Love 18

4.9K 352 13
                                    

selamat menikmati adegan BDSMnya., XD 

cekidot~~ happy reading~~~~

===============================================================================

Ketika aku membuka mataku, hanya kegelapan yang menyapaku. Entah apa yang terjadi padaku, tapi aku tak dapat bergerak dengan leluasa. Ada yang menutup mataku dengan kain hitam, atau apalah. Di mulutku juga ada sesuatu yang mengganjal yang entah aku juga tak tau apa itu. Aku hanya tak bisa berbicara. Lalu tanganku seperti terikat di belakang. Ini aneh! Aku ada di mana? Sekuat apapun aku melepaskan diri, tapi ikatan yang mengikat tanganku tak kunjung melonggar. Ikatannya sangat kencang. Aku meronta. Aku sedikit ketakutan. Tapi ada hal yang membuatku sedikit tersentak. Selangkanganku! Penisku sakit! Ada sesuatu yang ukh! Yang masuk atau apa ya? Yang ada di penisku. Sakit! Ini menyakitkan! "AKH!" dan terlebih lagi ada getaran aneh yang ah! Ada dilubangku. Ini semua sungguh menyakitkan. Aku merasakan sebuah sensasi, tapi tak dapat aku lepas. Membuatku hampir gila.

Posisiku kali ini sangatlah tak mengenangkan. Aku berusaha meronta tapi tak bisa. Saat tiba seseorang mengucapkan sesuatu yang menghentikan rontaanku. "Crhish. Kau adalah milikku. Tak akan ada seorangpun yang akan menyentuhmu." Dan getaran yang aku rasakan tepat di lubangku membuatku semakin bereresi. "Nggghhh...nngggg.." menyakitkan, ini sangat menyakitkan. Aku mohon tolong lepaskan sesuatu yang ada di penisku!

Aku juga sadar, bahwa kakiku juga....apa ini?! Di ikat?! Ah! Mengangkang? Aku sadar posisiku kini sangat memalukan. Sampai hingga tutup mataku di buka. Dan apa yang aku lihat sungguh mengerikan. Aku dapat menatapnya lewat cermin besar di depanku. Posisiku benar adanya dengan posisi mengangkang, dengan kaki di tahan oleh sebuah tali agar tetap pada posisinya. Sedangkan mulutku di bekap oleh sesuatu berbentuk bulat? Aku tak mengerti. Sedangkan aku bisa melihat ada sebuah cincin yang melingkar di ujung kepala penisku. Aku juga tidak tau itu apa. dan lubangku? Di masuki oleh sesuatu dan entah itu apa juga. Aku seperti wanita jalang yang pada umumnya. Aku sedikit malu melihat diriku sendiri. Aku tak tahan! Aku benar-benar tak tahan. Aku tak bisa melepaskan kepuasanku, sedangkan aku terus menerus menerima getaran yang ada di lubang belakangku. Aku bergerak-gerak gelisah.

"Liatlah Crhish. Kau bahkan lebih erotis dari pada wanita-wanita jalang itu. Mukamu yang menahan harsat itu, membuatku tak tahan akan godaan tubuhmu." Tangan Tuan Alex mencoba mengocok penisku yang sudah sangat keras. Sengatan listrik beribu volt yang aku dapat, hanya bisa membuatku meringis tak tertahan. "Crhish. Kau benar-benar mengeras. Apa kau ingin aku melepaskan cock ring ini padamu?" aku gak tau harus berbuat apa lagi. Aku hanya menggeliat gelisah. Aku mengangguk. Aku pasrah. Entah apa yang dia mau. Asal dapat melepaskan muatanku. Ini benar-benar menyiksaku.

Dia menarik sesuatu di lubangku hingga mau tak mau aku harus bernafas lega, walau belum seluruhnya. Tuan Alex menjilati leherku, dan aku dapat merasakan rasa perih yang luar biasa. Ya, itu bekas gigitanya. Ya. Aku mengingat itu. Dia menjilati luka itu dengan daging tak bertulang itu. Rasa perih menjalar ke seluruh tubuhku. Saat luka dan lidahnya bersatu. Aku meringis dalam diam, menahan rasa sakit itu kembali menjalar. "nnggghh...nnnggghhh..."

Dan kini aku harus menahan harsat itu kembali ketika sesuatu yang lembap dan basah melingkupi puting kecilku. Sengatan listrik yang aku rasakan seperti menjadi kenikmatan tersendiri bagiku. Oh Tuhan inikah balasan yang kau berikan padaku? Kembali pada harsatku yang tak dapat aku lepaskan. Penisku hanya berdenyut sakit merasakan beribu sensasi yang di berikan Tuan Alex padaku. Setelah puas dia turun, menuju pada perutku. Dia mengecupnya, menjilatnya dengan sangat eroris yang membuatku merasakan ada beribu banyak kupu-kupu yang aku rasakan dalam perutku. Kegelisanku bertambah, ketika mulut jahanam Tuan Alex menjilat penisku yang sudah berdenyut sakit.

Ukh! Aku mohon. Tolong lepaskan ini menyakitkan. Ukh! Aku terus berteriak dalam hati menahan rasa sakit yang ada pada penisku. Keringat dingin mulai bercucuran mengingat aku benar-benar kesakitan menahan sesuatu yang tak dapat keluar. Tuan Alex kini berdiri di hadapanku, senyuman mengerikan ia berikan padaku. Baru kali ini aku ketakutan dengan sesuatu hal yang tak bisa aku mengerti. Aku mengikuti arah Tuan Alex berjalan. Ia menuju sebuah meja, yng di atas meja itu sudah terdapat sebuah lilin yang menyala. Aku memandangnya dengan gemetaran. Aku tak bisa lagi berharap apa-apa. kalau andai Tuan Alex berniat membunuhku, aku harap dia langsung menghujamkan sebuah pisau ke jantungku, atau tembak aku saja seperti yang ia lakukan pada korban-korban Tuan Alex sebelumnya. Aku tak ingin mati dengan cara di siksa seperti ini.

Semakin Tuan Alex berjalan mendekat, semakin kencang degup jantungku, melihatnya membawa lilin-lilin itu. Buat apa dia membawa lilin? Apa dia ingin membunuhku dengan cara di siksa? Aku menggeleng dengan keras. Aku tidak ingin mati dengan perlahan. Aku mohon. Aku mohon. "Kenapa denganmu Crhish? Hem? Apa kau takut dengan api? Wajahmu pucat sekali? Setauku, kau adalah seorang psycopath yang gila akan darah. Masak begini saja kau sudah takut. Hem?" ucapan dari Tuan Alex membuatku melupakan rasa sakit yang sejak tadi aku rasakan. Keringatku meluncur begitu deras. Aku memang gila akan membunuh. Tapi aku tak begitu gila untuk menyiksa diriku sendiri untuk menemui ajalku. Aku jauh lebih senang bila di tusuk langsung atau di tembak langsung. Aku hanya tak ingin mati dengan cara di siksa. Tidak! aku mohon, hentikan! Tubuhku kini gemetaran mengingat akan sesuatu ketakutan akan apa yang akan di lakukan oleh Tuan Alex padaku. Keringatku sudah sangat deras berjatuhan. Tuan Alex mencondongkan tubuhnya ke arahku. Dia menjilat leherku secara menggoda. Mau tidak mau aku hanya bisa menggigit bola yang ada di mulutku ini.

Dengan seringaiannya dia berucap padaku. "Crhish, mulai sekarang kau adalah milikku. Kau adalah pemuas harsatku. Dan kau. Hanyalah sebuah mainan yang akan menghiburku." Aku terpaku menatapnya. Aku bukan mainan. Aku meronta sejadi-jadinya. Menolak apa yang baru saja ia katakan. "Kau akan menerima hukuman karena kau sudah berani menampilkan sesuatu yang membuatku muak."

Ketakutanku berubah menjadi nyata di saat tiba-tiba dia memeiringkan lilin yang dia pegang. Pandanganku semakin horor ketika yang dia maksud adalah menumpahkan lelehan lilin di atas penisku!! Sakiiitt!!! Sakit!! Ini menyakitkan. Aku ingin teriak! Ini menyakitkan. Aku bergerak, meronta. Aku mohon tolong hentikan! Sakit. Tidaakkk!! Aku mohon. Rasa panas yang seakan membakar penisku membuatku terus menggigit sumpalan di mulutku. Rasa sakit di sertai denyutan yang menyakitkan membuatku, mau tak mau harus meneteskan air mataku. Aku mohon, tolong bunuh aku. Aku tak ingin di perlakukan seperti ini. Apa ini balasan Tuhan karena aku telah membunuh orang dengan keji? Aku mohon seseorang bunuhlah aku. Aku tidak ingin merasakan siksaan ini. Tuhan, aku mohon tolong cabutlah nyawaku. "Crhish, aku ingin lilin-lilin ini melumuri seluruh penismu. Biar berbentuk sangat indah." Demi Tuhan! Demi apapun itu rasa sakitnya menjadi berkali-kali lipat. Seperti apa yang baru dia katakan. Dia melumuri lelehan lilin-lilin itu pada seluruh batang penisku.

Nafasku memburu. Aku sudah tak dapat lagi menahan rasa sakit yang aku rasakan dan aku terima. Aku tak dapat bernafas dengan benar. Aku tak dapat merasakan lagi batang penisku. Semua seperti mati rasa. Aku menatap nanar. Rasanya seperti di bakar hidup-hidup. aku mohon seseorang bunuhlah aku. "Crhish, ayolah, masa' kau sudah mau pingsan? Hem? Apa ini menyakitkan bagimu? Hem?" aku tak dapat lagi fokus terhadap apa yang Tuan Alex katakan. Yang aku mau hanyalah, seseorang bunuhlah aku sekarang. Denime apa kau membenciku yang telah membunuhmu ini? Apa kau tak mau memaafkanku? Denime aku mohon maafkan aku. Apa ini adalah balasan yang telah aku lakukan padamu? Ya Tuhan, kumohon pertrmukan aku dengan Denime kembali, kalau Engkau mencabut nyawaku sekarang. Dan kegelapan menyelimutiku, hingga aku tak sadar aku berada di pelukkan sang kegelapan, yang seperti menandakan bahwa, aku berlinang banyak dosa.

^.^.^.^.^.^ 

tbc...^^

bagaimana adegan yang ala kadar dari pikiran jahanam sang author?? :3

jelek banget ya?? saya juga berpikir demikian. :'(  

tapi ya sudahlah, ini cerita BDSM saya yang pertama. eits! ingat ya, jangan di tiru!!! ingat!! ohohoho. 

Love is Blind (BoyXBoy) yaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang