Anissa dan Edward adalah pasangan muda yang baru aja menikah. Mereka adalah pegawai CEI Jakarta yang hari ini harus datang ke ruangan Zaskia untuk membuat laporan rencana Kontribusi pegawai. Terlihat Denti yang berjalan dengan anggunnya menyusuri koridor sepi yang panjang. Suara langkah kakinya yang memakai high heels, mengetuk-ngetuk dan bergema di koridor yang kosong itu. Sesampainya di depan ruang kerjanya, Zaskia membuka pintu lalu segera masuk. Dia melihat sudah ada Edward dan Anissa yang duduk di kursi depan meja kerjanya. Mereka berdua melihat kedatangan Zaskia. Zaskia berjalan ke arah meja kerjanya seraya berkata,
"Selamat pagi Edward, Anissa?"
"Pagi kak..." Ucap mereka berdua dengan kompak. Zaskia segera duduk di kursi jabatannya lalu membuka laptopnya yang ada diatas meja kerja.
"Kita langsung aja ya?" Kata Zaskia melihat layar laptop nya.
"Iya kak" balas Edward dan Anissa hampir bersamaan. Zaskia menarik nafas panjang nya lalu berkata,
"Jadi, berhubung kalian sudah menikah dan kalian sama sama pegawai CEI Jakarta, akan jadi kesulitan jika kalian bekerja dalam 1 kantor yang sama. Karena apa? Karena saya gak mau sepasang kekasih ditaruh dalam Gedung yang sama atau bekerja dalam tempat yang sama. Dan karena itulah saya memutuskan untuk meminta kalian menentukan siapa yang akan bekerja di CEI Jakarta? Suami Anissa atau istri Edward?"
Edward dan Anissa saling memandangi lalu saling memalingkan wajah. Mereka diam sejenak untuk mengukuhkan keputusan mereka. Tak lama kemudian, Anissa mendesak agar Edward memberitahu Zaskia tentang keputusan mereka. Edward berkata kepada Zaskia,
"Saya yang akan tetap bekerja di CEI Jakarta kak"
Zaskia berpaling ke Edward sembari menyeringai dan berkata,
"Kamu yakin? Meninggalkan istri kamu sendirian di rumah. Kesepian, kamu yakin?"
Edward menarik nafas berat. Dia tahu Zaskia akan menanyakan pertanyaan itu. Anissa menguatkan Edward. Lalu Edward berkata,
"Ya kak. Dia perempuan yang terbiasa sibuk. Jadi, gak ragu saya ninggalin dia sendirian di rumah. Lagian pun setelah ini kita punya rencana untuk berbisnis kue rumahan. Bisnis itu akan dikelola oleh istri saya, Anissa"
Gak pake ba-bi-bu, Zaskia langsung memberikan surat pengunduran diri yang harus Anissa tandatangani kepada Edward. Setelah Edward menerimanya, Zaskia melihat Anissa dan berkata "setelah ini kamu akan fokus dalam menjaga tumbuh kembang anak bersama Edward. Jangan pernah kamu sepelekan 1 hal kecil dalam tanggung jawab ini nis, ingat itu baik baik"
"Ya kak, makasih. Kita tahu jika 1 hal kecil bisa berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak anak" kata Edward kepada Zaskia. Terlihat Anissa sedang menandatangani surat tadi didepan Zaskia.
"Iya kak, tapi aku ingin kerja juga sih walaupun, kerjanya gak di gedung koala lagi" balas Anissa sambil menyerahkan kembali surat tadi kepada Zaskia. Zaskia menerimanya lalu menyimpanya di dalam laci bawah meja kerja Zaskia," buat nambah nambah juga. Untuk kedepannya kan kita perlu duit banyak"
"Ya itu terserah kamu. Tapi pastikan kamu gak lupa siapa kamu nanti" balas Zaskia dengan senyum pahitnya melihat Anissa.
4 hari kemudian, seperti yang dikatakan oleh Anissa tadi. Anissa sudah mulai bekerja di Bank BRI cabang Senayan city sebagai teller. Sementara Edward masih bekerja di gedung koala sebagai Staff Digital marketing. Walaupun mereka masih sibuk dengan pekerjaan, mereka sudah berencana ingin memiliki anak. Dan ketika nanti punya anak, rencananya mereka akan menggunakan jasa Baby Sitter.
Waktu pun terus berlanjut, hingga saatnya tiba dimana Anissa mendapatkan cuti hamil selama 2 tahun. Momongan sudah dititipkan, keduanya tinggal merasakan kebahagiaan. Edward dan Anissa benar-benar menjaga calon Dede bayi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKARTA 39
Science FictionSelamat membaca kisah para pegawai sebuah badan lembaga independen pengembangan dan inovasi pendidikan Indonesia bernama Coco Edukasi yang berlatar di Jakarta pada tahun 2039 keatas. Kisah mereka gak cuma berasal dari 1 karakter. Ada banyak karakter...