Love 5

12.8K 724 11
                                    

@multimedia: Denime Prime ini chara bentukan dari denime yang author pakai. ^^

composer by The rock Diamond

aw. hari ini authornya galau karena gak ada acara malming, jadi update aja deh. rekor muri, saya bisa update 2x dalam sehari. X3 lumayan. ahahay. XD

ps: kembali lagi saya kasih backsound. chapt ini agar suasana yang ada di chapt ini terasa. putar lagunya ya sembari menikmati chapt ini. ^^ dan tenang, di dalam lagu itu tak ada videonya. ^^ just backsound for this chapt. ^^

selamat menikmati dan selamat bermalming ria. ^^ 

happy reading~~

================================================================================

"Annabella, kau tampak senang malam ini. Ada apa?" ucap pria yang ada di sampingku. Aku hanya menggeleng untuk menjawabnya. Dia memeluk pinggangku dan mengecup pipiku dari samping. Aku tak bisa melawan. Karena dia adalah 'boss'ku. "Kau tampak cantik hari ini, Annabella. Apa ada yang membuatmu begini?" sekali lagi aku menjawabnya dengan gelengan.

Dia menjilat pipiku. Aku sedikit jijik dengan sentuhan yang dia berikan. Entah mengapa sentuhan Denime yang merasa membuatku nyaman. Mengingat itu aku menampisnya kuat-kuat! Tidak! aku tidak terbuai dengan Denime! Ini adalah Dosa. Tapi..aku...aku menikmatinya. Sentuhan Denime memang lembut. Dan aku mulai terbuai? Lalu dia menjilat turun menuju leherku. Walau aku menolak sensasi ini, aku tak dapat mempungkiri bahwa aku juga menikmatinya-walau jijik-. Dia terus memutarkan lidahnya pada pangkal leherku. Astaga! Aku mohon hentikan! Aku tercekat tak dapat bernafas ketika dia menjilat, mengemut, menghisap, serta menggigitnya pelan. Aku memejamkan mataku dengan erat menahan suaraku yang akan keluar. Ah! Hentikan aku mohon! Aku mohon. Ya Tuhan, tolonglah aku. Aku mohon. Aku takut! Sentuannya sama sekali menyeramkan! Aku mohon. Tidak!

"Tuan, sudah waktunya."ucap seseorang dari balik pintu yang menghentikan dia dari kegiatannya. Dia mendecih tak suka. Rupanya waktu senang-senang dia terganggu. Aku hanya bersyukur bahwa pria berkacamata itu datang di saat yang tepat. Saat dia tak menghadapku, aku mengelap dengan kasar bekas jilatannya tadi. Aku merasa jijik dengan apa yang dia lakukan padaku.

"Annabella ayo. Saatnya kau bekerja, sayang." Dia mengulurkan tangannya padaku seperti saat pangeran mengulurkan tangannya pada sang tuan putri. Dengan senyumanku yang aku usahan semanis mungkin aku menerima uluran tangannya. Dia menuntunku ke gudang atau bisa di sebut sebuah gudang yang ada di dermaga lautan. Dia berjalan di depan dengan menggandeng tanganku. Aku hanya diam saja. Tempat ini sangatlah gelap. Bila aku tak di tuntun oleh dia maka aku akan terjerebab jatuh karena tak dapat melihat apapun.

Kami berhenti pada salah satu ruangan yang lumayan luas, yang di samping pintu masuknya berjaga 2 pria berotot kekar dengan mengenakan baju serba hitam dan kaca mata hitam. Aku memasuki ruangan tersebut bersama dia. Di sana ada banyak orang yang mengenakan baju berjas hitam dan kaca mata hitam. Dengan tampang mereka yang garang. Aku melewati mereka bersama dia. akhirnya entah ini ruangan yang didesain sedemikian rupa atau apalah. Ruangan ini masih terdapat ruangan lagi. Bedanya ini sedikit lebih sempit dari ruangan sebelumnya. Ruangan ini sangat remang-remang. Pencahayaan hanya bersumber pada lampu kecil yang bergantung di tengah-tengah ruangan. Dia juga aku menghampiri seorang pria berjas erm? Coklat? Entahlah, aku tak terlalu kelihatan. Di tengah ruangan dengan gaya soknya.

"Kau sudah bawa 'itu'?" ucap dia. dan pria itu dengan sumringahnya tersenyum pada dia.

"Tentu! Sesuai pemintaanmu." Pria itu memberikan isarat pada ke4 pria yang berjas hitam agar membawakan sesuatu. Ada 2 brangkas besi yang besar yang di angkat dan di letakkan di meja di hadapan kami. Dan pria berjas itu membuka kuncinya dan terbukalah ke2 brangkas tersebut. Aku sedikit ternganga melihat apa isi yang di bukakan itu. Opium bersekala besar!! "2 ton opium sesuai dengan permintaanmu." Ucap pria itu dengan senyumannya. Lalu pandangannya beralih padaku. "Aw! Siapa gadis itu Jeremi?" pria itu mendekat padaku. Aku hanya memundurkan langkahku.

Love is Blind (BoyXBoy) yaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang