My Lovely Doctor

8.2K 398 30
                                    

"Dokter ada pasien di red zone. Kakinya kena luka tembak. Dan harus segera ada tindakan." Jelas perawat pada Salsa.

Salsa seorang dokter emergency. Dia berdinas di UGD pada rumah sakit militer milik TNI AU. "Baik saya akan segera cek pasien. Tolong hubungi ruang operasi agar menyiapkan keperluannya." Jawab Salsa.

Dengan segera Salsa menuju brangkar pada zona merah. Terlihat beberapa orang menggunakan kaos bertulis polisi itu berdiri pada sisi salah satu ranjang pasien.

"Permisi, saya dokter Salsa. Mau mengecek kondisi pasien." Ucap Salsa ramah pada orang yang ada disana. Dengan segera beberapa anggota itu minggir memberi jalan agar Salsa bisa memeriksa salah satu rekan kerjanya yang sedang terbaring lemah.

Salsa melihat ada peluru yang bersarang pada kaki kiri pasien itu. "Namanya Lian dok. Beliau anggota kami. Tadi kami ada penangkapan kasus mafia tanah. Namun Lian terkena tembakan oleh tersangka." Jelas salah satu anggota yang menemani pasien tersebut.

"Saya sudah memberikan info untuk menyiapkan operasi pengangkatan peluru pada kaki pasien. Tolong untuk administrasinya bisa diurus. Setelah ini saya dan perawat akan memindahkan ke ruang operasi segera." Jelas Salsa.

.....

"Huft, alhamdulillah kelar juga operasi kali ini ya dok."

"Iya Nab. Aku juga bersyukur. Untung pelurunya tidak mengenai titik vital pasien. Ya meskipun tetep sakit juga pasti setelah bius lokalnya hilang."

"Ayo Nab siap siap. Aku buat laporan dulu di UGD. Habis itu oper sama shift selanjutnya." Jelas Salsa pada Nabila karena waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Nabila merupakan perawat UGD yang juga teman Salsa sejak mereka sekolah. Cita cita keduanya yang sama sama di bidang kesehatan, membawa mereka bekerja pada rumah sakit yang sama.

"Mau balik bareng Nab?" Tanya Salsa yang kini tengah berjalan bersama Nabila menuju parkiran rumah sakit.

"Nggak usah Sal. Tadi Paul bilang sudah jemput. Dia off nggak ada praktek hari ini ini. Tapi masih aja ngeyel jemput." Paul merupakan kekasih Nabila. Dia seorang dokter umum di salah satu rumah sakit swasta yang berbeda dengan tempat kerja Nabila dan Salsa.

"Yah dia mah bucinnya ke kamu nggak ketolong Nab. Mana mungkin dia membiarkan kekasih hatinya pulang sendiri kalo dia bisa jemput. Kalo bisa kerja ditungguin mah, mungkin kamu ditungguin mulu sama dia." Ejek Salsa.

"Hahaha. Jangan gitu malu aku Sal." Nabila akan memanggil Salsa tanpa sebutan dokter jika memang diluar jam kerjanya. Karena mereka yang menjadi teman sejak lama.

.....

Ting. Salsa melihat layar HP nya menyala. Ada chat dari Nabila. Kini malam Minggu, Salsa dan Nabila ada rencana untuk pergi ke mall berbelanja mumpung mereka shift pagi sehingga malam mereka bisa pergi keluar.

From Nabila

Sal gue langsung ke mall jam 7 otw.

Salsa

Oke Nab.

Setelah berdandan memoles wajah ayu nya menggunakan bedak tipis serta menambahkan liptint pink pada bibirnya, Salsa tidak lupa menyemprotkan parfum nya pada beberapa bagian tubuhnya. Dia ambil sling bag berwarna hitam, menambah keanggunan perempuan itu.

Udah cantik. Ah sayang masih jomblo. Monolog Salsa sembari cekikikan. Salsa memang sudah lama sendiri. Sebelumnya dia pernah pacaran saat SMA. Hanya sekedar cinta monyet. Itupun terpaksa dia menerima karena tidak tega menolak cinta dari teman kelasnya itu.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang