Suatu hari di kantor Coco Edukasi Indonesia, Noviana Assyifa, Sekretaris Eru membawa sebuah amplop coklat ke ruangan Zaskia. Dia menaiki tangga darurat dari lantai 1 ke lantai 2 sambil berjalan dengan anggunnya saat membawa amanah dari seorang yang masih menjadi masyarakat Indonesia itu. Sesampainya di lantai 2, dia membuka pintu dan mulai berjalan di koridor yang panjang untuk menuju ke ruang direktur utama. Akhirnya perjalanan Novi pun mengantarkan dia ke depan ruang Direktur utama CEI Jakarta, Zaskia Fetricia. Degup jantung memburu, karena Novi gak pernah masuk kesitu. Kalau bukan karena disuruh sama atasannya, Novi gak bakal mau.
"Permisi," ucap Novi sambil mengetuk pintu
"Masuk" ucap Zaskia dari dalam ruangan. Pintu terbuka, membawa Novi masuk kedalam ruangan, "Novi? Ada apa?"
"Ini kak, dari bagian pelayanan terpadu kita mendapatkan dokumen rahasia yang ditujukan kepada kakak" ucap Novi sambil memberikan amplop coklat yang ada ditangannya tadi.
"Oke, apa ya ini ya?" Tanya Zaskia yang melihat bagian luar amplop coklat dari Novi. Sampai akhirnya, Zaskia menemukan ada nama pengirim beserta alamatnya di bagian luar bawah pojok kiri amplop coklat.
Dari Lisandra Setiawati,
Untuk Zaskia, Direktur Utama CEI
Kp Melayu, Jakarta Selatan
Perihal : Surat Permohonan
Begitu bacaannya. Novi segera izin pamit dari hadapan Zaskia. Zaskia mengiyakannya aja. Setelah Novi keluar dari ruangan, Zaskia membuka amplop coklat itu yang ternyata ada surat dan beberapa dokumen penting di dalamnya.
Sebuah surat ditulis tangan oleh seseorang yang punya tulisan tangan rapih. Kayaknya pengirim nih. Singkatnya surat itu menceritakan tentang kejadian yang menimpa pengirim dimana pengirim atau Bu Lisa ini mendapatkan Anaknya menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. ini berawal dari kejadian dimana Anaknya hilang selama 3 hari sejak tanggal 13 Desember 2039 jam 12 siang (jam pulang sekolah anak SMP). Diketahui sang anak berusia 15 tahun, duduk di bangku kelas 2 SMP. Yang biasanya pulang, waktu itu dia gak pulang. Seharian Bu Lisa mencari kesana kemari taunya gak ada. Sehari setelah pencarian tersebut, Bu Lisa membuat laporan polisi. Penyelidikan dan penyidikan berjalan sampai ditemukan banyak bukti jika anaknya Bu Lisa telah menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan di Halaman belakang sekolah. Polisi menemukan jasad anak perempuan Bu Lisa di halaman belakang sekolah dalam keadaan dimasukan kedalam karung. Polisi menyerahkan BAP ke kejaksaan. Namun keluarga korban ingin mendapatkan pendampingan hukum yang disediakan oleh CEI. Setidaknya, mereka butuh pendampingan sampai proses hukum selesai. Persidangan ditunda atas persetujuan keluarga Korban. Ditundanya sampai CEI menerima dan memutuskan akan mendampingi atau tidak keluarga korban.
Zaskia menutup suratnya lalu melihat dokumen lainnya yang disandingkan bersama surat tadi. Pertama, dia menemukan fotocopy surat keterangan hasil visum yang menyatakan telah ditemukannya luka memar pada mulut rahim korban. Dokumen kedua, adalah foto rekaman CCTV yang menangkap wajah pelaku.
Zaskia langsung menelpon Kepala divisi pelayanan publik CEI. Dia berkata jika dia membutuhkan 3 pegawai dari divisi hukum dan HAM segera. Panggil 3 pegawai itu keruangan Zaskia. Zaskia mau ngomong sesuatu katanya.
Sebelumnya...
9 Hari sebelum Mala petaka datang...
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKARTA 39
Fiksi IlmiahSelamat membaca kisah para pegawai sebuah badan lembaga independen pengembangan dan inovasi pendidikan Indonesia bernama Coco Edukasi yang berlatar di Jakarta pada tahun 2039 keatas. Kisah mereka gak cuma berasal dari 1 karakter. Ada banyak karakter...