Hana membuka pintu rumah dan tampak terkejut, hampir pukul satu dini hari saat ia melihat majikannya yang tengah pulang bersama seorang pria.
"Nona? Apa semua baik-baik saja?" Tanya Hana.
"Tadi ada sedikit insinden, beruntung ada Sasuke-kun yang datang menolongku. Dan sekarang aku baik-baik saja." Sakura memberi penjelasan.
Hana menatap Sasuke sejenak kemudian membungkuk. "Arigatou, Sasuke-san.." Ia merasa berterima kasih pada pria itu, entah apapun yang terjadi tetapi sepertinya cukup serius.
Sasuke mengangguk pada Hana, kemudian ia menoleh pada Sakura. "Aku pulang, kau istirahatlah."
Sakura pun kini juga menatap pria itu, "Sasuke-kun, terima kasih banyak. Kau mau minum teh dulu? Atau bagaimana kalau menginap disini saja? Aku akan minta Hana menyiapkan kamar tamu."
Hana pun undur diri meninggalkan mereka, memberikan privasi pada dua orang itu sambil membatin sesuatu.
"Mungkin lain kali, aku langsung pulang saja." Jawab Sasuke.
"Kau yakin? Jika lelah tidur saja disini.." Ucap Sakura.
Sasuke hanya tersenyum tipis, "Aku akan menjemputmu besok pagi, selamat malam."
Dan Sasuke pun melangkah dari depan pintu melintasi halaman, kemudian keluar melewati gerbang dan menutupnya kembali. Pria itu pun menghilang dibalik gerbang kayu rumah Sakura, hingga suara mesin mobil Sasuke terdengar dan perlahan menghilang di keheningan malam.
"Selamat malam, Sasuke-kun.."
.
Sakura sudah masuk ke dalam kamar, gadis itu segera menuju kamar mandi. Ia mencuci tangannya di wastafel dan menggosoknya cukup lama dengan sabun, setelah itu ia kembali membilas kedua tangannya yang sudah terasa bersih.
Kedua emeraldnya bergulir ke arah cermin, gadis itu menopang tubuh dengan kedua tangannya. Kemudian ia memandang pantulan dirinya di cermin dalam diam, pikirannya kembali berputar pada serangkaian kejadian malam ini. Saat yang begitu menegangkan dan membuatnya benar-benar takut ketika pria yang menyamar menjadi supir taksi online merampoknya. Ditambah upaya pemerkosaan yang membuat Sakura bahkan hampir putus asa.
Tak pernah terpikir bagaimana nasibnya jika saja Sasuke tidak datang di saat yang tepat dan menolongnya bagaikan superhero. Hati Sakura menghangat saat mengingat setiap kejadiannya, saat pria itu menghajar si penjahat tanpa ampun, saat pria itu memeluknya ketika ia gemetar ketakutan. Bahkan hingga saat pria itu menciumnya di dalam mobil, ya, mereka berdua telah berciuman. Dan Sakura bersumpah ia bahkan masih berpikir ini hanyalah sebuah mimpi dalam tidurnya.
Ciuman itu.
Sakura masih bisa mengingat hangatnya bibir Sasuke yang menyentuhnya. Gerakan demi gerakan pria itu, Sakura menyentuh bibirnya sendiri di depan cermin. Pada kenyataannya, hal itu terjadi secara nyata. Sasuke benar-benar menciumnya, pria itu telah berhasil merenggut ciuman pertama Sakura. Dan semua terjadi begitu saja, seketika senyuman manis pun terukir di bibir Sakura.
Namun pada detik berikutnya, pikiran Sakura berpindah ke hal lain. Mengingat tentang hubungan yang telah ia jalin bersama seseorang sebelumnya.
Gaara.
Nama itu muncul dan menimbulkan sedikit perasaan gundah dalam batinnya. Berpikir betapa kejam yang ia lakukan pada pria itu, pria yang menyayanginya dengan tulus. Bahkan selalu berusaha mengerti akan keadaan dan perasaan Sakura dari pada memikirkan perasaan pria itu sendiri.
"Apa aku jahat padanya?"
Seketika perasaan senang yang baru saja hadir kini berubah menjadi sebuah penyesalan baginya, berpikir tidak seharusnya ia melakukan hal itu dengan Sasuke. Bagaimana jika Gaara mengetahui hal ini dan marah padanya? Sakura berjanji untuk tetap menyimpannya sendiri, ia tidak ingin Gaara sampai tau kejadian ini. Bahkan soal perampokan pun ia enggan menceritakan pada kekasihnya itu, yang terpenting segala situasi sudah aman terkendali saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Piece
FanficBagi Sakura masa lalu memang tak mudah dilupakan, kenyataan bahwa Sasuke adalah idola bagi masa kecilnya tak akan pernah berubah. Namun saat dewasa, segalnya mungkin telah berubah. Banyak hal yang telah terjadi terlebih saat jarak memisahkan keduany...