BAB 25: DUKUN PIJAT GADUNGAN

39.7K 3.8K 222
                                    

SELAMAT MEMBACA
***

Tips memijat  yang enak:

1. Berbaring tengkurap di atas matras

2. Oleskan minyak atau lotion di seluruh area yang ingin di pijat.

3. Gunakan telapak tangan untuk memberikan gerakan searah dari atas ke bawah secara berulang dengan tekanan lembut.

4. Gerakan meremas untuk membuat otot rileks. Gunakan teknik effleurage untuk menghangatkan otot dan petrissage untuk memanipulasi otot yang lebih dalam.

Sekar mengangguk-anggukkan kepalanya ketika membaca serentetan kalimat panjang tips dan trik memijat dari mesin pencarian populernya. Dia tidak terima jika pijatannya di katakan tidak enak. Apalagi dia sudah menerima bayaran mahal atas jasanya, rasanya seperti ada beban moral yang mengganggunya jika hasilnya tidak maksimal.

Mbok Sugeng yang sedang menyapu tidak jauh dari Sekar, merasa heran ketika memperhatikan Ndoro Putrinya yang sejak tadi terlihat fokus bahkan sesekali tangannya bergerak di udara seperti memperagakan sebuah gerakan yang entah apa.

"Susah woyyyy," keluh Sekar dengan kesalnya. Dia bahkan melemparkan ponselnya ke sofa, saking frustasinya. Jengkel karena sejak tadi dia tidak bisa mengikuti intruksi di video yang dia tonton. Apalagi jika hanya membaca. Dia bisa membaca dengan jelas, tapi tidak faham informasinya. Benar-benar menjengkelkan. 

"Wonten nopo to Ndoro Putri?" (Ada apa Ndoro Putri) Mbok Sugeng menghampiri  Sekar. Mungkin saja istri sang Ndoro itu butuh bantuan.

Sekar yang melihat Mbok Sugeng langsung mendapatkan ide. Mbok-mbok tua identik dengan bisa memijat kan. Hei, kenapa tidak minta bantuan Mbok Sugeng saja.

"Mbok, sini deh duduk." Ucap Sekar sambil menepuk sofa di sebelahnya.

"Ada apa Ndoro Putri?" Mbok Sugeng pun duduk seperti permintaan Sekar.

"Mbok bisa memijat?"

"Pijat nopo?"

"Kaki, tangan, badan, pokoknya pijat."

"Nggih saget. Lha Ndoro Putri apa minta di pijat? Badannya capek?" (Ya bisa) tanya Mbok Sugeng lagi.

Sekar langsung menggeleng. Dia tidak minta di pijat. Dia justru minta di ajari pijat kalau memang Mbok Sugeng itu bisa.

"Ajarin Mbok. Pijat yang enak." Ucap Sekar dengan semangatnya.

"Kok tiba-tiba mau belajar pijat?" Tanya Mbok Sugeng dengan bingungnya.

Sekar langsung cemberut, ketika mengingat Ndoro tua yang menghina pijatannya tidak enak.

"Si Ndoto tua, masa menghina katanya pijatanku tidak enak Mbok. Aku yo jelas tidak terima di hina begitu. Membara ini jiwa belajarku," ucap Sekar dengan menggebu-gebunya.

Mbok Sugeng yang mendengar itupun langsung tersenyum. Jadi karena itu tiba-tiba ingin belajar pijat.

Akhirnya Mbok Sugeng pun mengajarkannya pada Sekar. Dari mulai gerakan paling dasar, cara  pijat yang benar, memijat yang enak. Semua di jelaskan oleh Mbok Sugeng. Entah mengerti atau tidak, tapi wajah Sekar terlihat menyakinkan dan menunjukkan sebuah sinyal yang baik. Untuk hasilnya, entahlah.

"Sudah fahan Ndoro Putri?"

Dengan ragu, Sekar mengangguk. Faham tidak faham, harus mengangguk kan.

"Coba deh, Simbok tak pijat. Gimana rasanya." Ucap Sekar ingin memijat tangan Mbok Sugeng. Tapi langsung di tahan oleh wanita tua itu.

NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang