Suatu siang di dalam ruang kerja Eru....
Terlihat Novi sedang duduk di balik meja kerja Eru sambil memandangi sebuah undangan pernikahan. Anehnya, Novi memandangi itu sambil ketawa ketawa geli.
Tiba tiba eru masuk ke dalam ruangan. Novi menyambutnya segera dengan berdiri dari tempat duduknya dan berkata,
"Eh kak. Ini ada undangan nih"
"Undangan dari siapa?" Tanya eru sambil menerima undangan pernikahan yang diberikan oleh Novi disana. Dia melihat isinya dan eru pun terkejut, "eh serius?! Ini yang nikah bocil?"
Novi menahan tawanya melihat reaksi Eru dihadapannya. Eru gak menyangka umur para pengantinnya masih kecil banget. Si mempelai pria umurnya 7 tahun, si mempelai wanita umurnya 5 tahun. Nih apa apaan nih!
Melihat sekretarisnya ketawa-ketawa sejak tadi, Eru segera berkata,
"Nov Nov. Ni dari siapa?!"
"Dari kak Fiona kak" ucap Novi yang berusaha menghentikan tawanya. Eru segera berlari keluar ruangan dan mencari Fiona. Setelah ketemu sama Fiona,
"Fin fin" sapa eru yang menemukan Fiona sedang berjalan didepan ruang lab. Fiona menengok dan menghentikan langkahnya, "fin. Ini serius yang nikah bocil?"
"Iya kak, itu adik aku" balas Fiona.
"Wait, wait. Lu gak konslet kan?" Tanya eru kepada Fiona kemudian. Tak lama berselang, Novi datang menyusul Eru.
"Enggak kak. Itu emang tradisi keluarga kita. Menjodohkan anak dari kecil supaya tar pas gedenya tuh gak susah nyari jodoh" balas Fiona yang bikin eru tertegun.
"Biar gampang jodoh gitu?" Tanya Novi yang mulai senyum-senyum menanggapi ucapan Fiona disana
"Iya, Nov. Napa sih? Aneh kah?" Tanya Fiona yang mulai curiga sama sikap Novi. Novi kelihatan ketawa ketawa aja disitu.
Eru memegang keningnya saat dia merasakan pusing mulai menyerang kepalanya. Anomali masyarakat ini terlalu gila buat dia. Tiba tiba, eru menanyakan soal pendidikan dua mempelai ini? Fiona menjawab jika pendidikan akan terus berjalan seiring dengan hubungan mereka. Jadi pernikahan ini tuh sebagai status aja, cuman kehidupan mereka sih lanjut kayak anak kecil pada biasanya. Ini cara absurd buat para orang tua supaya anaknya enteng jodoh di masa depan. Apalagi? kalau gak menjodohkan anaknya dari kecil?
"Kakak migrain?" Tanya Novi meledek eru disebelahnya (tertawa kecil)
"Dahlah! Pusing gua anjir!" Ucap Eru dengan sedikit sewot sebelum akhirnya dia meninggalkan Novi dan Fiona disana.
"Jangan lupa datang ya kak!!!!" Seru Fiona kepada Eru yang berjalan semakin menjauh. Novi menyusul Eru kemudian.
Di dalam ruangan kerja Eru, pintu dibuka oleh eru yang segera masuk kedalam ruangan.
"Whaaa!! Gua kalah sama bocil buset!" Ucap eru yang langsung duduk bersandar pada kursi kerjanya. Novi tak kuasa menahan tawanya saat mendengar ucapan eru tadi. Dia bahkan sampai meneteskan air mata karena banyak ketawa disana.
Jam 12 siang, jam istirahat nya Novi dan eru dipakai buat datang ke acara married dua bocil tadi. Pas sampai di lokasi, mata mereka berdua dimanjakan dengan tenda dekorasi super cantik dan mewah didepan mereka. Para tamu undangan kayak biasa, ada yang makan prasmanan. Ada yang berbaris menuju stage tempat dua mempelai berada. Beberapa tamu undangan melihat ke arah Novi dan eru yang memakai pakaian serasi. Apalagi kalau bukan seragam kerjanya yang berwarna biru neon.
"Nov, serius ini ke situ?" Tanya Eru sambil menunjuk ke arah stage didepan sana.
"Iyalah" ucap Novi dengan senyuman manisnya. Kedua tangan Novi melingkar di tangan kiri eru.
"Tapi mana mempelai nya buset? Gak ada" balas eru
"Bukan gak ada, gak keliatan" kata Novi diikuti tawa kecilnya
Ya iyalah gimana mau keliatan? Itu mempelainya aja masih imut banget. Ukurannya ... Aduh...masih berukuran lucu.
Novi dan eru pun segera berjalan menuju ke stage pernikahan. Disana mereka bertemu dengan kedua orangtua dari mempelai.
"Eeeeeh, mbak Novi!!!" Ucap salah satu ibu mempelai yang langsung cepakacepiki dengan Novi, "ini calonnya?"
Bagus.... Eru dikira calon siapa tuh! Eru kaget banget. Dia yang mau membantah, langsung di sela oleh Novi yang berkata "iya, aamiin"
"Waah ganteng loh mbak" ucap ibu tadi sambil memandangi eru disana.
"Bu? Ini anak ibu yang menikah?" Tanya eru dengan kening yang mulai mengerut.
"Iya mas, kenapa emangnya?" Tanya ibu tadi
"Ya gapapa Bu.... Cuman, masih kecil banget ya?" Balas Eru
"Justru itu karena masih kecil kita siapkan dia sedini mungkin buat masa depan. Daripada dia nyari nyari jodoh atau susah jodoh di masa depan, mending kita nikahin dia dari sekarang. Biar dia belajar juga arti keseriusan dalam sebuah hubungan" jelas ibu tadi yang bikin eru tambah pusing.
Serius, ini bener bener anomali paling gila sih. Dimana seorang ibu menikahkan anaknya yang masih kecil banget dengan alasan supaya di masa depan, anaknya gak susah jodoh. Cuman kan tu anak gak tahu apa apa ya soal menjalani hubungan yang lebih dari pertemanan atau bahkan berumah tangga. Jadi muncul banyak pertanyaan di kepala eru, ni habis nikah begini... Pasangan itu bakal masih tinggal bareng orang tua atau misah? Terus cara mereka jalanin hubungan gimana? Apakah pas mereka dah dewasa gak akan ada pernikahan lagi tapi langsung ke perencanaan punya momongan atau apa gitu....
Nah, eru segera menanyakan semua pertanyaan ini. Dijawab santai gak tuh sama sang ibu...
Jawabannya begini, nanti setelah menikah pasangan itu akan tinggal sama orang tuanya sampai dewasa untuk melanjutkan sekolahnya. Dari, TK, SD, SMP , SMA. Setelah SMA barulah mereka bisa berencana punya momongan. Trus, gak ada acara nafkah menafkahi sebelum si cowok dewasa dan bisa kerja. Semua kebutuhan pasangan ini akan ditanggung orang tua masing-masing selama anak itu belum dewasa. Dari makan, pakaian tempat tinggal juga.
Jadi, pernikahan ini tuh cuman ikatan aja biar si anak gak nyari jodoh lagi. Paling kelas 1 SMP udah mulai suka sukaan sama temennya terus apakah pas itu terjadi, namanya tetep kejadian perselingkuhan di hubungan mereka?
"Nov, Coba tembak si cowok. Bakal digaruk gak muka kamu sama ceweknya?" Tanya eru berbisik kepada Novi. Novi tertawa geli mendapati bisikan itu dari eru.
"Moga langgeng ya Bu..." Kata Novi dengan senyuman manisnya. Novi dan eru pun segera bersalaman kepada pasangan yang sedang menikah Disana.
Eh bentar....IJAB KOBULNYA GIMANA BUSET!!!
Whuayoloh.... Pertanyaan muncul lagi di benak eru...
Eru berusaha untuk menahannya sebisa mungkin. Setelah bersalam salaman, Novi dan eru pun menuju prasmanan untuk mengambil sepiring hidangan disana. Bunyi benturan benturan sendok dengan Piring terdengar ramai sekali di area prasmanan. Angin segar yang masuk ke dalam tenda pernikahan ini membuat suasana semakin nyaman. Ditambah juga musik daerah yang mengiringi setiap detik disana.
Setelah mengambil sepiring hidangan, eru dan Novi pun segera menuju ke salah satu meja makan disana. Mereka mulai menikmati hidangan yang mereka ambil tadi di meja tersebut.
Di sela sela makan, mereka ngobrol...
"Nov, gimana ya mereka pas ijab kobul tadi?" Tanya eru
"Tar juga kejawab kak, tunggu aja" ucap Novi dengan senyuman kecil kepada eru yang duduk diseberang nya.
Bener aja, gak lama kemudian ada dua orang ibu ibu yang bergosip dengan suara yang cukup keras. Suaranya hampir menyaingi suara keramaian di acara itu. Novi dan eru yang berjarak gak terlalu jauh dari tempat ibu ibu itu bergosip, akhirnya mendengar semuanya. Mau pindah, udah terlanjur pw disitu.
"Eh sis, gimana tadi pas ijab kobul?" Tanya seorang ibu (Bu Rita)
"Itu tadi jeng.... Di bimbing dan dituntun sama orang tuanya..." Jawab seorang ibu satu lagi (Bu Arum)
"Waaw. Trus bisa?" Tanya Bu Rita lagi
"Bisa, walaupun pelan pelan dan patah patah" balas Bu Arum
"Tuh kan kejawab kak..." Ucap Novi dengan pelan kepada eru. Eru mengangguk karena dia masih mengunyah daging di dalam mulutnya. Setelah menelan makanannya,
"Saya terima nikah dan kawinnya, Noviana Assyifa hisya Bin Marsudi..." Ucap eru yang langsung disela oleh Novi
"anji*n*..." Ucap Novi dengan pelan disertai mata melotot dan senyuman jahatnya kepada eru
"... dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" lanjut eru disusul senyuman malu malu dari Novi disana. Rona pipi Novi mulai menyala dan memerah didepan eru.
"anj** lu" kata Novi kepada eru dengan suara pelan namun penuh emosi yang dia tahan dalam senyumannya
"Nov, lu gak cocok serius Ngomong kasar" balas eru disusul tawa kecilnya
"Napa? gak boleh?" Tanya Novi dengan sewot..dia benar benar malu di depan eru
"Nama bapak kamu pasti..." Ucap eru yang langsung dipotong oleh novi. Novi menendang kaki eru yang ada dibawah meja seraya berkata,
"Ayo sekali lagi kalau mau kakinya aku tendang lagi.."
Eru langsung meringis kesakitan karena kakinya berhasil ditendang oleh kaki Novi yang memakai sepatu hak tinggi. Novi hanya senyum-senyum sendiri saat melihat wajah eru dihadapannya. Mereka pun segera melanjutkan makannya.
8 tahun kemudian...
Di ruang kerja Eru...
Eru dan Novi yang baru aja datang dan ingin masuk ke dalam ruangan, langsung dipanggil oleh Fiona yang menghampiri mereka.
"Kak kakak" ucap Fiona menghampiri mereka berdua.
Setelah itu Fiona memberikan sebuah undangan pesta perayaan kelahiran bayi kepada eru..
"Apaan nih fin?" Tanya eru yang langsung membuka kartu undangan itu dan segera membaca sekilas isinya.
"Surat undangan lah kak..buat merayakan kelahiran bayi" jawab Fiona dengan senang
"Wih! Punya Dede bayi lagi nih fin?" Ujar Novi kepada Fiona
"Ih bukan aku yang punya..." Sanggah Fiona segera
"Trus siapa?" Tanya Novi kemudian dengan wajah bingungnya
"Kalian ingat kan dua anak yang kalian datangi acara pernikahan nya, 4 tahun lalu?" balas Fiona
"I iiiya, inget..." Kata Novi dengan pelan. Novi aja gak yakin kalau dia inget betul, dia pernah datang ke acara pernikahan 4 tahun yang lalu.
"Perasaan gua gak kenal yang namanya Azriel Weizmann dan Siska Amalia" ucap eru saat melihat isi kartu undangan tersebut
"Iya itu yang punya Bayi" balas Fiona
Novi Kaget banget denger ucapan Fiona tadi. Jadi dua bocil waktu itu Sekarang udah jadi ortu? Waduh.....
"Ha? Gimana?" Tanya eru yang masih loading. Novi pun segera memberitahukan kepada eru apa yang dia bikin kaget disitu. Eru langsung kaget juga....
"Ah, udah ya kak... Aku ke ruangan dulu" ucap Fiona yang langsung meninggalkan eru dan Novi disana. Eru yang masih loading akhirnya masuk ke dalam ruangan kerja disusul Novi dibelakangnya.
Di dalam ruang kerja...
Terlihat eru yang langsung duduk bersandar di kursi putarnya. Sementara Novi, meletakan dua punggungnya di sofa itu.
"Gak habis Fikri buset. Tuh dua bocil udah punya anak" kata eru yang memegang keningnya disana. Eru gak habis habis pertanyaan soal pasangan itu.
"Yah, kakak kalah lagi deh sama bocil...." Ucap Novi disusul tawa kecilnya. Novi terlihat sedang scrolling tiktok di hpnya.
"Eh iya. Nov biar gak kalah sama bocil, kita...." Ucap eru yang langsung dipotong oleh Novi.
"Eh bentar bentar!" Sela Novi sambil menaruh hpnya keatas meja lalu dia fokus melihat wajah eru dengan tatapan gak senang dari wajah Novi, "biar gak kalah? Maksudnya apa nih! Jangan aneh aneh ah!"
"Nov....." Ucap eru sambil berjalan perlahan mendekati Novi lalu duduk di sebelah Novi
"Ih! Apasih kak! Ih" kata Novi seraya menjauhkan dirinya dari eru. Novi menahan tawanya melihat sikap eru disana
"Nov lu Napa sih? Konslet lu? Kita bikin CEI jadi panti asuhan yuk" ucap eru
"Ogah banget... Kakak aja atuh! Kakak Sono sendiri" balas Novi disusul tawa lepasnya.
Beberapa hari kemudian, mereka berdua dapat kabar dari Fiona jika sang perempuan atau mempelai wanita bocil waktu itu tuh, meninggal dunia saat proses melahirkan. Diduga meninggalnya ini karena kekurangan banyak darah dan kesalahan prosedur dalam operasi sesar di rumah sakit. Bayinya gak selamet, perempuannya juga.
Sebenarnya nih riset udah dari lama banget.... Riset CEI sendiri mengatakan jika pernikahan dini akan memperbesar resiko kematian pada ibu dan sang calon dedek bayinya. Karena apa? Karena Untuk ibunya pasti belum memiliki rahim yang sekuat perempuan dewasa, selain itu tenaganya belum sebanyak perempuan yang dewasa. Tenaga ini dibutuhkan banget dalam proses melahirkan nantinya. Ketiga, minimnya pengetahuan dan pengalaman soal mengurus kandungan didalam rahim. Kalau dedek bayinya berhasil lahir, si dedek bayi nya beresiko besar mengalami kondisi kekurangan gizi karena selama di dalam kandungan gizinya belum terpenuhi dengan cukup dari sang ibu. Angka pernikahan dini di Indonesia pernah berada di level yang tinggi tapi itu bisa dikendalikan segera oleh pemerintah. Applause for our government sih...
Nah, minimnya pengalaman dan pengetahuan tentang mengurusi anak didalam rahim, bikin resiko keguguran itu besar. Kalau diliat dari sisi medis, pernikahan dini banyak bahayanya. Kayak beresiko memunculkan kanker rahim pada seorang perempuan pelaku pernikahan dini. Gak kanker rahim aja, kanker mulut iya.. trus osteoporosis iya... Pada tahun 2021 sendiri, pernikahan dini di Indonesia tuh 10,35%. Sebelum akhirnya turun sampai 6,92% di tahun 2023.
Seorang peneliti dari negara kita aja bilang kalau resiko perceraian pasca pernikahan dini itu gede banget. Sampai 50% sendiri. Ini terjadi 1 sampai 2 tahun habis nikah. Ya emang wajar sih kalau begitu, soalnya pelaku pernikahan dini sendiri banyak yang gak mampu dalam hal ekonomi atau skill nya. Mental health bakal keganggu karena dua masalah tadi. Yaitu ekonomi dan tantangan mereka di rumah tangga. Kematian bayi sendiri di indo pada tahun 2023, sampai 15.920 kematian per 1000 kelahiran hidup.
Gara gara nikah dibawah usia kewajaran, pada putus sekolah dah tuh. Ouh, cita cita aku begini begitu .... Pas sekolah belum selesai, nikah.
Yang nikah muda dibawah umur sendiri bisa dipenjara selama 3 bulan dengan denda sebanyak 6 sampai 12 juta. Bisa lah tuh buat nyicil motor atau buka tempat sewa sepeda listrik.
Nah kalau buat orang yang maksa anak nikah muda apalagi dibawah umur, bisa dipenjara selama 9 tahun atau denda sebanyak 200 juta. Wish....duit segitu buat Nginep di hotel berasa tinggal di rumah sendiri lu. Gak mau pulang...maunya di...
Nah semua aturan diatas, udah diatur dalam peraturan kementerian agama. Yang 9 tahun atau 200 juta tuh, dari UU No 12 Tahun 2022 yang disahkan tanggal 12 April Tahun 2022.
Inspired by :
https://lambeturah.co.id/viral-dua-bocah-ini-dijodohkan-orangtuanya-hingga-langsung-lamaran
Sumber cerita :
https://www.kemenpppa.go.id/page/view/NTE3MA==#:~:text=Pada%20tahun%202021%20angka%20perkawinan,92%20persen%20pada%20tahun%202023.
https://www.liputan6.com/hot/read/5439631/menikah-di-bawah-umur-menurut-islam-dan-hukum-di-indonesia-boleh-atau-tidak

KAMU SEDANG MEMBACA
JAKARTA 39
Science-FictionSelamat membaca kisah para pegawai sebuah badan lembaga independen pengembangan dan inovasi pendidikan Indonesia bernama Coco Edukasi yang berlatar di Jakarta pada tahun 2039 keatas. Kisah mereka gak cuma berasal dari 1 karakter. Ada banyak karakter...