Love 7

9.5K 672 11
                                    

nyaaoooo~~~ :3 

saya benar-benar minta maaf pada kalian. saya baru update sekarang. T^T

baru jalan-jalan keliling ke rumah saodara. >w<  #PLAK *gak usah curcol* ohoho.

oh, selamat hari raya idul fitri yang merayakan. ^^ 

happy reading~~

===============================================================================

Hari ini aku lebih sering tersenyum, di banding hari-hari sebelumnya. Aku menikmati rasa yang aku alami sekarang. Tak ayal aku selalu tak bisa melakukan apapun hanya karena aku selalu memikirkan Chrish! Aw! Aku tau ini konyol. Aku senyum-senyum sendiri, aku merah padam sendiri, dan ekstrimnya aku menhayal yang tidak-tidak! oh ya ampun. Mungkin aku sedikit gila akan ini. Aku senang bisa bersama dengannya. Dan ini baru pertama kali aku rasakan. Hei! Bukan juga sih, tapi ya aku akui ini sedikit berbeda dengan yang lain. Chrish cowok. Sedangkan aku cowok. Heerr. Memang tak lazim, tapi aku sangat menyukainya.

Akupun menjatuhkan badanku di kasur, memandang langit-langit kamarku yang gelap. Aku sungguh menyukainya, sangat menyukainya. Tapi entah mengapa, aku tak tau apa-apa tentang dia. rasanya begitu banyak hal yang tak pernah dia ceritakan padaku. Aku tau itu adalah hak dia. tapi aku ingin sekali mengetahui Crhish sebenarnya. Aku menghela nafas berat. Apa Crhish tak memperayaiku? Apa yang kurang dariku? Aku ingin dia mau terbuka dan mau bercerita berbagai macam hal. Paling tidak aku ingin tau apa yang menjadi masalahnya.

Aku menatap layar ponselku. Balasan Crhish sungguh singkat, tapi itu sudah membuatku senang. Apa aku benar-benar jatuh cinta padanya? Apa aku benar-benar sudah gila? Apa aku benar-benar sudah buta akan cintaku padanya? Entahlah. Aku hanya mengulum senyumku, melihat balasan dari Crhish. Kembali aku jatuhkan tanganku ke kasur. Begitu banyak hal yang ingin aku ketahui tentang Crhish. Apa bisa aku meraihnya? Apa bisa aku memilikinya? Crhish tanpak tak bisa aku gapai. Segitu susahkah aku mendapatkannya?

Aku memandang kesamping, aku lihat ponselku yang aku genggam. Ingin rasanya dia mengerti kalau aku benar-benar menyukainya. Ingin sekali menelponnya, mendengar suaranya memanggil namaku kembali. Tapi aku urungkan niatku. Aku hanya sedikit takut, Crhish akan membenciku. Aku ingin lebih dari Crhish. Aku ingin dia mengerti aku menyukainya. Aku gak tau harus bagaimana suapaya dia mau melihatku. Kembali aku angkat kepalaku dan menengadah menatap langit-langit kamar. Aku harus bagaimana? Aku seperti terjerat akan pesona Crhish.

Lamunanku buyar seketika, ketika kumendengar pintu rumah terbuka. Buru-buru aku bangun. Sempat aku melirik jam yang berdiri di nakas dekat kasurku. Jam 1 dini hari! Astaga! Akupun keluar kamar dan menghampiri seseorang berjas yang berwarna krem itu yang kini duduk di depan tv. Tampak helaan nafas capek di sana. "Ayah! Lagi-lagi kau pulang dini hari!" pria itupun menoleh padaku. Dia tersenyum manis.

"Denime, sedang apa kau jam segini belum tidur?" aku menghampirinya dan duduk di sampingnya tak lupa memberikan secangkir coklat panas untuknya. Ayah mencium keningku. "Ayah harap kau tak kangen padah ayah."

Aku hanya tertawa pelan, "Ayah terlalu percaya diri!"

"Nah! Apa yang membuatmu belum tidur pada jam segini?" ayah menatapku dengan lembut, aku tau, beliau adalah sesosok orang yang aku hormati. Dan ayah paling tau kebiasaan insomniaku bila aku sedang memikirkan sesuatu. Aku hanya tertawa menjawabnya. "Ayolah, nak. Ayah tau."

"Aku...hanya memikirkan seseorang."

"Ahahaha...rupanya anak ayah sudah besar. Sudah memikirkan seseorang sekarang. Ayah ingat sekali seperti kemarin ayah masih menggendongmu. Tapi kini kau tumbuh dewasa nak." Aku hanya bersungut-sungut menanggapi ucapan ayah.

Love is Blind (BoyXBoy) yaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang