16. Unstable

205 55 22
                                    

Sakura tak bisa berkutik lagi saat Sasuke langsung mendekapnya, merengkuh tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Kemudian mencium bibir mungil itu dan bertahan beberapa detik sambil tetap melumatnya. Sasuke seakan tidak berniat melepaskan Sakura meski hanya sesaat, ia malah semakin memperdalam ciumannya dan terus mengunci dengan bibirnya yang semakin bergerak liar.

Deru nafas mereka saling bersahutan seiring dengan gejolak dalam dada yang kian membuncah, menambah hawa panas pada aliran darah yang terasa mendidih. Sakura pun menyerah, ia telah jatuh ke dalam dekapan Sasuke jauh lebih dalam. Tiap sentuhan pria itu seakan menjadi candu pada permukaan kulitnya.

Sasuke kini mengakhiri ciumannya, namun pria itu malah beralih mencicipi aroma dari leher Sakura yang menggiurkan. Menghirup aroma manis dari gadis yang tengah bersusah payah untuk berusaha tetap waras dalam rengkuhannya. Sasuke membisikkan sesuatu di telinga Sakura dan membuat leher gadis itu semakin menegang.

"Sakura, aku menginginkanmu.."

"A-aku tidak bisa Sasuke-kun.." Sakura menjawab dengan gelisah. Jujur saja sulit baginya melawan segala keintiman yang selalu ia impikan selama ini bersama pria itu.

Sasuke tak mengindahkan ucapan Sakura, ia malah semakin melakukan gerakan yang posesif dan provokatif. Sakura terus terhanyut, bahkan tanpa ia sadari Sasuke sudah melepas pakaian atas gadis itu. Tubuh Sakura berkilau dibawah cahaya lampu yang masuk menembus kaca mobil, Sasuke tampak begitu mengagumi setiap jengkal permukaan kulit Sakura yang putih nan mulus itu.

Semakin dalam dan semakin kuat tekanan yang Sasuke berikan, membuat Sakura akhirnya pun menyerah. Setiap sentuhan yang dilakukan pria itu membuatnya semakin gila dan lebih gila lagi, Sakura tak bisa memungkiri ia candu dengan perlakuan pria itu. Dan kini ia tak lagi memiliki alasan untuk menyudahi apa yang tengah mereka lakukan saat ini, membiarkan Sasuke menjelajah sesuka hati atas tubuhnya.

.

Sakura membuka matanya perlahan, ia melirik ke arah jam dinding yang masih menunjukkan pukul satu malam. Gadis itu mendesah pelan, kemudian berusaha meregangkan tubuhnya yang terasa kaku di atas ranjang. Namun Sakura terkejut saat sebuah tangan masih melingkar erat di pinggangnya.

'Sasuke?' Batinnya sambil menoleh.

Benar, pria itu terlelap damai di samping Sakura dalam keadaan bertelanjang dada. Dan seketika Sakura pun menyadari dirinya yang hanya terbalut bra dan celana dalam di balik selimut yang menutupi tubuhnya.

'Astaga! Apa kami melakukannya??'

Mencoba menggali kembali ingatan sebelum tidurnya, ia dan Sasuke memang terus bercumbu. Dimulai saat di dalam mobil, hingga berpindah ke kamar Sakura dan keduanya pun berakhir tidur sampai melewatkan makan malam. Sakura lalu bangun, ia duduk sambil tetap menahan selimut yang menutupi dadanya. Pikirannya terus melayang hingga tak menyadari gerakannya barusan membuat pria yang tidur di sampingnya ikut membuka mata.

"Ini masih malam, tidurlah lagi."

Suara itu terdengar dan membuat Sakura menoleh, ia mendapati Sasuke tengah berbaring sambil menatapnya. Membuat wajah Sakura nyari padam mengingat kondisi mereka yang nyaris tanpa busana.

"Eh? Aku baik-baik saja, Sasuke-kun silakan tidurlah lagi." Sahut Sakura.

Sasuke tidak menjawab, tangannya malah bergerak menyentuh punggung Sakura yang terbuka, mengusap permukaan kulit gadis itu hingga membuat Sakura memejamkan mata. Namun kali ini tampaknya ia harus sedikit memberi perlawanan.

"Sasuke-kun, apa yang telah kita lakukan tadi?" Tanya Sakura tanpa menatap pria itu.

Sasuke memasang wajah heran, "Yang kita lakukan? Menurutmu apa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Missing PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang