. Dia merugikan perusahaan itu sebesar Rp. 66 milyar dan kasus ini berakhir dengan di pidanakan nya Olivia selama 2 tahun penjara. Namun pada tahun 2035 dia dibebaskan karena seseorang berani membayar tebusannya. Kak Zaskia?”
Zaskia berpikir sejenak. Dia memegang dagunya dan diam sejenak disana. Lisa dan Amanda kembali duduk dan melihat ke arah Zaskia dengan penuh harapan.
Lalu Zaskia berpaling ke Lisa dan berkata,
“Udah, gapapa. Aku yakin Olivia sudah berubah. Lagian pun CEI punya pengawasan ekstra untuk mencegah tindakan KKN”
Are you seriously? Zaskia mengandalkan sistem monitoring CEI untuk mencegah kasus KKN dan tidak diimbangi dengan kewaspadaan dari dianya? Waw!
“Tapi kak, kalau sampai project ini gagal pasti kita akan mengalami kerugian yang besar” balas Amanda
“Iya loh kak, persiapan project les private menjahit aja sudah menghabiskan dana sebesar Rp. 400 juta. Dan kakak ikhlas kalau 400 juta itu lenyap begitu aja karena project ini gagal?” Tanya Lisa
“Income CEI bulan ini 4 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan di project ini. Jadi kita gak perlu khawatir banget” balas Zaskia
Amanda dan Lisa terkejut dengan jawaban Zaskia. Tiba tiba pegawai perempuan lainnya (Sofia) yang bergabung dalam meeting itu berdiri dari tempat duduknya dan berkata,
“Maaf kak. Bukanya saya pingin mendikte kakak. Tapi menurut saya, keputusan kakak kurang tepat. Karena Olivia aja bukan bagian dari CEI. Dia berkerja di Perusahaan project aid dan disini tiba tiba kakak ingin merekrutnya dengan gaji dua kali lipat dari gaji yang dia dapatkan di project aid hanya untuk mendapatkan tanggung jawab dalam project kita. Kakak? Kakak kenapa gak mempercayakan project ini ke orang yang masih ada di lingkungan CEI aja? Apakah seburuk itu SDM kita? Sampai harus memilih Olivia dalam project ini, makasih”
Sofia kembali duduk dan Zaskia mulai berbicara,
“Ya, SDM kita udah bagus banget sih. Kalau gak, kenapa kita dapat penghargaan The best Erudite spot for effectivity and sell school product dari Kemendikbud tahun lalu. Tapi, Aku cuman pingin melakukan penelitian sedikit sama Olivia sih. Aku pingin tahu, dia udah berubah atau enggak”
“Ok, simplenya. Kakak membiarkan harimau masuk ke pabrik daging dengan dalih supaya harimau itu menjaga pabriknya. Tapi kakak gak memikirkan kalau harimau itu bisa menjadi subjek yang paling dibenci Dalam pabrik itu guys” ucapan Lisa yang langsung mendapatkan semprotan kata kata pedas dari Zaskia.
Zaskia menggebrak meja, bangun dari tempat duduknya dan menatap tajam wajah Lisa. Kemudian,dia berkata
“Lisa! Maksud kamu aku sengaja mengundang Olivia, supaya dia bisa merugikan CEI?! Heh! Jaga ya mulut busuk kamu! Kalau kamu anggap Olivia gak bisa berubah, coba liat diri kamu yang dulu pernah terjerat kasus pencurian di minimarket. Kamu sekarang berubah gak? Aib kamu aku bongkar Lisa! Karena ulah mulut bangkai mu itu!”
Semua orang disana menundukan kepala saat Lisa dimarahi oleh Zaskia. Zaskia suaranya lantang dan sikapnya benar benar keras. Semua orang bahkan Lisa, bergidik ngeri. Zaskia kembali duduk dan berkata,
“Tadinya saya mau Amanda pergi ke tempat proyek kita dan mengawasi pekerjaan disana. Tapi sekarang aku udah gak mood. Biar, aku sendiri yang kesana. Sudah! Meeting saya bubarkan!”
“Baik kak, terimakasih” ucap semua peserta meeting dengan kompak sebelum mereka pergi keluar dari ruangan, meninggalkan Zaskia.
Keesokan harinya, Olivia datang ke CEI untuk menemui Zaskia di ruangan kerjanya. Saat Olivia datang dan baru sampai di lobi gedung, semua sorot mata pegawai dan beberapa pengunjung melihat ke arahnya. Orang orang itu sangat mengenal siapa Olivia....
Olivia masuk ke dalam gedung melalui pintu geser yang menjadi pintu masuk utama gedung koala. Dia segera menuju lift untuk pergi ke lantai dua dengan cepat. Di dalam lift, dia bertemu dengan seorang pegawai bernama Salsa.
Salsa yang berdiri di sebelah Olivia, melihat ke arah Olivia disusul Olivia yang langsung melihat ke arahnya sambil memberikan senyum manisnya.
“Ada apa?” Tanya Olivia dengan ramah
“Maaf kak, kakak yang namanya Yukata Olivia kan? Orang yang pernah kena kasus korupsi pabrik sosis di Bogor?” Balas Salsa dengan perkenalannya
“E... Iya itu dulu” Jawab Olivia dengan nada malu
“Maaf maaf, harusnya aku gak nanya gitu! Maaf kak,” kata Salsa yang menahan malunya disana. Tawa canggung mengakhiri ucapan Salsa.
“Gapapa, semua orang kayaknya masih inget kejadian itu. Sudah ya, saya duluan” ucap Olivia menyambut pintu lift yang terbuka.
“Mari kak” balas Salsa
Olivia pun keluar dari lift meninggalkan Salsa di sana sendirian
Pintu lift kembali tertutup. Sementara itu, Salsa yang masih ada di dalam lift langsung menekan tombol nomor 1. Lift pun turun.
Sesampainya Salsa di lantai dasar, Salsa keluar dari lift dan melangkah cepat ke arah hall tempat Eru berada.
Benar aja, Eru terlihat sedang duduk di sebuah sofa di hall itu sambil memainkan game online kesayangannya. Salsa pun menghampirinya.
“Ru” awalan yang baik dari Salsa. Eru hanya bergumam untuk menjawab Salsa, “ay tahu gak, tadi aku ketemu Yukata Olivia di lift loh”
“Waw Waw waw” balas Eru sambil terus memainkan game nya.
“Ay, serius loh....” Kata Salsa yang berusaha meyakinkan Eru disana.
“Kamu yakin itu Yukata, bukan imajinasi kamu aja?” Tanya Eru
“Imajinasi matamu! Orang aku liat sendiri kok, dia berdiri di sebelah aku” kata Salsa
Eru berkata jika Yukata udah dipenjara buat waktu yang lama, bahkan cerita itu udah diceritakan nya kepada Salsa setiap malam sebagai dongeng pengantar tidurnya. Dia terjerat kasus korupsi lah. Tapi Salsa berkata jika mungkin aja Yukata dibebaskan karena ada seseorang yang berani membayar tebusannya? Ini kan kebiasaan lama di penjara Indonesia, mana mungkin Eru gak tahu.
Eru tetap menyanggah itu. Dia berkata jika Salsa berimajinasi aja karena belum sarapan pagi ini. Eru malah menyuruh Salsa buat sarapan dulu di kantin. Salsa jadi kesal dong,
“Ih! Ay! Aku udah sarapan tau! Aku gak berimanijasi eh apa tuh, ima-ji-sani. Ya pokoknya itu lah!” Balas Salsa
“Imajinasi” jawab Eru
“Iya itu! Pokoknya aku gak ngehayal dia ada disitu, dia benar benar ada disitu” balas Salsa
“Kalau begitu, kamu pasti demam” ucap Eru yang bikin emosi Salsa ada di tahap akhir. Salsa langsung melihat ke sekitarnya seraya berkata,
“Aduh, gak ada balok kayu lagi. Padahal lagi pingin mukul pala orang”
Eru dengan santainya berkata, “balok kayu nyari di gudang aja”
Salsa melirik Eru dengan wajah kesalnya. Eru nampaknya udah Berani dengan Salsa. Tiba tiba datanglah, Novi disana. Novi memberitahukan kepada Eru jika tadi dia bertemu dengan Olivia ketika dia atau Novi ini berjalan di koridor depan perpustakaan. Salsa melihat Novi yang berdiri dihadapannya dengan wajah yang tidak senang.
“Ya ya, aku juga udah tahu kok” ucap Eru
“Eh?” Novi terkejut saat mengetahui Eru udah mengetahuinya, “kakak tahu dari siapa?”
“Dari orang yang di depanmu Nov” ucap Eru. Novi langsung melihat ke arah Salsa yang memberikan dia senyum pahitnya. Novi mengangguk dan berpaling dari Salsa.
“Ya udah, kalau kakak dah tahu. Trus kakak gak ngelaporin ini ke Zaskia?” Tanya Novi
“Jangankan dilaporin, di percaya aja kagak” ucap Salsa menyeringai kepada Eru. Novi terkejut mendengar ucapan Salsa.
“Ngapain dilaporin, itu kan imajinasi kalian aja. Atau mungkin Si putih yang mulai menyamar” balas Eru
“Tuhkan, batu banget dia. Cewek sendiri aja gak di percaya” kata Salsa
“Serius kak, kakak mau ketemu sama Dia?” Tawar Novi
“Boleh” balas Eru
Novi langsung menggandeng tangan Eru lalu menarik Eru untuk pergi bersamanya. Salsa terkejut dan dia pun langsung mengejar Novi. Salsa menarik tangan Eru sembari berseru kepada Novi, “heh!”
Novi menghentikan langkahnya dan melepaskan genggaman tangan nya dari tangan Eru.
“Cowok aku, main tarik tarik aja. Tangannya gatel ya kalau gak megang megang cowok orang?!”
“Salsa...” Kata Eru memperingatkan Salsa.
“Apa!” Kata Salsa yang malah menantang Eru disana.
“Maaf kak, aku reflek tadi” balas Novi yang melihat Salsa dengan wajah cemasnya.
“Tunjukin dimana Olivia, cepet!” Desak Salsa pada Novi
“Iya kak, kalau menurut aku sih dia ada di ruangan kak Zaskia. Soalnya, tadi pas aku ketemu sama dia... Dia arah jalannya ke sana” balas Novi sambil menunjuk ke sebuah tempat.
“Ya udah, buruan kesana kita” kata Salsa sedikit sewot.
Mereka bertiga pun berjalan bersama menuju ruang kerja Zaskia. Saat mereka menyusuri koridor panjang, mereka bertemu dengan Bu Ine, Wali kelas mereka ketika mereka berada di Coco Academy. Mereka berhenti sejenak, lalu...
“Salsa, Novi, Eru?” Sapa Bu Ine kepada ketiganya, “assalamualaikum Bu....” Ucap ketiganya dengan kompak. Mereka pun segera Salim kepada Bu Ine.
“Walaikumsalam, kalian... Udeh gede ya” ucap Bu Ine sambil membiarkan tangan kanannya di tempelkan ke pipi mereka.
“Bu, bu Ine apa kabar? Udah lama gak keliatan?” Tanya Novi.
“Oh, ibu mau ke ruangan Bu Zaskia. Disana ya?” Tanya Bu Ine sambil menunjuk ke arah hall.
“Yah, maaf Bu. Ruangan Bu Zaskia bukan disana. Tapi disana” kata Novi menunjuk ke arah yang benar.
“Ibu ikut kita aja, kita juga mau kesono kok” balas Eru
“Kesana?” Tanya Bu Ine bingung. Dia pun berkata jika seorang pegawai yang baru saja dia temui, menunjukan ruangan Zaskia ada di arah hall berada. Novi pun membalas jika kalau Bu Ine pergi ke arah yang ditunjukan oleh pegawai tersebut, Bu Ine salah. Karena itu, adalah tempat hall berada dan arahnya berlawanan dengan ruangan Zaskia.
“Oh ya udah deh, ibu ikut kalian ya?” Ucap Bu Ine dengan senang. Bu Ine pun berjalan ke ruangan Zaskia bersama mereka.
Di perjalanan menuju ruangan Zaskia, Bu Ine menanyakan keperluan mereka ke ruangan Zaskia. Novi berkata jika mereka ingin melihat mantan narapidana kasus korupsi yang sekarang ada di dalam ruangan Zaskia. Bu Ine yang mendengar ucapan Novi hanya menggelengkan kepalanya tanda dia heran. Lalu, Salsa berkata jika mantan narapidana seharusnya gak ada di tempat yang mengedepankan integritas dan bergerak di bidang pendidikan. Sangat tabu...
Bu Ine pun berkata, “tahu gak? Mantan narapidana itu siapa?”
“Yukata Olivia?” Tebak Novi
“Ya! Dan tahu gak dia ngapain ke Coco Edukasi?” Tanya Bu Ine lagi
“Mau ngerusuh?” Tebak Novi yang langsung dijawab oleh Bu Ine,
“Bukan, Sembarangan Novi. Jadi, Nona Yukata datang ke Coco Edukasi Indonesia untuk menemui Zaskia dalam acara penyerahan jabatan penanggung jawab project F bulan ini. Dimana project F itu, rencana Zaskia untuk mendirikan tempat les menjahit di Jakarta Timur”
Salsa dan Novi terkejut. Novi langsung berkata, “kok mantan narapidana kasus korupsi dikasih jabatan sebagai penanggung jawab project itu? Nanti kalau dia korupsi lagi gimana?”
“Novi... Novi ingat gak materi Refleksi masa depan tidak terdeteksi pas Novi belajar di Coco Academy?” Tanya Bu Ine
“Oh, yang Bu Ine bilang kalau masa depan gak bisa diprediksi hanya dengan melihat apa yang terjadi di masa sekarang?” Tebak Eru. Bu Ine berpaling ke Eru dan berkata, “Nah! Iya Ru, yang itu. Masa depan itu gak bisa diprediksi. Maksudnya, Masa depan itu bisa berubah dari sekarang. Begitu pun yang memiliki masa depan. Kayak Nona Yukata. Kita akui lah ya, Nona Yukata punya track record yang sedikit buruk di masa lalu. Dia pernah jadi tahanan di kasus korupsi kemarin. Tapi jangan bikin kasus itu sebagai alat untuk merubah mindset kalian kalau nona Yukata gak bisa berubah. Nona Yukata pun punya pikiran dan hati. Dia bisa berubah kapanpun, dan siapatahu hari ini dia sudah berubah. Dia menyadari kesalahannya, dia tahu akibat dari tindakannya. Jadi kalau dia mau berubah nantinya, kenapa kita gak dukung itu. Dan ketika dia belum menunjukan kalau dia bakal bikin masalah di CEI, kenapa kita menaruh curiga sama dia? Ya gak?” Jelas Bu Ine.
Ketiganya mengangguk tanda mengerti. “Gak boleh suudzon sama orang sa” kata Eru
“Iya, makanya Ibu pernah ngajarin kalian untuk berpikir sebelum menafsir. Karena semua hal yang terjadi, yang dikatakan dan dilakukan itu datangnya dari pola berpikir seseorang Eru” balas Bu Ine
“Perasaan, Bu Ine pernah bilang dan mengingatkan kita sesuatu pas pelajaran reaksi dan strategi” Ucap Eru
“Nah, apa tuh? Inget gak Eru...” Kata Bu Ine
“Berpikir jernih, berprasangka baik, Dan melihat semuanya sendiri” balas Salsa.
“Tuh...inget tuh ya...” Kata Bu Ine.
Mereka pun tiba didepan ruang kerja Zaskia. Samar samar, terdengar obrolan dua orang didalam sana.
“Permisi” ucap Bu Ine sambil mengetuk pintu ruangan. Jawaban mempersilahkan masuk terdengar kemudian dari dalam ruangan.
Pintu dibuka oleh Bu Ine, lalu Zaskia yang tengah duduk dibalik meja kerjanya melihat ada Bu Ine dan beberapa pegawainya di luar ruangan. Bu Ine masuk ke dalam ruangan, lalu menutup pintu.
“Eh, Bu. Ada apa?” Tanya Zaskia.
Walaupun sebentar, hasrat ke empatnya khususnya Eru akhirnya terpuaskan karena berhasil melihat orang yang duduk dihadapan Zaskia.
Di luar ruangan....
“Tuhkan, apa aku bilang... Ada nona Olivia!” Kata Novi penuh keyakinan.
“Dia ketemu sama Zaskia” balas Eru
“Gak percayaan sih” kata Salsa
“Kok dia bisa bebas ya?” Tanya Eru yang kebingungan. Salsa pun mendesak mereka berdua untuk segera ke ruang redaksi. Banyak pekerjaan yang menunggu mereka disana. Lagian pun, kalau Zaskia tahu mereka ada didepan ruangannya bakal jadi masalah besar. Zaskia bisa memarahi mereka bertiga. Mereka bertiga pun bergegas pergi ke ruang redaksi untuk segera berkerja.
Sementara itu, Olivia yang sedang bersama bu Ine dan Zaskia didalam ruangan....
Bu Ine meminta kepada Zaskia agar Zaskia menunda project pembangunan tempat les privat menjahit sampai CEI Kendari berhasil mengambil alih project ini. Tentu, Zaskia langsung membantah ini. Karena menurut Zaskia, semua modal project itu keluarnya dari Jakarta. Dan gak mungkin dong, Jakarta yang modalin lalu Kendari yang mengambil alih pengawasan di project ini. Zaskia berkata dan bersikukuh kalau proses dari awal sampai akhir adalah tanggung jawab nya CEI Jakarta. Dan tidak ada pihak lain yang dapat mengontrol atau campur tangan di dalam bisnis milik CEI Jakarta sendiri. Termasuk induk dari perusahaan mereka sendiri, CEI pusat Kendari. Pada akhirnya, Zaskia enggan menunda project ini.
Olivia pun mendukung keputusan Zaskia. Olivia berkata jika CEI menunda inovasi dan perkembangan, maka CEI juga harus siap dibalap oleh kemajuan orang lain. Namun, perkataan Olivia sempat mendapatkan kritikan dari Bu Ine yang berkata,
“Selama ini CEI juga udah unggul kok di bidang inovasi. Kita cuman perlu menundanya sedikit. Itu gak akan merubah apa apa. Lagian pun, perlu saya ingatkan lagi. Kamu tidak perlu ikut campur urusan kami. Cukup kerjakan tugasnya, dan masalah mu selesai. Jangan ikut memikirkan, hanya melakukan”
“Cukup Ine! Kalau kamu datang cuman bikin masalah, silahkan keluar” balas Zaskia yang mulai gak senang dengan ucapan Bu Ine.
“Ibu pikir saya datang jauh jauh dari pondok gede ke sini, ngadepin macet di Jalan Pembangunan 4, cuman mau bikin masalah? Saya kesini untuk menyelamatkan CEI dari bencana Bu” balas Bu Ine
“Justru itu, untuk menyelamatkan CEI dari bencana keuangan kita harus menjauhkannya dari zona nyaman. Caranya, dengan memperbanyak bisnis penyangga dan mengamankan angka income-nya. Sehingga, project ini gak boleh ditunda atau dihentikan” kata Zaskia
“Bencana itu bukan it....” Kata Bu Ine yang langsung disela oleh Zaskia,
“Cukup Ine! Keluar” Potong Zaskia. Bu Ine dengan rasa kesalnya langsung keluar dari ruangan. Dan Zaskia segera melanjutkan obrolannya bersama Olivia terkait project tersebut.
Singkatnya, Zaskia memberikan Olivia sebuah surat pernyataan jika Zaskia sudah menyerahkan jabatannya sebagai penanggung jawab project F atau protect pembangunan tempat les privat menjahit baru kepada Olivia. Trus ada surat perjanjian yang tertuliskan sebuah kesepakatan diatasnya. Dimana pertama... selama project ini belum kelar, Olivia gak boleh meninggalkan atau menunda project tanpa izin dari Zaskia. Kedua, Olivia akan memberikan kontribusi penuh dan usaha penuh dalam mempercepat waktu penyelesaian project. Dan, kesepakatan kesepakatan lainnya yang panjang bener. Setelah semua surat surat dan dokumen serah jabatan sudah ditandatangani, Zaskia pun mengatakan jika Olivia bisa mulai berkerja besok. Olivia pun segera pamit sambil membawa fotocopian surat perjanjian dan surat serah jabatannya.
Keesokan harinya...
Gelombang penolakan Olivia sebagai penanggung jawab project semakin menggila. Banyak surat permohonan yang dikirimkan oleh para pegawai ke ruang kerjanya Zaskia. Zaskia yang baru aja masuk ke dalam ruang kerjanya dikejutkan dengan tumpukan surat diatas mejanya. Zaskia mengambil beberapa surat dan membaca isinya. Ya, isinya pasti tulisan Protes dan permohonan dari beberapa pegawainya yang menyatakan jika mereka gak setuju dengan keputusan Zaskia juga permintaan agar Zaskia mengusir Olivia dari CEI dengan dalih Olivia terlalu berbahaya untuk diberikan jabatan apapun di CEI. Zaskia segera membuang semua surat surat itu ke dalam keranjang belanja kosong. Lalu dia membawa sekeranjang surat surat itu ke halaman belakang gedung koala. Di halaman belakang, surat surat itu dibakar di api yang menyala. Zaskia melihat surat surat yang terbakar itu dengan ketidakpedulian nya.
Olivia pun dengan cepat menjadi penanggung jawab resminya project pembangunan tempat les privat menjahit yang disingkat menjadi project F. Dalam kurun waktu 2 bulan, pembangunan gedung berhasil diselesaikan dengan baik tanpa masalah apapun. 1 gedung kosong sudah dibangun. Zaskia pun mulai mengisi gedung itu dengan berbagai furniture dan banyaknya mesin jahit. Pengawasan diberikan lagi ke Olivia. Untuk kali ini, gelombang penolakanya gak seramai dulu. Semua pegawai nampaknya udah menerima Olivia disini. Sehari setelah gedung itu selesai diisi furniture dan mesin mesin jahit, beberapa peserta les pun mulai belajar disana. Banyak juga orang yang mendaftar les disana karena alasan, harga per bulannya murah.
2 bulan kemudian, mesin mesin jahit yang menjadi alat pembelajaran disana mulai rusak. Olivia meminta sedikit dana ke Coco Edukasi Indonesia Jakarta untuk pembelian mesin mesin jahit baru dan merekrut mekanik mesin jahit. Zaskia menyetujui proposal yang diberikan oleh Olivia. Dengan cepat, dana sebesar Rp. 100 juta diberikan kepada Olivia untuk menjalankan rencana didalam proposal tersebut. Dana udah dikasih, Zaskia menganggap masalah itu beres.
2 Minggu setelahnya...
Di rumah Tante Amanda...
Anak dari Tante Amanda bernama Sonaritta yang masih berusia 17 tahun meminta kepada ibunya agar mengizinkannya untuk mengikuti les marketing di sekolahnya dengan alasan agar Sonaritta bisa mempunyai skill marketing yang dapat digunakan setelah lulus sekolah nanti. Namun, Amanda segera berkata...
“Kamu pingin jadi sales marketing ta?”
“Ya emang apa salahnya mah?” Tanya Sonaritta kepada mamahnya yaitu Amanda.
“Ya gak salah sih, tapi menurut bunda sales marketing itu pekerjaan yang beresiko besar. Kita harus berani capek untuk mengejar target. Kalau target terpenuhi, efeknya bisa mempengaruhi gaji. Jadi, ya lebih baik kamu kalau mau kerja jangan di sales marketing ta” jelas Amanda menasehati anaknya. Trus Sonaritta pun bertanya kepada Amanda, kira kira pekerjaan apa yang punya gaji tetap tapi memuaskan hati mamahnya. Ya, Amanda menjawab
“Jadi karyawan Pabrik kain mau?” Sonaritta diam sejenak memikirkan jawabannya, “kalau mau tar habis lulus, kamu mamah kasih ke temen mamah supaya dimasukin ke Simone. Itu pabrik kain. Gajinya tinggi, kamu pun bisa berkembang disitu. Gimana?”
“Yah, mah. Kalau di pabrik pasti capek” balas Sonaritta yang udah menyerah duluan. Amanda tertawa kecil menanggapi perkataan anaknya lalu dia berkata, “namanya kerja itu pasti capek, sayang. Makanya itu sebagai pekerja, kamu harus mendapatkan hak kamu sepenuhnya. Salah satu hak kamu, adalah mendapatkan gaji yang tetap dan lingkungan kerja yang mendukung kamu”
“Tapi temen temen Sonaritta pada mau kerja sebagai sales marketing” kata Sonaritta.
“Kalau temen temen sih, mamah yakin Sonaritta bisa dapetin di manapun. Sonaritta kan anak baik, suka nolong orang yang kesusahan. Jadi tanpa kamu nyari pun, temen bakal datang ke kamu” balas Amanda meyakinkan Sonaritta.
“Ya deh mah, Sonaritta mau. Tapi kalau Sonaritta kena marah sama bos nya terus gimana?” Tanya Sonaritta yang gak percaya diri sana.
“Ya kalau masih baru, sebulan dua bulan... Melakukan kesalahan itu hal yang wajar, anak cantiknya mamah. Kamu pun kan disono akan terus belajar cara mengatasi setiap masalah kamu. Cara memperbaiki kesalahannya. Gak mungkin kalau kamu gak belajar sesuatu disana. Jadi jangan dibayangin, tapi dihadapin. Masa depan itu gak bisa ditebak. Mamah yakin, kamu bisa kerja disitu karena kamu kan anak pinter. Dari SD, rangking Mulu. Ya gak, anak cantiknya mamah?” Balas Amanda yang membuat Sonaritta senyum-senyum sendiri melihat Amanda.
“Ya deh, aku mau mah. Tapi, aku kan gak bisa jahit” balas Sonaritta. Amanda pun mengatakan jika dia akan mendaftarkan Sonaritta ke sebuah tempat les menjahit. Amanda yang bakal bayar semua biayanya, asalkan Sonaritta bersemangat dan mau. Jawaban Sonaritta berkata jika dia mau.
Besoknya, Sonaritta diantarkan oleh mamahnya ke tempat les menjahit di Jakarta timur. Ya, bisnis barunya CEI. Awalnya terasa malu sebagai anak baru, udah gitu Sonaritta melihat ada banyak peserta les disana. Makin insecure dong....
Tapi lagi lagi, Amanda menyemangati Sonaritta sampai Sonaritta mendapatkan kembali confidence nya.
Les menjahitnya Sonaritta dimulai dari jam 7 sampai jam 12 siang.
Siang ini di dalam gedung koala Coco Edukasi Indonesia,
Terlihat Amanda yang sedang mendata semua income dari 48 cabang bisnis tekstil CEI di dalam ruang meeting. Disana juga ada, beberapa kepala direksi. Mereka semua duduk dalam 1 meja bundar dan fokus menyelesaikan pekerjaan masing-masing.
Tiba tiba, hp Amanda berdering tanda sebuah panggilan video masuk kesana. Amanda mengangkat video panggilan nya dan ternyata itu dari anaknya Sonaritta yang baru saja pulang dari les. Sonaritta sudah tiba di rumah...
“Hai, sayang. Kamu udah pulang?” Tanya Amanda melihat wajah Sonaritta di layar hpnya.
“Udah mah” ucap Sonaritta
Sonaritta pun menceritakan jika terjadi perubahan jadwal les. Tadinya kan Sonaritta les lagi, dari jam 7 sampai jam 12. Nah, mulai besok Sonaritta les dari jam 12 sampai jam 5 sore. Kenapa? Karena mesin jahit yang digunakan untuk para peserta belajar kurang. Cuman ada 8 tapi pesertanya ada 2. Jadi, mau gak mau gantian. Nah teman Amanda yang duduk disebelah Amanda, merasa heran dengan perkataan Sonaritta.
“Yaudah sayang, tar bunda pulang ya.. bunda masih ada kerjaan” kata Amanda kemudian.
“Ya udah mah, aku tutup ya. Assalamualaikum” balas Sonaritta
“Walaikumsalam...” Ucap Amanda sebelum dia menutup panggilan videonya.
Setelah menutup video, Amanda berkata kepada Lisa yang duduk disebelahnya,
“Kok bisa ya? Mesin jahit disana kurang. Padahal Zaskia ngasih dana 100 juta buat membeli mesin juga kan?”
“Nah, itu tuh anehnya. Masa 100 juta cuman bisa beli 8 mesin jahit?” Kata Lisa
Amanda melihat ke pintu keluar seraya berkata,
“Bu Zaskia belum Dateng?”
“Gak. Dia libur buat hari ini” balas Lisa. Amanda berpaling ke Lisa dan berkata jika dia akan ke rumah Zaskia dulu. Hal ini harus dilaporkan ke Zaskia. Tapi Lisa segera mencegahnya dengan berkata jika alangkah baiknya Amanda memeriksa laporan Sonaritta di tempat lesnya. Apakah benar mesin jahit disana cuman ada 8 unit? Kalau iya, fotoin mesin jahitnya sebagai barang bukti lalu laporkan ke Zaskia. Amanda langsung setuju. Amanda pun bergegas pergi ke tempat les menjahit itu.
Sesampainya Amanda di tempat les menjahit, dia gak menemukan Olivia disana. Pas dia masuk ke gedungnya pun dia cuman bertemu dengan resepsionis yang menyambutnya. Amanda tanya dimana Olivia, resepsionis itu menjawab jika Olivia sedang berkunjung ke pabrik kain di Bogor. Disuruh siapa? Gatau.
Amanda pun segera memperkenalkan dirinya kepada resepsionis itu. Dia jelaskan siapa dan darimana dia? Setelah resepsionis mengerti, Amanda meminta izin untuk memeriksa mesin mesin jahit di ruang belajar. Resepsionis itu mengizinkan. Amanda di temani resepsionis itu pun segera pergi menuju tempat anak anak belajar menjahit. Sesampainya disana, terlihat suasana belajar yang sangat damai dan serius.
Amanda melihat mesin mesin jahit itu lebih dekat lagi. Benar saja, dia cuman menemukan 8 mesin jahit yang sedang digunakan oleh para peserta les. Amanda memotret deretan mesin jahit seraya berkata,
“Ini sebagai dokumentasi ke kantor aja”
“Oh begitu kak” balas resepsionis yang gak menaruh curiga sedikitpun sama Amanda.
Setelah memotret, Amanda meminta izin untuk mengecek laporan audit tempat les ini. Resepsionis berkata jika itu hanya bisa dilakukan pas Olivia ada disini. Karena Olivia nya gak ada, ya gak boleh.
Amanda pun segera meminta nomor telepon nya Olivia. Setelah mendapatkan nomor teleponnya Olivia dari resepsionis, Amanda segera menelponnya.
Nada sambung terdengar....
Sampai akhirnya...
Olivia menjawab panggilan Amanda, “hei. Siapa ini?”
“Aku utusan Zaskia. Aku disuruh mengecek Laporan audit tempat les secepatnya. Boleh gak nih?” Tanya Amanda
“Oh, iya boleh. Tapi tunggu aku ya. Aku masih diluar nih” balas Olivia dari seberang telepon. Amanda segera berkata jika Olivia harus cepat, dia gak punya banyak waktu.
“Iya-iya, aku otw otw” ucap Olivia sebelum dia menutup telponnya.
Tak lama kemudian, Olivia pun datang ke tempat les dan segera menemui Amanda yang sudah menunggunya sejak tadi di kantor Bagian depan. Gak pake ba-bi-bu, Olivia langsung mengambil buku laporan audit dan menunjukan isinya kepada Amanda. Amanda mengecek laporan audit 2 bulan terakhir. Tapi dia gak menemukan adanya laporan pengeluaran dana untuk membeli mesin-mesin jahit. Hanya ada laporan pemasukan dari dana Coco Edukasi Indonesia disana.
Amanda pun segera bertanya, kemana dana yang dikasih sama CEI Jakarta untuk membeli mesin-mesin jahit? Olivia menjawab jika dana tersebut sudah dipakai 85% nya untuk memperbaiki plafon gedung yang rusak parah akibat rembesan air hujan.
Serius lu? Make duit sebesar 85 juta buat memperbaiki plafon aja? Sisa 15 juta lagi. Olivia gak waras kah?
Amanda langsung marah-marah dong disitu karena Amanda menganggap Olivia telah melalaikan tanggung jawab nya sebagai pengawas area untuk tempat ini. Olivia membiarkan kekurangan didalam les privat nya dan malah dia pakai uang itu untuk memperbaiki plafon yang rusak. Olivia menantang Amanda balik. Dia menyuruh Amanda untuk memilih, lebih baik kita punya mesin-mesin jahit yang banyak tapi peserta les jadi basah akibat ketetesan air rembesan dari plafon gedung atau.... Peserta merasa nyaman saat belajar tapi mesin mesin jahit terbatas jumlahnya. Amanda memilih mereka mempunyai banyak mesin jahit tapi urusan plafon gedung ditulis dalam proposal untuk diserahkan ke CEI Jakarta secepatnya. Kemudian, Amanda meminta bukti pembelian seluruh material renovasi plafon kepada Olivia. Olivia gak bisa ngasih ini. Dan akhirnya, Amanda pun bergegas pergi ke rumah Zaskia untuk melaporkan hal ini. Olivia segera mengejar Amanda. Namun, dengan cepat Amanda masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana.
Olivia langsung mengambil buku laporan audit lalu menyalin isi nya ke dalam file ms.excel di dalam komputer nya. Setelah disalin semua isinya, buku audit itu dibakar.
Keesokan harinya, sesuai tebakan Olivia. Zaskia datang ke tempat les menjahit dan bertemu dengan Olivia disana. Zaskia sedang merespon laporan Amanda kemarin. Zaskia langsung meminta laporan audit kepada Olivia. Olivia segera menunjukan jalan menuju ruangan komputer tempat laporan audit itu berada. Sambil berjalan ke arah sana, Olivia menjelaskan jika selama ini laporan audit hanya dibuat di dalam file Microsoft Excel untuk menghindari tindakan korupsi disini. Lalu pas Zaskia bertanya,
“Kemarin Amanda kesini kan?”
Olivia berkata jika Amanda gak pernah kesini sekalipun. Resepsionis tempat les menjahit, mendukung argumen Olivia ini. Zaskia sempat berpikir jangan jangan Amanda sengaja membuat laporan itu untuk mengusir Olivia dari CEI. Amanda juga benci banget kok sama Olivia.
Pas file laporan audit di cek, Zaskia melihat jika di dalam sana ada laporan pengeluaran berupa pembelian mesin mesin jahit baru di bulan ini. Ada juga laporan pemasukan dari dana yang diberikan oleh Zaskia sebelumnya. Pas ditanya begini sama Zaskia,
“Lah sekarang mesin mesin jahitnya kemana?”
Olivia mengatakan jika mesin-mesin jahit baru itu masih ada didalam gudang untuk pemeriksaan kualitas. Dari kapan? Olivia bilangnya dari kemarin sih. Pemeriksaan baru bisa dilakukan kemarin karena tim mekanik baru di rekrut Minggu ini. Zaskia yang udah diisi sama alasan alasan rumit Olivia, merasakan pusing.
Olivia kembali meyakinkan Zaskia dengan berkata, “pokoknya aman kak. Jangan khawatir”
Lagi pusing pusingnya, Zaskia melihat informasi file laporan audit itu secara gak sengaja. Infonya apa? Informasi nya kalau file itu dibuat kemarin.......
Zaskia mulai curiga. Matanya terbelalak saat dia melihat info itu. Zaskia berpaling ke Olivia dan berkata,
“Liv. Kenapa kamu baru bikin laporan audit kemarin padahal dana CEI udah masuk lama. Dan pembelian mesin mesin udah lama terjadinya!”
Zaskia mulai marah campur curiga. Olivia berusaha menyembunyikan sesuatu di sana dengan berkata,
“Ah... Maaf kak, itu dibuat kemarin soalnya saya baru sempet. Gak ada orang lain yang bantuin saya ngurus laporan audit. Saya sibuk banget ngurus ini itu”
“Ngurus apa?” Tanya Zaskia semakin mendetail. Olivia berkata jika dia harus mengurusi pendaftaran peserta baru. Padahal kan dah ada resepsionis ya? Zaskia langsung membawa Olivia ke gedung koala untuk dilakukan pemeriksaan.
Akhirnya, Zaskia memutuskan untuk menangguhkan posisi Olivia sebagai pengawas area tekstil Jakarta timur. Olivia digantikan sementara oleh Amanda. Keesokan harinya, pas Olivia lagi diliburkan...
Zaskia melakukan penyelidikan terkait pembelian mesin mesin jahit di tempat les. Dia cek gudang, gak ada mesin mesin jahit baru nya. Dia cek ke ruang belajar ketahuan kekurangan mesin jahitnya. Kemana dana itu pergi? Itu yang terus dipikirkan oleh Zaskia.
Amanda beranggapan jika Olivia mungkin menggunakan dana CEI untuk sesuatu diluar tempat les. Maksudnya, tuh dipake gak semestinya atau gak buat kepentingan tempat les.
Zaskia melaporkan hal ini ke kantor polisi dengan bantuan sedikit bukti. Ada surat proposal yang dikirim oleh Olivia waktu itu dan ada foto foto dokumentasi yang dikumpulkan oleh Amanda sebelumnya. Polisi menaikan ini ke tahap penyelidikan lalu ke penyidikan. Di tahap penyidikan, polisi menemukan aktivitas di rekeningnya Olivia. Sebuah transfer uang sebesar Rp. 85 juta ke salah satu toko online. Dan itu dilakukannya 3 hari setelah CEI mentransfer dana nya ke rekening Olivia. Zaskia cemberut, pegawainya memanas seperti hawa di Beirut.
Zaskia akhirnya di cap sebagai direktur yang NGEYEL.....
Pada akhirnya, Kasus ini diserahkan ke komisi pemberantasan korupsi sampai endingnya Olivia ditangkap atas kasus penggelapan dana pembelian mesin mesin jahit dari CEI sebesar 100 juta.... 85 juta buat beli skin care, sisanya buat modal flexing. Beli barang-barang mewah. Banyak barang bukti yang dihadirkan dalam pengadilan. Dari foto foto dokumentasi milik Amanda sampai barang-barang hasil korupsinya Olivia, juga bukti transaksi Olivia.
Olivia dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun.
Untungnya aja, CEI dapat mengganti kerugian yang ada akibat ngeyelnya Zaskia. Penggantian kerugian ini emang butuh waktu dan seluruh income bisnis penyangga setelah kasus ini berakhir di persidangan.
Selesai...

KAMU SEDANG MEMBACA
JAKARTA 39
Ciencia FicciónSelamat membaca kisah para pegawai sebuah badan lembaga independen pengembangan dan inovasi pendidikan Indonesia bernama Coco Edukasi yang berlatar di Jakarta pada tahun 2039 keatas. Kisah mereka gak cuma berasal dari 1 karakter. Ada banyak karakter...