Pagi yang cukup sibuk karena Sakura sudah berkutat dengan beberapa alat medis karena harus melakukan tindakan bedah pada seorang pasien usus buntu. Kedua emerald gadis itu fokus melakukan pekerjaannya dibantu oleh tim yang profesional, setelah satu berlalu gadis itu pun menghela nafas saat ia berhasil menyelesaikan operasinya.
Sakura menatap arlojinya, masih ada waktu sebelum jam besuk pasien berakhir. Ia pun segera keluar dari ruangan operasi, Sumire mengikutinya di belakang sambil mengimbangi langkah Sakura yang cepat.
"Sumire, apa kau tau di ruang mana nyonya Konan di rawat?" Tanya Sakura.
"Oh, dia ada di President Suite Room lantai tiga. Kalau tidak salah ruangan Safron." Jawab Sumire.
"Oh begitu, baiklah."
"Memangnya ada apa Sakura-san?"
"Aku ingin mengunjunginya, tadi sebelum kesini aku menyempatkan mampir ke toko perlengkapan bayi." Jawab Sakura.
"Tapi anda hanya punya waktu tiga puluh menit sebelum kunjungan pasien rawat inap, Sakura-san.."
"Tidak masalah, aku tidak akan lama disana."
Sumire pun mengangguk, "Baiklah, sampai nanti Sakura-san."
Sakura pun masuk ke ruangannya mengambil sebuah kotak yang dibungkus kertas berwarna biru muda. Kotak itu cukup besar, ada pita berwarna putih yang diikat simpul di bagian tengahnya. Gadis itu membawanya keluar ruangan dan bergegas turun ke lantai tiga menggunakan lift.
Tak lama kemudian Sakura telah sampai di depan pintu ruangan Safron, para perawat yang berjaga di sana mengangguk hormat padanya saat gadis itu datang. Sakura mengetuk pintu tiga kali sebelum ia masuk ke dalam.
"Selamat siang, Konan-san." Sakura menyapa wanita yang masih terbaring di brankar.
"Wah, Dokter Haruno. Silakan masuk.." Konan menyambutnya dengan ramah meskipun kondisinya belum sepenuhnya pulih, wajahnya tampak ayu saat terlihat polos tanpa make up.
"Bagaimana kondisi anda nyonya?" Tanya Sakura sambil melangkah menghampiri Konan dan berdiri di samping tempat tidurnya.
"Sudah lebih baik, hanya saja aku belum bisa banyak bergerak." Jawab Konan.
"Tidak apa Konan-san, kondisimu akan segera pulih tidak lama lagi." Ucap Sakura dengan senyumannya.
Konan tersenyum, "Kuharap begitu."
"Aku membawa hadiah kecil untuk putra anda, kuharap kalian menyukainya.." Ucap Sakura sambil meletakkan kotak hadiah itu di atas meja.
"Astaga, kenapa repot-repot dok? Ya Ampun terima kasih banyak, kau baik sekali.." Ucap Konan yang merasa tersanjung.
"Ah, ini bukan apa-apa Konan-san." Ucap Sakura.
"Tayuya, ini dokter Haruno. Gadis yang kemarin menolongku saat di lift." Konan memperkenalkan Sakura pada asistennya yang sedang duduk di samping tempat tidur berukuran kecil. Seorang bayi laki-laki mungil tampak tengah terlelap dengan damai di sana.
Gadis bernama Tayuya itu memberi salam, sementara Sakura langsung menghampiri bayi mungil yang menggemaskan itu.
"Waah, jagoan siapa ini. Aduh, lucu sekali.." Sakura merasa gemas dengan wajah lucu bayi mungil itu. Namun beberapa detik kemudian gadis itu terdiam saat melihat papan nama yang terpampang di atas ranjang bayi Konan.
Uchiha Kenzo
Deg!
'Uchiha? '
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Piece
FanfictionBagi Sakura masa lalu memang tak mudah dilupakan, kenyataan bahwa Sasuke adalah idola bagi masa kecilnya tak akan pernah berubah. Namun saat dewasa, segalnya mungkin telah berubah. Banyak hal yang telah terjadi terlebih saat jarak memisahkan keduany...