Love 22

7K 385 21
                                    

@multimedia: Nakajima Tayo. ini chara yang author pake buat Tayonya. X3

haaaiii~~ ada yang kangen author gak? :3  gak ada ya? TT^TT #LompatKasur

oke lupakan. XD ahahaha. saya mau minta maaf atas lamanya up date. wew. saya bingung harus bilang apa. mulai pagi sampai malam saya kuliah. X3 luar biasa.

kesibukan tugas tak kalah heboh. dalam 1 minggu kuliah pertama aja dapat tumpukan tugas. TT^TT oke, author curhat. #lupakan.

tapi buat kemarin, makasih banget yang baca cerita geje saya. XD author senang. XD #lompat2

jadi selamat menikmati~~

===============================================================================

Saat aku terbangun yang aku dapati hanyalah sebuah kamar kosong tanpa ada seorangpun di dalamnya. Dan aku melihatnya di sekelilingku, tapi nihil. Tak ada seseorangpun di sini kecuali aku seorang. Aku kembali menatap diriku, tanpa busana, dan hanya di tutupi sebuah selimut yang lembut berbahan sutra. Sedangkan aku hanya berbaring di sebuah ranjang, yang entah milik siapa. Aku merasakan tangan kananku di borgol pada kepala ranjang sisi kanan? Aku menyerengitkan alisku. Kenapa tanganku di borgol? Sesaat ketika aku ingin sekali bangun, aku merasakan sakit yang luar biasa pada pinggul, serta lubang belakangku. Aku hanya meringis merasakan perih yang menghujam seluruh tubuhku. Yang tadi niatnya ingin bangun, kembali aku urungkan. Karena rasa sakit yang luar biasa. Alhasil, aku hanya bisa tertidur dan menatap langit-langit.

Ada apa ini sebenarnya? Apa yang sedang aku lakukan di sini? Kenapa denganku? Ini kamar milik siapa? Apa yang kemarin aku lakukan hingga aku berada di kamar ini? Apa aku di culik? Beribu pertanyaan menyangkut dalam pikiranku. Entah dari mana asalnya, tapi semua itu tak dapat ia jawab. Sesaat sedang asik melamun, tiba-tiba suara pintu terbuka. Dan akupun menolehkan kepalaku pada asal suara itu. Tampak sesosok lelaki kecil dengan warna rambut karamelnya serta mata biru mudanya. Dengan setelan jas yang formal. Lelaki itu menghampiriku dan memandangku.

Dan lelaki itu menanyakan sesuatu. "Bagaimana keadaanmu?" aku hanya menatapnya. Entah apa yang akan aku jawab. Aku juga bingung. "Apa kau tuli?" lelaki itu berujar kembali, sambil berjalan menghampiriku. Kalau nyatanya aku tak tau jawabannya. Apa yang harus aku jawab? Aku hanya memandang lelaki kecil di depanku yang sepertinya mulai geram. "Crhish! Jawab! Apa kau baik-baik saja?!"

Aku kembali menatapnya. Tepat di manic saphirenya. Manik matanya sangat indah, dan aku terbuai. Sayang aku tak tau apa yang harus aku jawab. Apa benar diriku baik-baik saja? Manik mata saphirenya terlihat sangat kelam bila ia menatapku tajam, dengan aura kemarahannya. "Aku....tak mengerti dengan apa yang kau ucapkan." Jawabku pelan. Dia memandangku dengan raut terkejut. Entah apa yang membuatnya terkejut. Lalu rautnya kembali normal lagi. Dia mengendalikan ekspresinya yang tadi sempat dia keluarkan.

Setelah menatapku, ia berjalan menuju pintu keluar, membukanya dengan kasar, serta menutupnya dengan kasar pula. Aku tak tau apa yang dia maksud, serta apa yang dia mau. Setelah beberapa menit yang aku rasa, dia kembali memasukki ruangan yang kini di ekori oleh seseorang di belakangnya. Lelaki itu lebih tinggi dari yang kecil. Terlihat sangat dewasa serta memancarkan ketegasan dalam matanya. Terlihat dari tubuhnya, dia sangat mempesona. Pakainya yang berciri kas ala dokter, dengan tas jinjing di tangan kirinya. Mereka menghampiriku. Aku menatap mereka satu-satu. Apa yang akan mereka lakukan?

"Oh Alex. Kau tau? Di saat beginipun, kau memborgolnya? Apa kau akan mengira dia kan kabur?"

Lelaki kecil itu hanya mengendus jengkel lalu menatap lelaki yang bisa aku tebak dia adalah seorang dokter. Bisa tercium dari aroma obat yang melekat di tubuhnya. "Mari kita periksa dirimu." Ucap dokter itu. Aku menatapnya bingung. Mau apa dia? "Aku hanya memeriksamu. Jangan khawatir." Dia menjawab begitu seperti dapat membaca pikirannya.

Love is Blind (BoyXBoy) yaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang