Hari minggu di Konoha tampak cukup cerah, matahari begitu bangganya memberikan sinar yang menerangi permukaan bumi. Sebagaimana cerahnya sinar mentari, tingkat kecerahan yang sama juga terlihat di wajah Sakura pagi ini. Gadis itu usai melakukan yoga di taman belakang rumahnya, ia duduk beralaskan matras di atas rumput di temani suara gemericik air kolam dan suara kicauan burung yang bersahutan.
"Namaste."
Setelah selesai melakukan yoga, Sakura berdiri lalu beranjak masuk ke dalam rumah. Ia duduk di meja makan menikmati secangkir teh hijau hangat sambil menghirup jernihnya udara pagi. Di hadapannya ada sebuah pintu kaca besar yang terhubung langsung ke halaman belakang. Rumah kediaman Haruno tidak terlalu besar namun sangat nyaman dan asri, siapapun yang tinggal di dalamnya pasti akan selalu merasa tenang dan nyaman. Gadis itu memejamkan mata, menyesap aroma teh hijau di cangkir dalam genggamannya.
Pagi yang tenang
"Nona, selamat pagi.." Hana menyapa saat Sakura masuk ke dapur. Seorang pelayan tampak tengah menyiapkan makanan untuk sarapan nona muda Haruno.
"Selamat pagi Hana." Sakura menyapa sembari duduk di kursi meja makan, ia membalikkan piring yang tertelungkup di hadapannya.
Seorang pelayan datang menyendokkan makanan ke atas piring Sakura. "Silahkan nona, nasi goreng hongkong.." Ucapnya ramah.
"Sepertinya nikmat, terima kasih.." Dan Sakura pun menuangkan segelas air putih di meja.
"Nona, apa anda ada agenda hari ini?" Tanya Hana sambil menyodorkan tempat sendok dan garpu.
"Ah ya, siang nanti aku mau ke mall Konoha. Aku mau ke salon lalu ke toko buku membeli sesuatu." Jawab Sakura.
"Apa anda ingin saya temani?" Tanya Hana.
"Tidak perlu Hana, aku sedang ingin pergi dan menikmati waktu sendiri. Sepertinya kesibukanku akhir-akhir ini membuatku sedikit stres.." Ucap Sakura.
"Ah, baiklah kalau begitu nona. Oh iya, ngomong-ngomong semalam nona pulang jam berapa?" Tanya Hana.
Sakura sampai mengemut sendok karena mengingat peristiwa semalam. Saat insiden dimana ia belajar menyetir hingga akhirnya ia dan Sasuke memutuskan pergi ke taman kota dan minum teh bersama disana sampai larut malam, seketika wajah Sakura pun merona merah saat mengingat perlakuan Sasuke yang mengetuk keningnya sesaat sebelum pulang.
Manis sekali
"Aku tiba dirumah jam 12 malam. Aku terlalu asik bersama teman-teman tadi malam." Jawab Sakura.
"Maaf karena saya sudah tidur lebih dulu." Ucap Hana.
"Tidak apa, aku yang minta maaf karena membuatmu jadi menunggu."
Hana pun tersenyum, "Baiklah, usai ini akan saya siapkan air untuk mandi."
Sakura mengangguk. "Baiklah."
🌸🌸🌸
Tiba di mall Konoha, Sakura langsung menuju ke salon untuk melakukan perawatan seperti creambath dan lulur. Seorang wanita dengan gaya tomboy menyambutnya, ia segera melayani Sakura dengan servis terbaik disana.Hampir dua jam berlalu, Sakura sudah selesai menjalani perawatan lulur dan pijat. Saat ini ia juga telah mencuci rambut dan sedang dikeringkan menggunakan hairdryer.
"Rambutmu sangat indah nona, pertahankan rambut indah ini.." Wanita tomboy itu memuji Sakura dengan tulus.
"Terima kasih." Jawab Sakura dengan senyuman ramahnya.
Setelah selesai di blow, Sakura memperhatikan penampilannya. Sepertinya gadis itu cukup puas dengan hasil pelayanan salon, ia memberikan tip pada wanita tomboy itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Piece
FanfictionBagi Sakura masa lalu memang tak mudah dilupakan, kenyataan bahwa Sasuke adalah idola bagi masa kecilnya tak akan pernah berubah. Namun saat dewasa, segalnya mungkin telah berubah. Banyak hal yang telah terjadi terlebih saat jarak memisahkan keduany...