Love is Blind (BoyXBoy) yaoi

Love 28

yang tau lagu ini, pasti tau ada di anime apa. XD

song by Lisa Komine-Missing you

maaf yaa, author beberapa hari ini stuck banget pake poll. jadi up datenya agak molor. :D maafkan author yaa. jadi karena author dapat sebuah ide saat nongkrong ma teman, jadi author buat 2 Chapt ya.

happy reading~~~

======================================================================

"Sedang apa kau Crhish?" aku hanya mengayunkan Easye ke atas dan ke bawah. Easye adalah anjing kecil pemberian Tayo beberapa hari yang lalu ia terima. Anjingnya mungil, dan menggemaskan. Aku patut berterima kasih pada Tayo.

"Aku sedang bermain dengan Easye. Sepertinya dia suka di ayunkan seperti ini." Seperti mengerti ucapanku, Easye menggonggong pelan. Dan tak lupa menggoyangkan ekornya ke kanan dan juga ke kiri. Aku hanya tertawa kecil melihatnya. Aku dapat merasakan ada pergerakan di kasur, saat aku lihat, Tayo sudah duduk di atas kasur.

"Kau menyukainya?"

Akupun bangkit dari tidurku, dan duduk bersila menghadap Tayo. "Ya! Aku menyukainya! Terima kasih. Aku rasa Easye juga menyukainya." Aku mengelus kepala Easye dengan lucunya. "Dari mana kau mendapatkan Easye?"

"Saat aku menjalankan tugas. Assie sangat meributkan tentang sesuatu hal yang mmbuatmu senang. Dan..inilah hasilnya." Dia menunjuk Easye yang sedang duduk manis di pangkuanku. Aku menatapnya dengan dalam. Jujur, aku menyukainya, walau saat aku tau Tuan Jeremi memarahiku, karena aku harus memelihara Easye di dalam kamar. Haha, mengingat kejadian itu membuatku tersenyum. Betapa Tuan Jeremi tak menyukai kala Easye mendekat padanya. Tentu raut marah dan tidak suka dia tunjukkan pada hewan kecil ini. Ketika aku sedang asyik melamun, ada sentuhan lembut yang membuatku tersentak.

Tayo mengelus pipi kananku dengan lembut. Aku hanya terpengarah pada kelakuannya kali ini. Ada apa dengannya? Kenapa ia begitu lembut padaku? Dan tatapannya, begitu hangat, walau wajahnya sangat tidak sepadan dengan tatapan lembutnya. Dia mengelus pipiku berulang kali. Tangannya kini ada di telingaku, mengusap rambut wigku yang berwarna pirang. Aku tak dapat bergerak apa-apa. tubuhku membeku seketika, merasakan sentuhan lembut yang di berikan Tayo padaku. Jantungku berdebar tak karuan yang entah itu apa maksudnya. Wajahku terasa panas kali ini. Melihat manik hijau yang terang itu tengah menatapku. Aku berusaha untuk sekedar bernafas dengan baik. Tapi rupanya hanya begitu saja aku tak dapat melakukannya.

"Sedang apa kau?"

Aku memerjapkan mataku berkali-kali. Menatap sosok di depanku yang kini memalingkan mukanya dan menghadap ke arah jendela balkon. Aku yang menyadari tingkahku yang begitu aneh, hanya bisa menunduk malu. Yang tadi itu membuatku salah paham. Dan itu sangat memalukan. Saat aku lihat, Tayo rupanya sudah berjalan menuju balkon. Dan menyanyikan sebuah lagu. Aku tak tau, itu lagu apa. tapi aku sempat mematung, saat mengetahui apa maksud dari lagu itu.

The thousands of stars, reflected in my eyes,

scorched right into the depth of my heart.

Unable to meet you ever again,

I whispered your name, and closed my eyes.

Even on that day, we weren't aware of the existence

of things such as promised that cannot be kept

If you assert that this is all fate,

then I would traverse time to meet you.

My voice will resound far and wide,

as I keep on making my wish timelessly.

The stardust shards gracefully fluttering down