GADGET ON CHARGE

0 0 0
                                    

Jam 8 pagi tahun 2039, di Ruang kerja Eru..

Terlihat Eru yang sedang duduk dibalik meja kerja sambil mengetik sesuatu di hpnya. Sementara itu, di dekat meja kerjanya ada Novi yang tengah membereskan kertas kertas dokumen diatas pangkuan kedua kakinya.

Novi berpaling ke Eru lalu menarik nafas panjang dan berkata,

"Kakak~ main hp terus ih! Bantuin aku kek"

"Iya, sebentar lagi selesai nih" ucapnya

"Ish!" Novi yang kesal akhirnya membanting tumpukan kertas di atas kedua pahanya sambil melirik Eru dengan tatapan sinis. Novi bangkit dari tempat duduknya lalu bergegas pergi keluar ruangan untuk menaruh lembaran-lembaran dokumen ke ruang arsip.

Setelah Novi pergi, Eru mendapatkan notifikasi di hpnya. Notifikasi itu memberitahukan dirinya jika baterai hpnya sudah perlu di charge. Dengan cepat Eru men-charge hpnya namun itu tidak menghentikan Eru untuk menggunakan hpnya. Beberapa saat kemudian, Novi kembali. Sesampainya Novi didalam ruangan, Novi terkejut campur kesal dengan Eru.

"Astagfirullah, KAKAK!!!" Kata Novi dengan nada bicara yang tiba-tiba meninggi. Eru yang terkejut langsung mematikan hp dan menaruhnya diatas meja. Eru mulai memperhatikan Novi yang berdiri dengan raut wajah kesal di depan meja kerjanya, "gak puas main hp sampai lowbat, Sekarang main hp sambil di chas!"

"Ya habisnya kan belum habis balas chat temen" ucap Eru yang menundukkan kepalanya didepan Novi. Semenjak Novi akrab sama Salsa, galaknya salsa perlahan-lahan menular ke Novi juga.

"Suruh siapa main hp sambil di charge? Ha!" Tanya Novi dengan wajah galaknya. Nada bicara Novi benar benar tinggi bak seorang ibu sedang mengomeli anaknya.

"Iya gak disuruh siapa siapa, tapi ini kan tugasnya belum selesai" balas Eru berusaha membantah

"Tugas, tugas. Alasan aja, chattingan sama teman biangnya tugas" omel Novi yang udah kesal banget sama Eru

"Bilangnya bukan biangnya" kata Eru pelan

"Biarin!" Bentak Novi yang membuat Eru sedikit kaget, "aku lagi esmosi!"

"Emosi..." Kata Eru

"Aku bilang biarin, ih!" Kata Novi membantah Eru. Novi mengambil bendel bendel lama dari atas rak arsip kemudian menaruhnya diatas meja kerja Eru. Setelah itu, "mendingan kakak bantu aku, bawa ini ke ruang arsip nomor 919. Kak Zaskia mau make bendel ini lagi"

"Dibersihin dulu gak? Nih berdebu bet" ucap Eru sembari mengusap permukaan salah satu bendel yang berdebu. Novi menarik nafas berat lalu mengangkat 8 bendel yang ia tumpuk dengan kedua tangannya seraya berkata, "gausah, disono aja kak"

Eru segera membantu Novi, membawa semua bendel yang tersisa dengan kedua tangannya. Mereka pun bergegas pergi ke ruang arsip 919 bersama sama.

Di perjalanan menuju ruang arsip, mereka terlihat berjalan berdampingan seraya mengobrol.

JAKARTA 39Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang