SELAMAT MEMBACA
***
Sekar tidak tau jam berapa, tapi silaunya matahari pagi berhasil mengusik tidurnya. Dengan perlahan Sekar membuka matanya.
Dia langsung terkejut saat melihat seorang laki-laki yang duduk di sebelah ranjangnya. Siapa lagi kalau bukan Ndoro Karso laki-laki yang kemarin menikahinya.
Dia duduk dengan santai di dalam kamar itu, entah sedang melakukan apa. Sekar langsung panik dan melihat pakaiannya yang masih lengkap.
Semua yang di lakukan Sekar tidak luput sedikitpun dari tatapan mata Ndoro Karso. Laki-laki itu hanya meringis pelan melihat sikap Impulsif dari Sekar. Apa gadis itu begitu takut padanya sampai sepanik itu.
"Tidak usah panik saya tidak melakukan apapun padamu," ucap Ndoro Karso dengan tenang dan tetap terlihat sangat berwibawa. Meski tidak menyukainya, namun Sekar tidak mengelak jika suaminya itu sangat berkharisma.
Sekar hanya diam tidak tau harus bicara apa, lebih tepatnya dia tidak pernah menyangka jika orang yang akan dia lihat pertama kali saat membuka mata adalah Ndoro Karso.
"Sudah siang, ayo sarapan." Ndoro Karso bangun dari duduknya dan berjalan kearah ranjang. Membuat Sekar semakin cemas. Apa yang ingin di lakukan laki-laki itu selalu membuat Sekar panik.
"Tidak mau bangun? Masih mau tidur?" tanya Ndoro Karso saat Sekar tidak segera menyambut uluran tangannya. Gadis itu justru menatapnya dengan tajam. Seolah merasa sangat terancam.
"Kamu itu menganggap saya apa cah ayu, kenapa setakut itu. Apa saya pernah berbuat jahat sama kamu. Apa saya terlihat sangat menakutkan di matamu? Saya ini manusia, bukan monster yang harus kamu takuti seperti itu." Ucap Ndoro Karso lagi masih dengan nada tenangnya pada Sekar.
Sekar langsung menggeleng, dia tidak pernah menganggap Ndoro Karso sebagai monster atau apapun itu. Dia hanya takut saja, takut yang tidak bisa dia deskripsikan. Bagaimana dia mengatakannya. Laki-laki itu seolah memiliki aura kuat yang seolah selalu mengintimidasinya bahkan sekedar menatap saja Sekar sudah di buat merinding dan ketakutan.
"Ayo sarapan," ucap Ndoro Karso lagi.
"Sa.. saya cuci muka dulu Ndoro," jawab Sekar dengan lirih.
Ndoro Karso yang mendengar itu hanya mengangguk pelan dan mengisyaratkan Sekar untuk pergi kekamar mandi. Sekar yang melihat hal tersebut tentu saja langsung pergi kekamar mandi tanpa mau berlama-lama disana.
***
Sekar dan Ndoro Karso datang ke meja makan bersama. Sekar berjalan dengan sedikit jauh dari Ndoro Karso. Rewang yang awalnya tengah menata makanan pun langsung menunduk dan undur diri ketika melihat Ndoro Karso datang. Mereka semua segan jika harus berada disana, dan menganggu sang Ndoro.
Sekar yang awalnya berfikir mereka akan sarapan bersama-sama, langsung di buat heran ketika mendapati meja makan yang sepi. Bahkan hanya ada dirinya dan Ndoro Karso disana.
Dimana yang lainnya, batin Sekar.
"Cari apa Nduk?" tanya Ndoro Karso saat melihat Sekar yang celingukan seolah mencari seseorang.
Namun, Sekar yang di tanya seperti itu oleh Ndoro Karso hanya menggeleng pelan. Jelas tidak mau menjawab pertanyaan Ndoro Karso.
"Tidak ada orang lain disini, hanya kita berdua yang sarapan." Ucap Ndoro Karso saat bisa menebak apa yang tengah di cari oleh istrinya itu.
Sekar yang mendengar itu spontan saja menatap apa maksudnya hanya berdua.
"Yang lain?" cicit Sekar pelan. Dia benar-benar tidak ingin menjawab sebenarnya, tapi rasa penasarannya tidak bisa di cegah. Mulutnya spontan bertanya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN)
Roman d'amourYang baru ketemu cerita ini jangan baca, sudah di hapus sebagian !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya yang kadang bikin sakit kepala. "Patuh menjadi istri saya, hidupmu akan terjamin cah ayu" ---- Ndoro...