@multimedia: cosplaynya Crhish ma Alex. :D
ini part terpanjang dalam saya menulis. :3 jadi selamat menikmati. :D
happy reading~~
============================================================================
(Author's POV)
Klotak...klotak...klotak..
Suara sepatu yang beradu dengan lantai kini memenuhi ruangan. Membuat suana yang ada di dalam ruangan tersebut semakin mencengkam. Tak ada satupun di antara mereka yangberani angkat suara. Tak hayal keringat dingin bercucuran pada dahi di setiap manusia yang berada di sana. Menantikan sang suara sepatu tersebut berhenti tepat di hadapan mereka. Mereka hanya bisa menunduk takut di kala suara tersebut telah menghilang. Menggantikan suasana yang hening.
"Jadi. Apa yang kau lakukan pada 'barang milikku'?" suara berat kini mengintrupsikan keheningan malam pada ruangan tersebut. Ruangan yang hanya didominasi cat yang pudar di makan masa, dan di temani satu lampu yang redup. Membuat 2 orang di hadapannya tak dapat berkutik. "Apa aku berbicara dengan tembok?" BUAGH! Jeremi dengan kesal menendang salah satu di antara 2 orang yang menunduk itu. Membuatnya terjengkak kebelakang. "Aku tanya, apa yang kau lakukan pada semua 'barang' milikku?!"
"Ma-maaf Tuan...ba..barangnya...barang...ARRGGHHH.." jleb!
Pisau itu dengan indahnya kini menancap pada telapak tangan kanan orang berbaju hijau itu. "Aku paling tidak suka dengan orang yang tak becus mengurus apa yang harus dia lakukan! Sekarang. Kau tak becus untuk sekedar bicara?!" ucap Jeremi dengan dingin.
"Ma..maaf tuan.. maaf...kami ..lalai...maafkan kami.."
"Apa dengan kata maafmu barang milikku kembali?" kini tatapan tajamlah yang Jeremi berikan. Dia cukup bersabar untuk menangani 'barang'nya yang menghilang. Sekarang dia harus berurusan dengan sampah-sampah tak berguna. Dengan cekatan dia mengambil pistol yang selama ini dia simpan di jasnya dan menembakkan kedua orang tak berguna yang telah menghilangkan 'barang' kepemilikkannya. "Cari semua akses jalur yang biasa kita lewati. Temukan siapa yang mengambilnya. Aku tak ingin hal ini gagal. Aku ingin 'barang'ku kembali." Perintah Jeremi pada Yura assisten pribadinya.
"Baik bos"
"Aku ingin tikus-tikus got itu tau dengan siapa dia mencari musuh."
Setelah berkata demikian dengan tenangnya Jeremi melangkah keluar. Dengan tegap dia menuju mobil mewah yang kini telah menunggu kedatangannya. Tak hayal. Moodnya kali ini sangatlah buruk. 'Barang' kesayangannya telah hilang. Dan tikus got itu mengambilnya. Jeremi tentu tak akan segan-segan menyiksanya.
Saat tiba di depan mobilnya gadis kecil tiba-tiba keluar dari sisi bangku penumpang. "Aye. Aye. Sir! Anda tampak sedang kesal hari ini?"
"Diamlah Assie. Aku tak ingin mendengar kau cerewet." Jeremi dengan tenang mulai memasuki mobilnya. Di ikuti si cantik Assie. "Kau sudah mendapatkan posisi Reviel?"
"Sudah!" dengan girangnya dia bak anak kecil. "Aku dan Drain besok akan ke sana. Kau akan terkejut di mana dia berada sekarang."
"Hmm."
"Dia berada di kelompok Crowsilver. Kau tau bukan kelompok itu. Aku ingin sekali 'bermain' di sana." Dengan manjanya dia menggoyang-goyangkan lengan Jeremi.
"Issamuel akan ikut denganmu. Dan kau bisa 'bermain' di sana." Tentu Jeremi tau maksud dari kata 'bermain' dari Assie. Baginya bermain adalah membantai semua musuhnya tanpa sisah dengan cara tak berkeperimanusiaan. Assie anak perempuan yang imut sekaligus cantik. Hanya saat dia sedang tidak menggila. Tapi pada saat dia menggila maka Assie akan menganggap para musuhnya sebagai 'bebek mainan' yang pantas di musnahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Blind (BoyXBoy) yaoi
Mysterie / Thriller(CERITA TELAH DI REUP LOAD. BILA ADA YANG MASIH TIDAK TERBACA SILAHKAN INBOX AUTHOR. TERIMA KASIH) yaoi/ homo/gay CONTENT!! WARNING!!! 1. bagi para homophobia di larang membaca 2. kata-kata yang di gunakan kasar (harap maklum) 3. cerita ini berk...