Di SMA SETIA BANGSA JAKARTA, ada 1 anak yang benar benar populer disana. Namanya Rio Dewanto. Nah Rio ini anaknya pemberani banget. Dia sering ikut tawuran bahkan sering banget dihukum sama guru BK, guru BP , guru agama dan guru olahraga. Wali kelasnya yang ngadepin sikap Dia dan permasalahannya aja udah muak. Wali kelas nya sampai sampai pingin pensiun trus jadi anak wali band biar gak ketemu dia lagi. Tapi keinginannya itu gak pernah sekalipun terkabul.
Rio walaupun penuh masalah di hidupnya, tapi dia juga penuh penggemar. Kebanyakan dari para siswi.
"Aaakh Rio!!! Nanti tawuran lagi ya bep!!! Pulang pulang bawa kaki orang!!!" Teriak histeris seorang siswi kepada Rio yang melintas dihadapannya
"Nitip tangan orang ya Rio!! Buat nyeblak!!!" Kata teman siswi tadi.
Gila ni dua orang. Psikotes buset.
Siang ini, jam istirahat baru aja bunyi. Kaya tadi... Rio yang mau ke kantin, disapa oleh banyak cewek. Yang kulit putih , sawo matang, bahkan yang kulitnya bening sampai kelihatan jeroannya ada jugaa.... Siap...
Nah Rio punya pacar. Namanya Anita. Wuu, Anita cewek yang populer di kelasnya. Cantik, manis dan tinggi kaya tiang bendera kecamatan.
Sesampainya di kantin, kaya biasa... Rio tegur sapa sama semua cewek cewek disana. Tebar pesona dulu gak sih...
"Eh eh. Itu Rio.... Yang kemarin kebacok lehernya...." Ujar salah satu cewek yang memperhatikannya dari sebuah meja di kantin
"Ih ih ih ganteng banget... Mirip yang ada di atap rumah gua...." Tambah temannya
"Itu GENTENG!" seru satu temannya lagi.
Rio langsung menuju ke arah Anita yang berdiri di depan meja bar kantin. Anita lagi membeli sesuatu.
"Hey Sayang" ucap Rio yang menghampiri Anita disana. Anita menengok dan menyambut Rio dengan senang seraya berkata,
"Eh ayank.... Kamu lagi ngapain?"
"Lagi mau makan. Mau makan bareng?" Tanya Rio kepada Anita
"Boleh, tapi traktir ya?" Tanya Anita dengan tawa kecilnya.
"Boleh, minta aja..." Jawab Rio dengan santai
Gak pake ba-bi-bu, tiga dua satu. Anita langsung berkata kepada Bu kantin,
"Bu, 15 mangkok bakso ya!"
"Siap....." Kata Bu kantin menyambut pesanan Anita dengan senang hati.
15 mangkok bakso dimakan sendiri melar, melar lu. Sumpah, ni Anita udah minta traktir pas mesen gak ngotak. Tapi sebagai cowok yang gentle, Rio pasang body buat urusan beginian. Duit mah ada.... Orang tuanya kan bandar minyak telon. Jadi banyak duit.
Anita dan Rio pun menuju ke arah satu meja untuk segera duduk. Sorot mata teman temannya yang ada disana gak lepas dari mereka berdua.
Lagi enak enaknya duduk sama Anita si cewek cantik di kelas 11 IPA 1, teman Rio yang namanya Dion menghampiri dengan sapaan mengawali nya,
"Oh bro!"
Salam gaul dibuat disitu sama Rio dan Dion. Setelah itu,
"Gimana? Lu siap gak nyerang sekolahan sebelah?" Tanya Dion sambil mengangkat satu kakinya ke atas kursi panjang di dekat meja tempat Rio dan Anita duduk.
"Siap dong... Tangan gua udah gatel nih pingin ngajak anak orang pindah alam" ucap Rio dengan sombong
"Uwaaa...keren lu keren" ucap Dion menyambut jawaban Rio
Tak lama kemudian,
Teman teman Dion yang satu geng dengan Rio ikut bergabung mendekati Rio dan Anita.
"Eh Dion , Rio. Kayaknya kita jangan tawuran dulu deh" ucap salah satu temannya (Tio)
Dion langsung kambuh hipertensinya. Dion cengkeram kerah baju Tio seraya berkata,
"Maksudnya apa nih bos?!"
Tio jadi takut melihat wajah Dion. Dia berusaha menjelaskan sesuatu dalam keadaan terbata bata.
"Seb, seb, sebenarnya.... Tempat kita tawuran yang biasanya di awasi ketat sama polisi dan CEI" kata Tio
"Apa!" Kata Rio terkejut. Dia spontan menggebrak meja kantin dengan dua tangannya. Anita kaget, sendok mangkok bahkan taplak meja sempet loncat, "CEI KONT*** BERANI BERANINYA MEREKA IKUT CAMPUR SAMA KITA!!"
"Eh bentar, apa gua doang yang gak tahu apa itu CEI?" Tanya Dion yang langsung melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah baju Tio dan melihat Rio dengan wajah yang bingung.
Jadi mereka tuh biasa tawuran di terowongan Casablanca. Nah karena sering kejadian tawuran bahkan sampai ada yang pindah alam, maka CEI dan mabes polri menyusun rencana besar. Yaitu menjadikan terowongan Casablanca dan wilayah sekitarnya menjadi zona edukasi anti tawuran. Dimana di setiap Billboard yang tersebar di sekitar terowongan Casablanca, dipasangi seni seni grafis yang menampilkan ajakan dan rayuan dari CEI agar semakin banyak orang yang sadar kalau tawuran itu gak baik atau ikut dengan ajakan mereka dalam program gerakan anti tawuran itu.
Selain itu, Beberapa pegawai CEI pun ada yang ditugaskan berpatroli di area tersebut untuk mencegah terjadinya tawuran disana. Usaha terakhir adalah, bekerja sama dengan MPK setiap sekolah yang berada di kawasan terowongan Casablanca untuk melakukan kegiatan monitoring setelah jam pulang sekolah. Hasilnya bener bener baik. Angka tawuran di wilayah itu bisa ditekan untuk beberapa Minggu belakang ini. Tapi mungkin itu gak lama sih...
"CEI itu anak ANJ*!" Jawab Rio dengan emosi menggebu-gebu disana
"Sayang.... Gaboleh gitu" ucap Anita menyusul
"Serius Cok gua nanya" balas Dion
Akhirnya teman Dion menjelaskan sebenarnya apakah CEI itu? Singkatnya CEI itu badan independen yang dibentuk untuk terus melakukan inovasi dan strategi dalam usahanya menciptakan sistem pendidikan yang efektif bagi setiap orang tanpa merubah aturan dari pemerintah pusat.
"Kita hajar aja gak sih anak CEI?" Tebak Dion dengan ide brutal nya.
Lalu ketika semua teman dia terkejut, Tio berkata jika ide Dion benar benar konyol. Karena anak CEI sendiri umurnya diatas mereka dengan pengetahuan beladiri yang gak tahu seberapa besarnya. CEI sendiri aja pernah mengirimkan beberapa pegawainya untuk ikut ke kejuaraan beladiri antar provinsi dan selalu pulang dengan kemenangan. Tio jadi menanyakan soal keyakinan Dion untuk melawan anak CEI lagi.
Yang kita hadapi bapak bapak, atau pekerja swasta buset... Kita anak SMA.. begitu kata Tio.
"Peduli apa ANJ! Mereka dah ngambil tempat kita seneng seneng, kita bakal ambil apa yang bikin mereka seneng" balas Dion
"Oh yea? Let's try it" Tio menantang Dion untuk merealisasikan rencana nya.
Rio sebagai ketua geng berpikir sejenak. Apakah dia akan melawan anak CEI atau cari tempat tawuran yang lain. 2 menit mikir langsung diputuskan jika mereka akan menantang anak CEI di Casablanca tunnel.
Jam 3 sore....
Nih selisihnya 1 jam dari jam pulang kerjanya CEI. Kalau CEI kan jam 4....
Geng Rio yang berjumlah 20 orang menaiki truk datar untuk menuju ke kantor CEI yang ada di jalan kebun jeruk Jakarta barat. Ini tradisi geng Rio untuk pulang dan sebelum tawuran. Mereka berencana akan memantau dulu atau setidaknya ngasih anak CEI ancaman sebelum tawuran pecah di wilayah mereka. Semilir angin diatas truk benar benar segar, menyapu keringat keringat mereka. Beberapa pandangan sinis dan aneh pengendara lain melihat mereka, gak dihiraukan sama mereka. Bagi mereka, pandangan itu gak senilai kebebasan yang mereka dapatkan sekarang.
Uwaw..
Diatas truk... Semua berdiri dan berdiskusi membentuk lingkaran manusia.
"Guys. Hari ini kita akan pantau anak CEI. Kalau ada yang macem macem sama kita, mau bubarin kita pas nongkrong didepan CEI. Hajar aja dan langsung ancam" kata Rio mengomandoi anggota gengnya
"Mantap! Ini baru ketua geng kita. Pas jatuh langsung bangkit, habis bangkit anak orang disambit" ucap Dion disusul suara tepuk tangan member geng nya.
Rio makin menggebu-gebu lagi semangat nya. Dia merasa udah kaya ketum partai disana. Sosoknya besar di satu zona pertemanan yang barbar. Apalagi udah berstatus pacarnya Anita,
Beuh!! Berasa punya 3 aspek utama. Harta dari orang tua, tahta di gengnya, dan wanita di sekolahnya. Lengkap paket komplit.
Sesampainya di depan gedung koala 1, mereka melihat beberapa pegawai baru saja meninggalkan gedung. Tunggu apalagi? Mereka langsung turun dan mencari tempat nongkrong disana. Sampai mereka ketemu sama warung pinggir jalan yang ada diseberang jalan raya depan kantor.
Tanpa sepengetahuan mereka, Zaskia sang direktur utama CEI Jakarta sudah melihat mereka dari area lobi kantor.
"Ngapain tuh mereka nongkrong Nongkrong disitu?" Tanya Zaskia melihat ke arah kumpulan anak anak SMA di seberang jalan.
"Bubarin gak sih kak?" Tanya Fiona yang ternyata sudah berdiri disebelah Zaskia.
Mau pulang ye kan, udah capek udah lelah. Eh, masih ada tugas lagi buat Zaskia. Nih anak anak kalau gak dibubarin, besoknya Zaskia nakal Nerima surat keluhan dari masyarakat sekitar gedung soal aktivitas meresahkan disana. Gak biasa biasanya ada anak SMA nongkrong Nongkrong. Zaskia pun langsung nyuruh Eru dan Munas yang kebetulan melintas di dekatnya. Zaskia nyuruh mereka berdua untuk membubarkan anak anak SMA itu.
Secara gak sengaja, Zaskia udah menyuruh dua pegawainya datang ke kandang singa.
Di tempat tongkrongan Rio dkk. Mereka semua bernyanyi nyanyi dengan nada sumbang mereka sambil menikmati minuman murah yang bisa mereka beli di warung tempat nongkrong.
Beberapa saat kemudian, ada dua pegawai pria CEI yang masih berjas biru neon menghampiri mereka.
"Eh boy, ngapain boy?" Tanya eru kepada anak laki laki bertubuh besar yang kayaknya ini adalah ketua geng, ya Si Rio.
"Nongkrong bang" ucap Rio yang langsung berdiri dan menatap eru
"Udah udah, bubar bubar. Jangan nongkrong Nongkrong disini. Bubar! Ayo bubar!" Desak Munas tiba tiba kepada semua teman teman Rio. Teman teman Rio langsung berdiri dan hendak membubarkan diri. Melihat hal ini, Rio langsung berkata,
"Eh jangan jangan. Mau mau aja lu pada disuruh Ama anak gede"
"Eh boy. Udah jam berapa ni boy? Lagian ini wilayah gua nih!" Ucap eru yang memancing amarahnya Rio
"Ya kenapa lu gasuka?! Urusin urusan lu sendiri bang!" Kata Rio sambil mendorong tubuh eru hingga terdorong ke belakang
"Wueeesh! Santai aja...bisa santai gak!!" Ucap Munas yang langsung menghadapi Rio disana
"Bacot ANJ*!* Ucap Rio yang langsung Memukul wajah Munas dengan kepalan tangan kanannya. Melihat hal ini, eru langsung mendorong Munas ke belakangnya dan segera menonjok wajah Rio seraya berkata, "wah brengsek nih anak"
Rio berhasil dipukul. Tindakan eru ini memancing amarah teman teman Rio. Munas bangkit dan segera menyerang tekan teman Rio yang datang ke arah eru. Eru juga menyerang membantu Munas disana. Beberapa pegawai pria CEI yang melihat itu langsung menghampiri mereka dan segera ikut menghajar anak anak SMA disana.
Beberapa pegawai CEI yang baru aja keluar dari gerbang terkejut melihat kejadian di seberang jalan ini. Ada sekumpulan anak anak asal CEI yang berantem dengan beberapa anak anak SMA disana.
"Eh eh kak, itu kak eru!" Ucap Fiona sambil menepuk-nepuk pundak salsa saat dia melihat eru diseberang jalan sana
Salsa langsung melihat ke arah yang di lihat oleh Fiona dan berkata,
"Eh! Ngapain dia disitu?"
Tak lama kemudian, ada seorang 10 satpam dari CEI yang langsung melerai keributan itu. Keributan bisa dihentikan dengan meninggalkan banyak luka di tubuh para petarungnya.
"LU ANAK ANJ** YA! DISURUH PULANG LU!malah nyari keributan lu!" Ucap Munas kepada Rio
"Lu duluan setan!" Balas Rio disusul Munas yang hendak memukul Rio lagi. Namun, 1 satpam pun segera mencegah munas melakukan itu.
"Gua gak akan duluan kalau lu gak santai duluan anjir!" Kata Munas
"Tengil anaknya anjir" ucap eru yang masih kesal dengan Rio disana
Salsa dan Fiona datang menghampiri begitu pun zaskia.
"Cukup!!" Teriak satpam saat mereka bertiga datang.
"Bawa bawa , bawa ke infirmary" ucap seorang satpam lainnya yang melihat beberapa pegawai mendapatkan banyak luka.
Salsa dan Fiona pun segera menuntun beberapa pegawai masuk kembali ke gedung CEI untuk diberikan pertolongan pertama.
"Lebay lu Anj!!" Teriak Rio kepada pegawai pegawai yang pergi menyebrangi jalan disana
"CUKUP!" Bentak Zaskia pada Rio, Rio dan gangnya diam senyap, "kamu punya gak sopan santun!?"
Zaskia menatap wajah Rio dihadapannya. Rio dapat mencium wanginya parfum Zaskia disana sangking dekatnya Zaskia dengan Rio.
"Saya ditantang duluan kak!!" Ucap Rio membela diri
"Gausah Ngadi Ngadi lu dek. Lu yang pala batu pas diusir karena nongkrong Nongkrong, malah nyalahin orang" ucap salah satu satpam disana kepada Rio
"Sekarang pulang. Bubar" ucap zaskia dengan penuh penekanan, disusul bentakan nada tinggi "BUBAR!!"
"Gua tungguin besok di Casablanca jam 9 ANJ!!!" ucap Rio sambil menunjuk ke arah Munas. Munas langsung menaikan kembali emosinya, dia pun berkata,
"OKEH!!! GAK TAKUT!!!"
Rio dan gengnya pun segera membubarkan diri dari sana.
Besoknya di jam 9 pagi di Casablanca tunnel..... Beberapa pegawai CEI sedang menikmati kopi di salah satu cafe di dekat terowongan Casablanca. 4 pegawai lainnya sedang berpatroli di dalam terowongan Casablanca.
"Pintu 1 aman," ucap salah satu pegawai kepada seseorang di walkie-talkie nya. Pegawai ini berada di 1 mulut terowongan
"Centre Aman" ucap seseorang dari seberang walkie-talkie
"Depan aman" ucap pegawai lainnya yang berpatroli di area mulut terowongan satunya lagi.
Lalu lintas didalam terowongan lancar tanpa hambatan sama sekali. Suara bising klakson dan deru mesin kendaraan terdengar bersahutan di dalam terowongan
"Kita cek tunnel kiri" ucap ketua tim patroli yang berdiri diatas salah satu mulut terowongan
"Wait. I see something" ucap seorang pegawai yang melihat gerombolan anak anak SMA sedang berjalan menuju jalan masuk terowongan.
"Atasi" ucap seorang pegawai lainnya di seberang walkie talkie.
Pegawai tadi pun segera menghampiri anak anak SMA itu
"Sumpah bos, kayaknya anak CEI gak Dateng" ucap Rio pada Rio disana. Tio melihat kawasan Casablanca tunnel yang sepi melompong
"Eh bentar bro, itu ada 1" kata teman Tio yang melihat ada seorang pegawai berjas biru menghampiri mereka.
"Selamat siang adek adek, mau ngapain disini?" Tanya pegawai tersebut kepada mereka semua. Dengan id card yang tergantung pada saku jas biru pegawai itu, Rio dapat mengetahui jika pegawai itu berasal dari CEI. Ada lambang CEI disana.
"Kita mau..."
Belum selesai Tio ngomong, Rio udah melayangkan sebuah tinjuan ke arah pegawai itu sampai tersungkur ke tanah.
"Woi!" Ucap pegawai itu yang tersungkur ke tanah. Dia melihat Rio dkk yang berdiri dihadapannya. Tapi tiba tiba,
BUG!!!
Rio menendang kepala sang pegawai sampai pegawai itu pingsan. Tapi aksi Rio tersebut menjadi genderang perang di Casablanca tunnel karena aksi Rio ini ketahuan oleh teman dari sang pegawai yang sedang mengawasi di sisi atas terowongan.
"Woi!!!" Bentak seorang pegawai lainnya kepada Rio dan kawan-kawannya. Rio dan kawan kawannya pun segera mengeluarkan senjata tajam yang mereka bawa dari rumah lalu mereka semua berlari ke arah pegawai tersebut. Sang pegawai yang dikejar oleh segerombolan anak SMA pembawa sajam langsung berlari ke arah cafe tempat teman temannya berkumpul.
Teman teman Rio langsung mengejar pegawai itu sekencang-kencangnya.
"Kakak masuk kakak, ada tawuran di pintu depan" ucap pegawai yang lagi dikejar itu kepada teman teman melakui walkie-talkie nya
"Semuanya semuanya, ke lokasi" ucap teman pegawai itu membalas dari seberang walkie-talkie
Beberapa pedestrian yang melihat seorang pegawai CEI dikejar oleh para pelaku tawuran, langsung berteriak histeris dan berlarian menyelamatkan diri. Sesampainya dia dii cafe.
"Eh woi!" Ucap seorang pegawai wanita dari dalam cafe yang melihat temannya sedang dikejar oleh segerombolan anak SMA tadi.
Beberapa pegawai pun langsung keluar dari cafe dan segera memberikan serangan kepada anak anak SMA tadi untuk menyelamatkan sang pegawai.
Karena kalah di senjata, banyak para pegawai CEI yang akhirnya menerima banyak luka. Mereka berusaha membela diri dengan tangan kosong.
Beberapa pegawai perempuan di dalam cafe langsung menelpon polisi saat mereka melihat teman temannya dikeroyok oleh teman teman Rio.
"Woi!! ANJ*!" ucap Munas yang baru datang dengan lebih banyak lagi pegawai CEI. Semua teman teman Rio langsung melihat ke arah Munas dan teman temannya.
"Sialan! Serang!!!!" Ucap Rio yang nyuruh teman temannya untuk memberikan serangan pembuka untuk Munas.
Pegawai pegawai CEI yang dibawa oleh Munas dan para anak anak SMA itu pun terlibat perkelahian dengan cepat.
Pegawai perempuan di dalam cafe yang menjadi saksi kejadian itu, berteriak histeris saat beberapa pegawai CEI melancarkan banyak pukulan dan tendangan ke arah anak anak SMA. Sementara Rio dan teman-temannya terus melayangkan sajam mereka ke arah tubuh teman teman Munas. Beberapa pegawai dan anak SMA terluka disana.
Tak berselang lama, suara sirine iring-iringan mobil polisi pun berbunyi semakin jelas. Polisi sudah datang.
Mendengar suara sirine mobil polisi semakin mendekat,
"Woy! Woy! Cabut!!" Ucap Rio yang memerintahkan anak buahnya untuk mundur dan pergi dari lokasi. Setelah Rio dan teman temannya kabur, beberapa pegawai CEI mulai berdatangan ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada pegawai pegawai CEI yang terkapar dan terluka disana. Sementara beberapa police rider mengejar Rio dan teman temannya dengan motor mereka. Sangat cepat mereka melalui kerumunan warga dan pegawai CEI yang melihat para korban tawuran.
"Ambulance, ambulance!!" Seru salah seorang pegawai saat mendapati ada seorang temannya yang mengalami pendarahan hebat di kepala dan terkapar di tanah.
Darah membentuk kubangan disana. Bau anyir dan amis kecium dari para pegawai CEI yang mengalami pendarahan di berbagai bagian tubuhnya karena terkena bacokan Sajam anak anak SMA tadi. Jalan raya terowongan Casablanca pun menjadi macet dalam waktu singkat karena banyaknya warga atau pengendara yang memutuskan untuk melihat para korban tawuran disana. Korbannya siapa lagi kalau bukan para pegawai CEI.
Beberapa pegawai perempuan segera menelpon ambulance disana, tak lama kemudian ambulance datang dan para korban langsung dibawa ke RS terdekat.
Di waktu yang sama, polisi mulai mengumpulkan banyak Sajam yang gak sengaja tertinggal di lokasi kejadian dan Munas mendapatkan 1 anggota geng Rio (Anita). Munas pun segera mengamankan Anita untuk proses penangkapan para pelaku lainnya.
Secara cepat, kejadian ini sampai di kantor CEI Jakarta hingga ke telinga zaskia. Zaskia merespon cepat dengan mendatangi lokasi kejadian.
Kedatangan Zaskia mengundang lebih banyak sorot mata dan kamera dari para warga sekitar yang sedang melihat para korban. Zaskia menemui kepala polisi yang sedang mengolah TKP disana.
Kepala polisi itu berkata kepada Zaskia jika Anita akan menunjukan dimana Rio dan kawan kawannya berada serta akan membantu proses penangkapannya. Mendengar hal ini, Zaskia senang sekali. Zaskia pun berterima kasih kepada kepala polisi tersebut namun Zaskia juga mengatakan jika dia akan pergi ke SMA tempat Anita bersekolah untuk melakukan berbagai tugas. Pertama, memeriksa kondisi perkembangan karakter para pelaku sebelum kejadian ini terjadi. Kedua, dia akan mulai mengirimkan surat proposal kerjasama dengan SMA tersebut dalam menciptakan lingkungan yang dapat mencegah kasus ini terjadi kembali di masa depan. Pastinya ini harus melalui program baru yang sebelumnya gak ada di SMA tersebut dan proses evaluasi.
Kepala polisi membawa Anita dan Zaskia untuk mengadili para pelakunya. Zaskia disana melayangkan gugatan kepada para pelaku sementara Anita mulai membantu proses penangkapan para pelaku. Semua korban luka luka dari kejadian ini sudah dilarikan ke RS semuanya. Namun sayangnya, setelah dibawa ke RS. Jumblah korban luka luka berkurang dan korban jiwa bertambah. 9 pegawai luka luka, 3 meninggal dunia.
Setelah dari kantor kepolisian untuk membuat laporan, Zaskia langsung meluncur ke SMA Setia bangsa Jakarta guna memulai usaha penanggulangan Masalah disana. Di SMA Setia bangsa, Zaskia mengadakan rapat tertutup untuk merancang strategi dan inovasi bersama para guru. CEI siap menyumbangkan sedikit dana agar rencana, strategi ini berjalan sesuai harapannya. Para dewan guru dan kepala sekolah menyetujuinya dan mereka sangat terbuka kepada Zaskia. Sampai akhirnya, Zaskia tahu beberapa informasi penting yang dia jadikan modal untuk membangun inovasi baru disana.
Info penting itu antara lain,
A. SMA Setia Bangsa memiliki ekstrakurikuler pencak silat yang memiliki nama merpati putih. Ekskul pencak silat Merpati putih SMA Setia Bangsa sendiri diikuti oleh 431 pelajar. Ini jumblah yang penuh di SMA Setia Bangsa. Pihak sekolah juga memiliki 1 Hall yang dijadikan sebagai tempat khusus latihan pencak silat setiap hari Sabtu. Hall ini selalu penuh oleh anggota pencak silat saat hari Sabtu.
Dari sini, Zaskia berencana menyumbangkan sedikit dana untuk mendirikan 1 hall lagi di sebelah gedung CEI dan melakukan pemerataan jumblah fasilitas pendukung latihan untuk kedua hall ini. Salah satu fasilitas unggulannya adalah sebuah robot humanoid berlapis silicon setinggi 180 cm sebanyak 190 buah untuk setiap hall. Robot humanoid ini berteknologi listrik dengan waktu pengecasan hanya 2 jam saja. Robot humanoid ini diimpor dari Korea Selatan. Robot humanoid ini adalah type robot petarung. Dia mampu menguasai 7 seni beladiri yang berasal dari memori internalnya. Dengan 190 robot, sebuah koin terbentuk dalam inovasi ini. Di satu sisi, peningkatan kemampuan beladiri para anggota ekstrakurikuler ini bisa maksimal. Di satu sisi lagi, Zaskia bisa mulai membuat simulasi tawuran disana. Setiap hall pasti akan dibuat sedemikian rupa agar mampu menguatkan simulasi agar kesannya lebih seperti dunia nyata atau kejadian aslinya.
Simulasi tawuran di gunakan untuk menarik perhatian para pelajar bermasalah di kasus kekerasan luar sekolah untuk masuk ke ekskul pencak silat dan mencoba mengalahkan 190 robot itu dalam permainan tim atau solo.
B. Sekolah ini punya program konseling dan kegiatan keagamaan yang selalu diadakan di setiap minggunya. Nah, untuk hal ini Zaskia Cuman ngasih saran aja agar pihak sekolah bisa memaksimalkan usahanya agar program ini bisa menyentuh target target prioritas seperti contohnya adalah anak anak yang diketahui emang punya banyak masalah. Kalau makin sering diadakan dua program ini, maka bukan gak mungkin pihak sekolah akan bisa menciptakan situasi belajar yang lebih aman dan nyaman lagi. Kasus kekerasan luar sekolah seperti tawuran pun bisa ditekan.
C. Pihak sekolah mengakui padatnya agenda OSIS bikin pengurus OSIS gak sempat melakukan program lama yaitu monitoring selama 2 jam setelah jam pulang sekolah. Dari sini, Zaskia mulai meminta izin kepada pihak sekolah agar CEI bisa ikut memantau para siswa dan siswi SMA Setia Bangsa ketika berada di luar sekolah. Izin langsung dikasih sama pihak sekolah. Selain itu, Zaskia pun memberikan 1 tabloid yang sudah terintegrasi dengan aplikasi pelacakan kartu SIM seluler untuk digunakan oleh OSIS SMA Setia Bangsa dalam melacak setiap para pelajar di sekolahnya. Singkatnya tabloid ini mampu melacak kartu SIM yang terpasang di setiap hp para pelajar. Syaratnya ya pasti nomor telpon setiap pelajar di sekolah ini harus di daftarkan ke aplikasinya dulu. baru bisa dilacak dengan jaringan 5G yang sudah tersedia di Indonesia.
Semua ide dan inovasi Zaskia diterima baik. Zaskia pingin kasus ini gak terulang, sekolah pingin mengembalikan citra nya karena 2 tahun terakhir sekolah ini terkenal sama tawurannya.
Besoknya...
Kejutan buat SMA Setia Bangsa. Karena delegasi cantik dari dinas pendidikan bernama Sofia brahmansyah datang ke sekolah ini bersama Zaskia. Sofia melemparkan peringatan kepada pihak sekolah. Kalau aja udah dikasih ide dan inovasi dari CEI tapi masih kejadian tawuran yang dilakukan sama pelajar SMA ini....
Udah, fiks. SMA Setia Bangsa bakal ditutup karena sudah gagal menciptakan generasi muda yang baik buat Indonesia. Nah peringatan dah dikasih, Zaskia pun langsung ngirim berbagai keperluan buat memulai inovasinya di SMA Setia Bangsa. Robot humanoid dikirim, tabloid pintar udah dikasih, proyek hall kedua sudah dimulai dan dana dengan jumblah yang besar sudah ditransfer. Zaskia tinggal mantau semuanya dan memastikan semua sesuai dengan rencana awalnya.
Di liat aja dulu...
Para pelaku tawuran yaitu Rio dan para kesatria nya berhasil digugat dengan ancaman pidana selama 4 tahun penjara. Ya bukan ancaman lagi sih, soalnya udah jadi kenyataan juga. Sementara itu untuk mengenang kepergian 3 pegawainya, Zaskia selalu melakukan aksi tabur bunga di mulut terowongan Casablanca. Tabur bunga biasanya dilakukan sama Zaskia sendiri di hari Sabtu dan malam Senin. 3 korban tawuran dimakamkan di TPU jeruk purut dengan batu nisan berwarna hitam dan biru tua pemberian dari Zaskia sendiri.
Ya begitulah ya...
Setiap anak dan remaja bukan apa apa kecuali kertas putih. Dia bisa berwarna menjadi hitam atau putih sesuai tempat dia diletakan, sesuai tempat dia menemukan jati dirinya. Sebagai orang dewasa dan orang yang tahu ini, kita harus mengarahkan mereka ke lingkungan dapat membuat mereka mengenal sifat dasarnya sendiri yaitu sebagai seorang anak. Kertas harus ditunjukkan sebagai kertas. Jangan pernah sampai kertas itu berubah menjadi hitam. Karena kalau sudh6a berubah jadi hitam, siapapun bakal gak tahu itu sebenarnya masih kertas. Anak anak pun begitu, kalau diperkenalkan bahkan masuk ke dalam lingkungan yang dapat membuatnya memiliki karakter yang berbeda banget sama dia yang dulu... maka dia akan lupa siapa dia sebenarnya, apa yang dia bisa lakukan buat hidupnya dan bagaimana caranya dia untuk tetap hidup bahagia. Matangnya pikiran itu tergantung lingkungan. Matangnya usia, tergantung waktunya.
Zaskia dalam kutipan nya
Sumber cerita :
https://pusiknas.polri.go.id/detail_artikel/ingat!_tawuran_saja_diancam_hukuman_penjara,_apalagi_bawa_senjata#:~:text=Bila%20aksi%20tawuran%20mengakibatkan%20korban,pidana%20paling%20lama%204%20tahun.
Inspired by :
https://news.detik.com/berita/d-3260914/puluhan-pelajar-tawuran-di-depan-mal-kokas-lalin-dari-tebet-ke-kuningan-macet

KAMU SEDANG MEMBACA
JAKARTA 39
Ciencia FicciónSelamat membaca kisah para pegawai sebuah badan lembaga independen pengembangan dan inovasi pendidikan Indonesia bernama Coco Edukasi yang berlatar di Jakarta pada tahun 2039 keatas. Kisah mereka gak cuma berasal dari 1 karakter. Ada banyak karakter...